Pages

30 June 2011

APAKAH UPAH ORANG BENAR?

Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku." (Mazmur 91;16)

Pertanyaan besar hari ini : apakah upah orang benar?
Sebelumnya kita telah mengetahui perbedaan antara orang fasik dan orang benar, dan kita telah mengetahui apakah upah yang akan ditimpakan bagi orang fasik. Tetapi orang benar pun memiliki upahnya juga. Hari ini kita akan memeriksa beberapa janji yang telah diberikan kepada mereka yang percaya kepada Tuhan.

Upah terbesar kita adalah janji bahwa kita akan memiliki kehidupan yang kekal--Titus 3:4-7 :Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita . Terdengar cukup aneh memang, bahkan bagi mereka yang menentang penghukuman kekal cenderung menyetujui hal ini. Namun dalam hal ini Alkitab sangat jelas dan benar sekaligus.

Tetapi upah kita di surga hanyalah sebagian dari janji yang diberikan kepada kita. Orang benar memiliki banyak berkat bahkan selagi berada di bumi ini. Mazmur 91, salah satu contohnya, dipenuhi dengan berbagai jaminan.

Tentu saja  berkat bagi orang benar tak hanya terkandung didalam ayat ini. Alkitab sangat dipenuhi dengan banyak janji semacam ini yang diberikan kepada orang benar. Sebuah pernyataan kuat mengenai janji seperti ini kita temui didalam Filipi 4:19 yang ditulis oleh Rasul Paulus(Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.)

Sedihnya, ayat-ayat semacam ini kerap dipelintir menjadi "Injil Kemakmuran", dimana serangkaian klaim dibuat bahwa mereka yang memiliki iman yang memadai (dan mendonasi sejumlah uang yang memadai) akan menikmati kesehatan yang baik dan berkat-berkat keuangan. Tetapi sesungguhnya bukan demikian yang hendak dikatakan Alkitab. Kita dijanjikan bahwa setiap kebutuhan kita akan disediakan. Hal ini memunculkan pertanyaan, apa sesungguhnya yang merupakan sebuah kebutuhan.

Kita cenderung untuk berpikir kita membutuhkan kesehatan dan kebahagiaan. Kita mengasumsikan kita membutuhkan makanan dan tempat tinggal. Kita percaya kita membutuhkan damai dan kemakmuran. Tetapi benarkan semuanya itu adalah kebutuhan kita? Pikiran kita bukanlah pikiran Tuhan, dan jalan-jalan Tuhan  bukanlah jalan-jalan kita (Yesaya 55:8 :Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.). Tuhan tahu apa yang menjadi kebutuhan kita yang paling hakiki, dan bahkan berbagai kesulitan yang kita hadapi, terjadi untuk sebuah maksud tertentu.

Lalu apa yang menjadi kebutuhan yang paling hakiki kita? Kita membutuhkan persis seperti apa yang diberikan kepada kita. Jika Tuhan belum memberikan sesuatu kepada kita, maka itu berarti bukan apa yang kita butuhkan. Jika kita, sebagai orang percaya, berpikir kekurangan dalam segala hal, maka kita tidak memahami apa sesungguhnya sebuah kebutuhan itu.

Ini sebuah pemikiran yang sangat mendamaikan. Tuhan telah menempatkan kita persis dimana kita memang perlu berada. Tak peduli seberapa buruknya keadaan kita terlihat, kita sesungguhnya telah memiliki apa yang kita butuhkan. Seluruh lingkungan yang melingkupi kehidupan kita telah dengan sempurna diorkestrasikan untuk menuju tujuan utama yang ditetapkan oleh Tuhan bagi kehidupan kita. Itu sebabnya didalam Filip 4:6 kita diberitahu : "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur". Tuhan memegang kendali atas segala sesuatu.

Tuhan akan menyediakan segala kebutuhan orang benar. Kita akan diberikan dengan tepat jumlah hari yang Tuhan rencanakan bagi kita. Kemudian, kala orang benar itu meningal dunia, ia memiliki kesalamatan yang dari Tuhan, kita akan tinggal bersama Tuhan selama-lamanya/kekal.

Ide besar hari ini : Tuhan menyediakan kepada orang benar dengan kebutuhan yang paling kita butuhkan

by Chuck McKnight, AiG–U.S. | Alih Bahasa : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment