Pages

27 November 2010

Mensyukuri Keunikan dan Keistimewaan

Yohanes 4:34
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Meneladani Tuhan Yesus, kita harus menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Tuhan kepada kita. Kata yang digunakan untuk “menyelesaikan” adalah τελειώσω (telīósō) yang juga berarti “merampungkan dengan sukses” atau “menyempurnakan”. Maka kita seyogyanya mensyukuri keunikan dan keistimewaan yang Tuhan berikan kepada kita, dan menyempurnakannya untuk kepentingan-Nya. Untuk itu kita harus memperhatikan beberapa catatan.


Pertama, kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain

sebab memang kita unik dan tidak ada duanya. Membandingkan diri dengan orang lain berarti tidak menerima dan tidak mengerti kebesaran dan keagungan Tuhan. Dengan tidak membanding-bandingkan, kita tidak akan menjadi tinggi hati dan memandang rendah orang lain; tidak juga menjadi rendah diri atau minder.

Kedua, kita tidak perlu berusaha meniru orang lain yang kita kagumi

jika Tuhan tidak menghendakinya. Kita harus menjadikan diri kita seperti yang Tuhan kehendaki. Kita dilahirkan sebagai pribadi orisinal, jangan sampai kita mati sebagai pribadi imitasi. Oleh sebab itu kita harus tetap dalam pembentukan Tuhan yang memberi kita keadaan khusus, sampai menjadi bejana seperti yang Tuhan kehendaki (Yer. 18:4).

Ketiga, kita perlu menemukan tempat kita untuk mengabdi kepada Tuhan

Ini bertalian dengan bakat yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing. Di mana pun kita berada—tidak hanya terbatas dalam lingkungan gereja—kita dapat mengabdi kepada-Nya. Talenta yang diberikan Tuhan adalah milik-Nya, kita hanya pengelola semata-mata; karena itu kita harus menggunakannya untuk kepentingan Tuhan.

Kuasa kegelapan selalu berusaha membuat kita merasa tidak berarti dan tidak berguna. Tetapi dengan mengenal kebenaran, kita tidak boleh terpengaruh akan tipuan itu. mari kita menghargai karya Allah yang agung dalam hidup kita, sebab tanpa kita dapat menghargai keistimewaan diri kita sendiri, mustahil kita dapat menghargai orang lain.
Kesempatan hidup kita sangat terbatas, sehingga hendaknya kita meletakkan kepentingan untuk berbuah bagi Tuhan lebih dari segala cita-cita dan keinginan kita. Lakukan kehendak-Nya dan selesaikan tugas yang diberikan-Nya dengan sukses, agar tidak percuma Tuhan menciptakan kita dengan keadaan yang sangat unik dan luar biasa ini.

(TRUTH)

No comments:

Post a Comment