Pages

02 October 2010

Iman Fantasi

Efesus 2:8
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,

Banyak orang percaya tanpa sadar hidup dalam iman fantasi, maksudnya : merasa bahwa dirinya telah mencapai apa yang dinyatakan melalui pengakuan dalam pujian maupun doa, padahal kenyataannya belum.




Ini sebuah kesalahan mengenal diri sendiri. Misalnya seorang berkata,"Tuhan hidupku adalah milik-Mu, aku menyerahkan hidupku melayani Engkau". Padahal kenyataannya  ia masih  memiliki dirinya sendiri, dan pelayanannya  hanya demi kepentingan dirinya sendiri.  Mudah sekali mengatakan, "Aku tidak khawatir, sebab Engkau besertaku." Padahal hidupnya senantiasa khawatir dan cemas. Ini namanya "iman fantasi".

Iman fantasi adalah kesenjangan yang sangat jauh antara apa yang ada dalam bayangan mengenai imannya dan kenyataan hidup yang dialaminya setiap hari.  Ini mirip dengan anak-anak yang merasa sudah sayang  kepada orang tuanya, padahal belum-bahkan kadang tidak sama sekali; sebetulnya mereka malah menyusahkan.

Mengapa demikian? Sebab mereka tidak memahami apa yang dikatakannya. Mereka tidak tahu apa yang dimaksud dengan "sayang" itu.  Selain itu mereka juga tidak jujur melihat dirinya sendiri, karena tidak sanggup untuk jujur atau tidak tahu bagaimana jujur terhadap diri sendiri. Banyak orang kristen seperti anak-anak ini.

Oleh sebab itu, perlulah kita mengoreksi diri kita sendiri. Jangan-jangan hal-hal yang prinsip yang seharusnya menjadi  pengakuan yang benar dan merupakan fondasi iman yang penting ternyata hanya merupakan iman fantasi.

Misalnya, kalau orang berkata kepada Tuhan Yesus,"Aku percaya (beriman) kepada-Mu," benarkah percayanya itu? Ingat iman tanpa perbuatan sia-sia, Yakobus 2:17 :
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Kalau percayanya belum benar-hanya sebuah pengakuan bibir dan persetujuan pikiran atau pengaminan akali, bagaimana mungkin dapat selamat? Sebab keselamatan hanyalah karena iman, sebagaimana yang dinyatakan oleh firman hari ini.

Betapa berbahayanya kalau seseorang hanya ternyata memiliki iman fantasi dan tidak ada orang yang menunjukan kesalahannya tersebut. Untuk menanggulangi hal ini, maka kebenaran Firman Tuhan yang murni harus disampaikan dengan jelas dan tegas.

Kita harus berani berterus terang tanpa takut-takut untuk menyampaikan kebenaran ini. Untuk menanggulangi iman fantasi, ada dua langkah;

Pertama, mata pengertian kita harus dibuka untuk memahami kebenaran.
Kedua, harus jujur mengakui keberadaan kita, supaya bertobat dan berubah.

Ini adalah proses panjang, sepanjang umur hidup kita. Oleh sebab itu, janganlah berhenti bertumbuh dalam pengenalan akan kebenaran Tuhan dan mengoreksi diri terus-menerus dalam pimpinan Roh Kudus.

Kolose 1:9-10
Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,

(Truth, Edisi 64/November REHOBOT LITERATURE , Tel.021-56954546 ext.30)

No comments:

Post a Comment