F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (1i)



Oleh: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu bagian 1H
Sekarang kita akan menyorot cahaya firman Tuhan pada paragraf 11, sehingga kita akan melihat secara benderang bagaimana kitab suci menilainya, dan apakah yang diajarkan oleh pendeta Erastus Sabdono selaras, atau bengkok terhadap maksud firman Tuhan yang dikutipnya sebagai dasar pengajarannya? Mari kita membaca paragraf tersebut, dan berfokus terlebih dulu pada bagian yang saya tebalkan:
Kebaikan yang dimiliki orang percaya memang bukan dasar untuk memperoleh keselamatan (Ef 2:8-9). Tetapi kebaikan moral yang semakin sempurna seperti Bapa merupakan ciri dari orang yang benar-benar telah diselamatkan. Orang yang mengaku percaya dan menerima Tuhan Yesus tetapi tidak semakin serupa dengan Dia, berarti tidak hidup dalam keselamatan-Nya. Ingat bukan orang yang memanggil Dia Tuhan yang akan selamat, tetapi yang melakukan kehendak Bapa (Mat 7:21-23). Oleh sebab itu hendaknya kita tidak menganggap murah keselamatan dalam Yesus Kristus. Ada harga yang harus dibayar untuk mengalami dan memiliki keselamatan dalam Yesus Kristus tersebut, yaitu meninggalkan pola hidup manusia pada umumnya untuk mengenakan hidup baru seperti kehidupan yang dikenakan Tuhan Yesus Kristus. Inilah yang disebut mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (Fil 2:5-13).

Saya akan terlebih dahulu meninjau  pembuka paragraf ini. Pembuka yang menarik, sebab untuk ke sekian kalinya memperlihatkan betapa rancunya pandangan dan pengajaran pendeta Erastus Sabdono mengenai bagaimana keselamatan itu berlangsung. Sebelumnya dia berkata dan mengajarkan berdasarkan Lukas 13:23-24 bahwa orang yang telah percaya harus berjuang melalui pintu yang sesak itu (atau artinya: keselamatan masih harus diperjuangkan), padahal tidak demikian penentuan keselamatan itu (Lukas 13:25-27). Kerancuan itu menajam kala Roma 8:28 diseret paksa untuk menopang pandangannya.
Kembali, kerancuan pengajarannya kian menajam kala Efesus 2:8-9 dibawa masuk untuk mendukung pengajarannya, namun secara gegabah, sebab jelas teks tersebut berlawanan frontal dengan pengajarannya, sebuah kesalahan fatal sebangun saat ia menggunakan Lukas 13:23-24 yang sama sekali tidak mengkomunikasikan gagasan pengajarannya. Jika sebelumnya, pendeta Erastus menyatakan bahwa orang yang telah percaya harus berjuang keras untuk melalui pintu yang sesak itu sebagai proses keselamatan, tepatnya begini dinyatakannya: “Itulah sebabnya mengikut Tuhan Yesus berarti berjuang melalui jalan sesak untuk menjalani proses keselamatan (Luk 13:23-24)- paragraf 10.”  Maka saat ia menautkan  Efesus 2, maka pertanyaannya: apakah benar Efesus 2:8-9 mendukung gagasan pengajaran  pendeta Erastus tersebut, bahwa keselamatan adalah PROSES yang harus dijalani? Dan, apakah benar Efesus 2:8-9 bertemali dengan kebaikan moral pada diri manusia itu sendiri sebagai yang harus diupayakannya sendiri? Apakah Efesus 2:8:9  mendukung pengajarannya? 

Mari kita meninjaunya.

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (1H)



Oleh: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu bagian 1G

Sekarang, saya akan meninjau  penutup pada paragraf 10, yaitu: “Proses ini tidak akan dialami oleh mereka yang tidak memiliki keselamatan dalam Yesus Kristus. Proses ini hanya terjadi atas mereka yang mengenal, percaya dan mengasihi Tuhan Yesus (Rom 8:28).” Kala “proses ini” adalah “keharusan orang-orang Kristen untuk berjuang keras melalui pintu yang sesak” berdasarkan Lukas 13:23-24, maka sudah jelas,sebagaimana yang telah saya paparkan pada bagian 1F dan 1G, Lukas 13:23-24 itu sendiri, bukanlah sebuah perintah terkait  bagaimana keselamatan harus terjadi pada orang percaya. Bahkan saya sudah menunjukan juga,  bahwa tuan rumah, sama sekali tidak memperhitungkan perjuangan keras itu, sebaliknya apakah tuan rumah mengenal setiap orang itu (Lukas 13:25-27), dan  bukankah tuan rumah, tak peduli seberapa gigihnya mereka berjuang melalui jalan sesak itu, menyebut mereka pelaku-pelaku kejahatan (Lukas 13:27) karena tuan rumah tidak mengenali mereka?! Tak dikenali oleh tuan rumah telah mendefinisikan kemana ujung kehidupan mereka (Lukas 13:28). Sungguh berbeda ketika Yesus juga menyebutkan satu-satunya JALAN yang harus dituju, namun bukan dengan perjuangan keras, namun percaya.

Sehingga menyatakanProses ini hanya terjadi atas mereka yang mengenal, percaya dan mengasihi Tuhan Yesus ( dengan menautkan Rom 8:28),” merupakan hal yang sangat salah, oleh sebab dua hal pokok: a.proses  berjuang melalui jalan sesak untuk menuju keselamatan sebagaimana Lukas 13:23-24, sama sekali tidak berujung ke keselamatan, dan b. bukan saja,  bukan untuk orang percaya, namun, juga  bukan merupakan cara  atau metoda keselamatan bagi yang tak percaya agar selamat, sebab memang tidak menghasilkan keselamatan (sebab Lukas 13:25-28 menunjukan hanya yang dikenal tuan rumah yang selamat, tak ada hubungan sama sekali dengan seberapa keras dan gigihnya perjuangan itu dilakukan).
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9