F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts sorted by relevance for query Robin Schumacher. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query Robin Schumacher. Sort by date Show all posts

0 Apa yang Anda Benci Tentang Yesus? – Bagian 2 Selesai



Bagian 1 : Kerap kali ketika saya bertatap muka dengan orang-orang non Kristen dalam sebuah dialog rohani, merupakan hal yang umum untuk mendengarkan   sebuah keluhan berantai tentang gereja, perilaku orang-orang Kristen munafik, dan seterusnya. Beberapa kritisme benar adanya sementara yang  lainnya tidak memiliki dasar kebenarannya....

Seorang skeptik  Bertrand Russel  menuliskan kalimat berikut ini yang ada didalam bukunya berjudul Why I am Not a Christian : “Ada sebuah ketimpangan serius bagi  pemikiran saya  terkait karakter moral Kristus dan itu adalah bahwa Dia percaya akan adanya neraka.  Saya  sendiri tidak merasakan  bahwa siapapun juga yang benar-benar berbelas kasihan  dapat percaya pada  penghukuman kekal…orang akan menemukan sebuah amarah pendendam secara berulang terhadap  orang-orang yang  tidak mendengarkan  khotbah Yesus…saya harus katakana  bahwa saya memikirkan semua doktrin ini, bahwa api neraka  sebuah penghukuman bagi dosa, adalah sebuah doktrin kejam.”

0 Apakah Tuhan Perjanjian Lama seorang Monster tanpa Belas kasih? (2)

of its position (Photograph: David Spurgeon).

Pada bagian pertama :Dalam bukunya “The God Delusion”, seorang ateis Richard Dawkins menuliskan sebuah  kritik tajam  penggambaran Tuhan sebagaimana dia    melihat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dawkins berkata : “Tuhan Perjanjian Lama  sangat-sangat nyata merupakan karakter yang sangat tidak menyenangkan dalam semua kisah fiksi :
.......Apakah penggambaran-penggambaran  Tuhan yang demikian  adalah akurat? Apakah Perjanjian Lama melukiskan sebuah gambar Tuhan sebagai tidak  lebih dari seorang penggertak atau pengancam kosmik dengan sebuah pemicu  begitu   tipisnya yang siap untuk menyiksa atau mengakhiri banyak kehidupan siapapun juga mereka  yang  melakukan pengabaian sama sekali sebuah perintah surga yang kelihatannya perintah yang  kecil?

Penghancuran Yerikho
Kritik-kritik atas tindakan-tindakan Tuhan dalam Perjanjian Lama secara khusus mengutip ayat berikut ini sebagai sebuah contoh sempurna “pembunuhan masal”  terkait bagaimana Tuhan menghadapi musuh-musuh Israel : ” Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai” (Yoshua 6:21). Bagaimana  bisa, Tanya mereka, Tuhan  terlihat menyetujui pada kematian para wanita dan  yang muda? Richard Dawkins,  menggambarkan apa yang dia yakini sebagai  tindak kriminal yang dilakukan oleh Tuhan, dengan mengatakan pendudukan Yerikho  “secara moral tidak dapat dibedakan dari invasi Hitler ke Polandia, atau pembantaian Saddam Hussein terhadap orang-orang Kurdi dan  orang  Arab Marsh ( dikenal sebagai orang Maʻdān - red )” [Dawkins, 247.] Benarkah ini kasusnya?

0 Apakah Tuhan Perjanjian Lama seorang Monster tanpa Belas kasih? (3)



Relief Niniwe : Pasukan Asyria/Asyur
yang terkenal kekejamannya sedang
menusuk  musuhnya dengan sebuah tiang
dan dipancangkan
[sumber :Grisly Assyrian Record of Torture and Death
By Erika Belibtreu]

Oleh :Robin Schumacher, Ph.D.

Pada bagian pertama :Dalam bukunya “The God Delusion”, seorang ateis Richard Dawkins menuliskan sebuah  kritik tajam  penggambaran Tuhan sebagaimana dia    melihat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dawkins berkata : “Tuhan Perjanjian Lama  sangat-sangat nyata merupakan karakter yang sangat tidak menyenangkan dalam semua kisah fiksi : .......

Bagian kedua :
Orang-orang Amalek khususnya   melancarkan serangan-serangan mereka sebagai pengecut kepada Israel dan dengan sengaja membunuh orang yang lemah dan tua yang terkadang tercecer di belakang kelompok inti  yang   melakukan perjalanan mereka ke tanah yang dijanjikan Tuhan ( bandingkan dengan Ulangan 25:17-19). Kitab Hakim-Hakim (6:3-5) merekam bahwa orang-orang Amalek secara konsisten beraliansi dengan bangsa-bangsa lain untuk melakukan pembasmian bangsa Israel.  Ajaibnya ,  Tuhan memilih untuk tidak menghancurkan orang-orang Amalek sampai  setidaknya 400 tahun berlalu dari tindakan dosa mereka yang pertama terhadap umat-Nya. Waktu yang demikian panjangnya seperti ini memperlihatkan kesabaran Tuhan dan  mengenyahkan tuduhan apapun bahwa Tuhan cepat marah dan tergesa-gesa melakukan penghukuman terhadap mereka yang berdosa dihadapan-Nya.



Sebuah Pola yang dapat dipahami


Berdasarkan contoh-contoh yang telah diutarakan sebelumnya, kita dapat melihat sebuah pola unik/khas yang mengemuka dari penghukuman-penghukuman yang didatangkan oleh Tuhan terhadap beragam  orang :


  1. Tuhan mendeklarasikan sebuah pemusnahan sebagai bentuk penghukuman untuk membasmi sebuah “kanker” 
  2. Penghukuman-penghukuman untuk dosa ekstrim yang diketahui secara luas oleh masyarakat umum 
  3. Penghukuman didahului oleh peringatan dan/atau  masa-masa panjang pengungkapan kebenaran dan waktu untuk bertobat 
  4. Setiap dan semua orang dewasa  yang “tidak berdosa” diberikan sebuah jalan meloloskan diri beserta keluarga-keluarga mereka; terkadang diberikan sebuah jalan untuk meluputkan diri dari penghukuman melalui pertobatan atau meninggalkan sebuah kawasan tertentu. Perlu dicatat juga bahwa  pengusiran dari sebuah daerah merupakan penghukuman yang paling umum, bukan pemusnahan. Pola ini  semacam terjadi mulai dari pengusiran  Adam dan Hawa dari  Taman Eden (bandingkan dengan Kejadian 3:24) 
  5. Seseorang hampir selalu  selamat (ditebus) dari budaya jahat 
  6. Penghukuman dari Tuhan berlangsung atau terjadi

Pola semacam ini kembali ditemukan dalam Perjanjian Lama.  Jauh dari keadaan yang disebutkan oleh para pengeritik sebagai  keadaan tanpa dosa, obyek-obyek penghukuman Tuhan tersebut telah terlibat dalam dosa yang menyolok mata dan melakukan tindakan-tindakan biadab yang dahsyat seperti membakar anak-anak mereka sendiri hingga mati dalam kaitan ritual tertentu sebagai persembahan kepada tuhan-tuhan palsu mereka.

0 KEINGINAN MENYANGKALI KEBENARAN YANG Wow…

Oleh : Robin Schumacher Ph.D


Kemampuan  seorang manusia untuk tidak percaya terhadap kebenaran tentang sesuatu terkadang dapat mempesonakan

Para ateis dan Kristen skeptik secara konsisten berkata bahwa alasan mereka tidak percaya kepada Tuhan  karena tidak ada bukti akan Tuhan. Andaikan  saja mereka dapat menemukan kebenaran—bukti yang baik untuk Tuhan dan untuk kesejarahan Yesus—para ateis berkata bahwa hal itu akan membuat banyak perubahan dalam dunia, dan mereka  akan segera menjadi percaya.


Tetapi  apakah hanya ini saja masalahnya?


Deborah Lipstadt mungkin  memiliki sepatah atau dua patah untuk dikatakan tentang mempercayai kebenaran.  Dr. Lipstadt Profesor Dorot untuk studi-studi  Modern Jewish  dan Holacaust di Emory University berangkali bukan seorang Kristen atau memiliki seekor anjing dalam  pertarungan antara ateisme vs Kekristenan, tetapi dia juga tahu  sebuah atau dua buah hal mengenai kemampuan orang untuk menjadi buta mata terhadap bukti ketika bukti disodorkan  kepada mereka. Lipstadt adalah penulis buku berjudul Denying the Holocaust : The Growing Assault in Truth and Memory, dan telah menghabiskan waktu selama bertahun-tahun mempelajari kemampuan orang untuk menolak kebenaran.

0 Pencarian Juru Selamat Sekuler yang Sia-Sia


Ilustrasi dari hadiono.wordpress.com

Pepatah  lama berkata “ jangan pernah diskusikan agama atau politik” dengan cepat menjadi sebuah  pernyataan yang  mubazir sebab bagi banyak orang politik telah menjadi agama mereka. Meskipun mereka yang tidak percaya  kepada Tuhan menunjukan tanda-tanda bahwa Amerika dan negara-negara lain sedang  menjadi Negara-negara yang kurang religius, kebenarannya adalah : bahwa agama sedang berkembang dimana-mana—hanya saja bukan jenis agama  seperti kebanyakan orang pikirkan kala istilah ini digunakan[1].


Kebenaran absolutnya adalah :  ketika anda mengadakan pemakaman Tuhan seseorang akan selalu menggantikan posisi-Nya. Orang ini setiap waktu akan   berupaya untuk berkuasa dengan janji-janji pembebasan bagi audiensnya dari berbagai ketakutan-ketakutana dan masalah-masalah yang sedang menjangkiti masyarakat. Mereka akan selalu menghadirkan diri mereka sendiri sebagai seorang  juru selamat  bagi   masyarakat yang sedang membutuhkan dan mencarinya  dalam keadaan putus asa.

0 ULAR, KELEDAI YANG BERBICARA

Oleh : Robin Schumacher,Ph.D



Orang-orang Kristen skeptik kerap melontarkan pernyataan-pernyataan seperti ini dalam upayanya untuk  melepaskan baik Alkitab dan iman Kristen :”Ya, andaikan saya  dapat percaya dengan seekor ular yang berbicara, berangkali saja saya akan mempertimbangkan Alkitab secara serius.”


Dapatkah anda mempercayai apa yang Alkitab katakan  mengenai sejarah Yesus, dan lebih lagi ketika Alkitab memiliki narasi-narasi yang menggambarkan binatang-binatang yang berbicara seperti manusia? Saya pikir anda dapat;  saya akan menjelaskan mengapa.

0 Apa yang Anda Benci Tentang Yesus? – Bagian 1




Kerap kali ketika saya bertatap muka dengan orang-orang non Kristen dalam sebuah dialog rohani, merupakan hal yang umum untuk mendengarkan   sebuah keluhan berantai tentang gereja, perilaku orang-orang Kristen munafik, dan seterusnya. Beberapa kritisme benar adanya sementara yang  lainnya tidak memiliki dasar kebenarannya. Akan tetapi, karena orang-orang Kristen sejati  tidak  berdasarkan pada kemanusiaannya  atau hal-hal yang duniawi, tetapi lebih kepada manusia rohaninya yang telah dikuduskan.  Saya berupaya melakukan sebisa saya untuk membawa mereka kembali kepada Yesus dan mengarahkan mereka untuk tertuju pada Yesus saja.  Sebuah pertanyaan yang biasanya saya kemukakan, “ Saya mendengarkan apa yang anda katakan, tetapi mari kita bicara tentang Yesus  satu menit saja. Katakan padaku, apa yang kamu benci dari Yesus?”

0 Apakah Tuhan Perjanjian Lama seorang Monster tanpa Belas kasih? (4 selesai)


Orang-orang Asyria pemburu kepala sedang mengumpul
tropi-tropi mereka (yaitu kepala para korban).
Dua pencatat berdiri bersisi-sisian di sebelahkanan,
mencatat jumlah musuh yang dibunuh dalam sebuah
penyerangan di bagian selatan Mesopotamia.
Kepala-kepala diletakan  bertumpuk di kaki mereka.
Juru catat paling depan menggunakan pena dan
tinta pada sebuah gulungan kulit; juru tulis lainnya
menuliskan dengan semacam pena jarum diatas
sebuah papan berengsel dan dilapisi dengan
lilin {British Museum- Editor, H. S. (2002;2002).
BAR 17:01 (Jan/Feb 1991). Biblical Archaeology
Society.Grisly Assyrian Record of Torture and Death
By Erika Belibtreu]
Oleh :Robin Schumacher, Ph.D.

Pada bagian pertama :Dalam bukunya “The God Delusion”, seorang ateis Richard Dawkins menuliskan sebuah  kritik tajam  penggambaran Tuhan sebagaimana dia    melihat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dawkins berkata : “Tuhan Perjanjian Lama  sangat-sangat nyata merupakan karakter yang sangat tidak menyenangkan dalam semua kisah fiksi : .......

Bagian kedua : Orang-orang Amalek khususnya   melancarkan serangan-serangan mereka sebagai pengecut kepada Israel dan dengan sengaja membunuh orang yang lemah dan tua yang terkadang tercecer di belakang kelompok inti  yang   melakukan perjalanan mereka ke tanah yang dijanjikan Tuhan ( bandingkan dengan Ulangan 25:17-19). Kitab Hakim-Hakim (6:3-5) merekam bahwa orang-orang Amalek secara konsisten beraliansi dengan bangsa-bangsa lain untuk melakukan pembasmian bangsa Israel.  Ajaibnya ,  Tuhan memilih untuk tidak menghancurkan orang-orang Amalek sampai  setidaknya 400 tahun berlalu dari tindakan dosa mereka yang pertama terhadap umat-Nya. Waktu yang demikian panjangnya seperti ini memperlihatkan kesabaran Tuhan dan  mengenyahkan tuduhan apapun bahwa Tuhan cepat marah dan tergesa-gesa melakukan penghukuman terhadap mereka yang berdosa dihadapan-Nya.

Bagian Ketiga : Apa yang terkadang terlewatkan pada  nas kitab suci tersebut   adalah bagian-bagian yang mendahului kisah ini : ” "Apabila kamu dengan tidak sengaja melalaikan salah satu dari segala perintah ini, yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa, yakni dari segala yang diperintahkan TUHAN kepadamu dengan perantaraan Musa, mulai dari hari TUHAN memberikan perintah-perintah-Nya dan seterusnya turun-temurun, dan apabila hal itu diperbuat di luar pengetahuan umat ini, tidak dengan sengaja, maka haruslah segenap umat mengolah seekor lembu jantan muda sebagai korban bakaran menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban curahannya, sesuai dengan peraturan; juga seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa. Maka haruslah imam mengadakan pendamaian bagi segenap umat Israel, sehingga mereka beroleh pengampunan, sebab hal itu terjadi tidak dengan sengaja,...


Ketiadaan Fondasi Moral Ateisme

Setelah menanggapi tuduhan-tuduhan utama terhadap keadilan Tuhan dalam Perjanjian Lama, kita sekarang mengalihkan perhatian kita pada bagaimana  ateis berupaya mendukung posisi moral mereka dalam mencap Tuhan sebagai jahat dan tidak adil sebagai tudingan utama. Perangkat etika dan filosopi apakah   yang mereka gunakan sebagai fondasi mereka?

0 Apakah Tuhan Perjanjian Lama seorang Monster tanpa Belas kasih? (1)


Oleh : Robin Schumacher, Ph.D

Is the Old Testament God Evil?


Abstraksi :
Orang-orang  non Kristen terkadang menyatakan bahwa Tuhan yang dipotret dalam Perjanjian Lama  sebagai sebuah ketuhanan yang kasar dan  bengis yang  tanpa pandang bulu memerintahkan penghukuman  terhadap orang-orang yang nampaknya tidak bersalah, para perempuan, dan anak-anak, atau secara  langsung menyebabkan kematian mereka melalui berbagai macam sarana. Tuhan semacam ini,  lanjut argumen ini, tidak mungkin dalam cara bagaimanapun mewakili Pencipta yang kasih atau figur Bapa yang ditawarkan oleh Perjanjian Baru, dan semestinya dalam cara apapun tidak disembah atau dimuliakan. Akan tetapi, sebuah pemeriksaan yang lebih dekat terhadap Yahweh dalam Perjanjian Lama menganulir tuduhan bahwa Pencipta adalah  seorang tirani dan sebaliknya  menyingkapkan Tuhan yang benar, sabar,  penuh belas kasih, dan  mengasihi,  benar-benar Tuhan yang  mencerminkan gambar yang dilukiskan oleh Yesus dan   semua penulis Perjanjian Baru lainnya.

0 Benarkah Alkitab-Roma 1 Mendukung Homoseksualitas?


ehow.com

Roma 1: 21
Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Ada banyak budaya masa kini yang tidak mengakui Alkitab sebagai otoritas bagi  moral apapun, khususnya untuk hal homoseksualitas. Hal ini tidaklah mengherankan bahwa ateis dan skeptis  berada pada posisi ini; sebagai contoh misalkan almarhum Christopher Hitchens pernah menyatakan, “ Apa yang saya pedulikan adalah apa yang dikatakan oleh teks-teks  abad perunggu mengenai homoseksualitas?” Sebagaimana yang dikemukakan oleh apologet  William  Lane  Craig dalam pengamatannya, “salah satu cara terbaik untuk mempertahankan legitimasi gaya hidup homoseksualitas adalah dengan menjadi seorang ateis.”

Namun demikian ada sejumlah pelaku homoseksual dan aktivis  yang bukan ateis dan berpendapat bahwa Alkitab  melegitimasi perilaku homoseksual secara umum. Argumen utama mereka adalah : bahwa Alkitab telah  disalahapahami dan disalahmengerti  terkait soal homoseksualitas.

Mari kita berterus terang: jika mereka  benar dan  Firman Tuhan nyata-nyata tidak  mengecam perilaku homoseksualitas, maka seluruh  kekhawatiran dan upaya yang berlangsung didalam  gereja dan masyarakat  dapat lenyap dalam sekejab. Tetapi pertanyaan senilai $64.000 adalah, apakah mereka  benar?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9