F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Perbuatan Memuliakan Bapa. Show all posts
Showing posts with label Perbuatan Memuliakan Bapa. Show all posts

0 Mari Menjadi Orang Kristen yang Mengenal Politik (1)



Oleh: Martin Simamora

Apakah Politik & Mengapa Penting Bagi Kita?

Sebuah Pengantar yang Sangat Penting Bagi Kita Semua

Pada 17 Desember 2010, seorang pemuda di Tunisia bernama Mohamed Bouazizi membakar dirinya sendiri. Tindakannya tersebut merupakan protesnya terhadap penyitaan buah-buahan dan sayur-mayur dagangannya yang biasa dijajakannya di kaki lima, salah satu dari banyak bentuk pelecehan dan frutrasi yang telah dialami Bouazizi oleh aparatur Negara Tunisia. Pada malam itu kerusuhan-kerusuhan dan rentetan protes merebak disaentero ibukota Tunisia dalam amarah memuncak melihat ada seorang yang tersudutkan sehingga harus mengambil tindakan seperti itu. Protes kemudian berkembang sangat cepat menjadi sebuah  gerakan yang jauh lebih signifikan, berubah menjadi protes-protes anti pemerintah dan tidak lagi secara khusus berfokus pada apa yang dialami Bouazizi. Pada 13 Januari 2011, Mohsen Bouterfif, dalam  sebuah tindakan yang terlihat sangat menyerupai, menghidupkan api pada dirinya sendiri di sebuah kota kecil di provinsi Tebessa yang berbatasan langsung dengan Aljazair. Ia sedang memprotes ketakmampuannya untuk mendapatkan pekerjaan dan perumahan. Pada minggu sebelumnya, empat orang lainnya di Aljazair telah juga berupaya membakar dirinya sendiri dalam waktu bersamaan ketika negeri tersebut juga telah dilanda sejumlah kerusuhan dan ketegangan sipil di sejumlah tempat terpisah. Hanya dalam waktu empat hari kemudian, seorang pria Mesir membakar dirinya sendiri di luar gedung parlemen, kembali dalam protes menentang kondisi-kondisi ekonomi yang dialaminya dan frustrasinya terhadap kelambanan respon pemerintah terhadap masalah-masalahnya. Dalam 10 hari, protes-protes anti pemerintah dalam skala besar telah merebak di Kairo. Sebelum  berakhirnya bulan tersebut, Muammar Gadaffi di Libya telah secara terbuka menyatakan kegusarannya pada bangkitnya peristiwa-peristiwa yang melanda negara-negara tetangga di Afrika Utara.

0 Ia layak Engkau Tolong!



Oleh: Martin Simamora

Perbuatan-Perbuatan Baik Tanpa Tanding Dalam Pandangan Tuhan Yesus Kristus

Kredit gambar: stepforwardpak.org

Kebanyakan orang akan menilai bahwa orang-orang baik, yang sangat luar biasa baiknya dibandingkan bahkan dengan orang-orang yang katanya  “memiliki” Tuhan, berhak untuk menerima kasih karunia dan berbagai janji-janji keselamatan dari Tuhan. Pemikiran semacam ini bukan saja ada di era kini tetapi sejak era Yesus. Mari kita perhatikan sebuah peristiwa yang luar biasa ini:

[segmen 1]Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.- Lukas 7:1-3

[segmen 2] Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."- Lukas 7:4-5

Coba perhatikan segmen 2 tersebut. Pada realitanya ini yang justru kerap kita temui dan dengar. Biasanya kita akan berkata atau mendengar pembicaraan seperti ini: ia bukan Kristen, atau bukan pengiman pada Yesus Kristus Juru Selamat satu-satunya, tetapi kebaikan diri atau karakternya bahkan tak tertandingi oleh orang-orang Kristen itu sendiri. Jadi  tidak mungkin Tuhan tidak menolongnya sehingga sekalipun tidak percaya pada Yesus atau tidak menjadi Kristen, karena kebaikan-kebaikannya yang luar biasa. Argumen faktual semacam inilah yang disampaikan oleh para tua-tua Yahudi yang diutus oleh perwira Roma tadi. Ini dinyatakan oleh para tua-tua Yahudi bukan semata karena mereka memiliki hubungan baik dengan perwira tadi, tetapi mereka sendiri merasakan dan mengakui betapa luar biasanya perbuatan baik mereka bagi bangsa yang merupakan umat Tuhan itu, yaitu: si perwira itu mengasihi bangsa Yahudi dan bahkan menanggung pembangunan rumah ibadatnya. Jadi ini perwira Roma ini memiliki perbuatan-perbuatan baik yang bisa jadi sangat sukar untuk ditandingi oleh kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh umat Tuhan sendiri.

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Oleh: Steven J. Cole

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(-6-)
“Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)

Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu:”bagian 5
Kesimpulan
Apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan bahwa rumah kita dibangun di atas batu ketaatan pada Kristus, bukan di atas pasir? Yesus menyebutkan tiga hal (Lukas 6:47): datang kepada-Nya, dengarkan perkataan atau atau firman-Nya, dan bertindaklah di atas firman-firmannya.


Pertama, anda harus datang pada Yesus. Ini hendak menyatakan sebuah hubungan personal, hubungan antara pribadimu dan Yesus Kristus. Dalam nas paralel di Matius, Yesus berkata pada orang-orang munafik yang telah mengerjakan semua hal yang begitu mengesankan dalam nama-Nya,”Aku tidak pernah mengenalmu”(Matius 7:23). Apakah anda mengenal Yesus dan apakah Yesus mengenalmu? Kekristenan bukan sebuah system aturan-aturan dimanakan anda memutuskan untuk mulai mengerjakan apa yang ada pada daftar. Kekristenan pada dasarnya sebuah hubungan personal atau kehidupan yang dipimpin dan bersedia dipimpin oleh kebenaran yang berasal dari Juruselamat yang telah bangkit, yang hidup. Dosa-dosamu telah memisahkanmu dari-Nya. Tetapi Ia telah mencurahkan darah-Nya untuk mendamaikan dengan Allah setiap orang berdosa yang akan berhenti percaya pada dirinya sendiri dan perbuatan-perbuatan baiknya sendiri dan yang akan atau mau percaya dalam darah Yesus sebagai satu-satunya yang secara sempurna melenyapkan dosa.

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(5)
“Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)


”Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu:”bagian 4

3.Ketaatan Bukan opsional karena mereka yang tidak mentaati Kristus menghadapi kebinasaan yang tak terkirakan dan final (Lukas 6:49)

Sebagaimana anda menilai orang yang membangun rumahnya tanpa sebuah pondasi, anda harus menanyakan,”Kenapa ia mau melakukan hal yang sebodoh itu?” Bisa ada sejumlah alasan. Pertama, membangun di atas pondasi melibatkan banyak waktu dan kerja keras untuk menggali dengan tangan hingga mencapai landasan berbatu dan orang bodoh malas. Itu jauh lebih mudah untuk mendirikan rumah tanpa semua situasi sukar meletakan sebuah pondasi yang benar. Sehingga ia mengikuti jalan lain yang paling mudah untuk dikerjakan. Jika anda pernah mengerjakan proyek-proyek perbaikan rumah tinggal, anda akan akan menjumpai situasi-situasi dimana pemilik terdahulu “telah memperbaiki” sebuah problem dengan mengerjakannya dengan cara gampang, tetapi itu tidak benar. Dalam perjalanan waktu panjang akan lebih baik untuk melakukannya benar sebagai hal yang  dikedepankan, karena anda harus membongkar perbaikan yang dilakukan serampangan itu untuk dapat benar-benar memperbaiki problemnya.

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(4)
 “Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)”

Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu:”bagian 3

Sebelum banjir, kedua rumah terlihat sama bagi pengamat biasa, tetapi ada sebuah perbedaan  yang teramat luas antara keduanya setelah banjir melanda. Satu rumah tetap tegak berdiri dan yang lain telah hancur luluh lantak. Perbedaannya terdapat dalam bagian yang tersembunyi, pondasinya. Pondasi sangat tidak menarik mata, tetapi bagian tersebut secara mutlak penting jika anda menginginkan sebuah bangunan untuk bertahan pada jangka waktu yang panjang. Pondasi ketaatan memampukan seorang Krsiten untuk berdiri kokoh ketika berbagai problem dan tantangan hidup melanda.



Apa sajakah sejumlah banjir yang tak terelakan menguji iman kita? Ada  ujian-ujian yang kita semua hadapi—kekecewaan-kekecewaan, berbagai kemunduran, sakit penyakit, kehilangan orang-orang yang dikasihi, kehilangan sebuah pekerjaan, dikecewakan oleh keluarga atau sahabat, dan lain sebagainya. Ada banjir-banjir tertentu yang yang berlangsung seiring semakin bertambah tua—kehilangan kesehatan dan kekuatan, menjadi terpenjarakan oleh keterbatasan-keterbatasan tubuh kita. Dan tentu saja ada kematian diri kita sendiri yang mendekati kita secara pasti dan tanpa lelah. Semua ujian-ujian ini apakah kita benar-benar murid Yesus Kristus atau hanya sekedar  pengikut Kristus yang setia hanya jika keadaan baik-baik saja dan menyenangkan yang tidak tulus dalam iman kita.

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Oleh: Steven J. Cole

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(3)
 “Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)”


Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu: "bagian 3"

Yesus selanjutnya  menunjukan, dengan perumpamaan  dua orang pembangun rumah, alasan-alasan lebih jauh mengapa ketaatan bukan opsional. Pertama Ia memperlihatkan pentingnya ketaatan dengan sebuah contoh positif, dan kemudian dengan sebuah yang negatif. Ia mengakhiri khotbahnya  secara tajam dan mengejutkan dengan contoh negatif, membuat kita berpikir tentang tayangan tragis sebuah rumah yang dihancurkan oleh banjir.


2.Ketaatan bukan opsional karena itu merupakan fondasi yang akan berdiri tegak dalam ujian-ujian waktu dan kekekalan (Lukas 6:47-48).

Pembangun rumah pertama menggambarkan bukan saja orang yang mendengar, tetapi bertindak di atas ucapan-ucapan Yesus. Dia tetap saja mengerjakan hal yang menyusahkan, menggali sedalam-dalamnya tanah hingga ia menyentuh landasan batu. Ia memancangkan pondasinya pada landas batu tersebut, sehingga rumahnya berdiri di atas pondasi yang kokoh. Ketika badai melanda dan banjir melanda rumahnya, tetap berdiri kuat karena rumah itu dibangun baik.

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(2)



Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu:"bagian 1"

Juga sejak permulaan kita harus menjadi jelas bahwa Yesus tidak sedang mengajarkan bahwa para pengikut-Nya dapat menjadi sempurna secara nir-dosa dalam kehidupan ini. Jika persyaratan dapat masuk kedalam sorga adalah mematuhi tanpa setitik noda sekecil apapun semua hal yang telah diajarkan Yesus, tak seorang pun akan berada di dalam sorga. Bahkan tidak juga orang Kristen yang paling saleh mengasihi Allah di semua waktunya dengan setiap serat  yang ada pada tubuhnya. Tak seorangpun mengasihi sesamanya dalam cara tanpa cela yang sekecil dan selemah apapun sebagaimana mengasihi dirinya sendiri. Rasul Yohanes mengatakan kepada kita,”Jika kita berkata bahwa kita tidak memiliki dosa, kita sedang menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada didalam kita (1Yoh1:8).” Jadi Yesus tidak sedang mengajarkan bahwa kita harus mencapai kesempurnaan yang tanpa bercak dosa sesamar apapun sama sekali agar dapat masuk kedalam Kerajaan Sorga. Tetapi yang menjadi fokus pengajaran-Nya  adalah apa yang Yakobus, kemudian, ditekankannya dalam suratnya, bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:17,26). Iman yang sejati bukan semata kesetujuan secara intelektual. Iman yang asli tunduk pada ketuhanan Yesus, memberikan dampak dalam sebuah hidup kudus yang aktif mengimplementasi dalam segenap perjalanan hidupnya.


Yesus di sini menunjukan tiga alasan mengapa  kepatuhan kepada diri-Nya bukan opsional, karena  itu adalah sebuah tes atau uji yang sesungguhnya bagi  pengaku beriman pada Kristus (Luk 6:46); kedua, karena itu adalah dasar yang akan bertahan atau kokoh dalam ujian-ujian waktu dan kekekalan (Luk 6:47-48); dan ketiga, karena mereka yang tidak mentaati Kristus akan menghadapi kehancuran seketika dan final (Luk 6:49).

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Oleh: Steven J. Cole

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(1)


Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Sebuah pengajaran palsu yang meluas di dalam gereja injili saat ini adalah bahwa kamu dapat menerima Yesus sebagai Juruselamatmu, namun terkait mematuhi-Nya sebagai Tuhan hidupmu adalah opsional. Mereka yang mempromosikan ajaran ini secara keliru berpikir bahwa mereka sedang menjaga doktrin keselamatan oleh anugerah melalui iman, memenggalnya dari perbuatan-perbuatan manusia. Mereka tidak menyangkali pentingnya menundukan diri pada Kristus  sebagai Tuhan, tetapi mereka sungguh bersikukuh bahwa perbuatan-perbuatan baik itu tak bertaut sama sekali dengan iman yang menyelamatkan. Dan karena itu mereka mengajar bahwa memungkinkan bagi seseorang untuk percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat bahkan sekalipun ia tak pernah menundukan diri kepada-Nya sebagai Tuhan.


Saya yakin bahwa pengajaran ini berpijak pada sebuah gagasan keliru pada natur iman yang menyelamatkan dan itu memberikan jaminan atau kepastian palsu kepada banyak orang yang berpikir mereka, orang-orang Kristen, tetapi tidak sungguh-sungguh diselamatkan. Kitab suci  jelas bahwa tanpa kekudusan, tak ada yang akan melihat Tuhan (Ibr 12:14). Iman menyelamatkan yang sejati senantiasa berdampak dalam  sebuah kehidupan saleh yang mendewasa atau semakin matang dalam perjalanan waktu. Jika seseorang mengklaim diselamatkan, tetapi tidak ada kelaparan akan firman Tuhan, tidak bertumbuh membenci dosa, dan tidak bertumbuh dalam kehidupan saleh, ia harus memeriksa diri apakah ia  sungguh berada dalam iman (2 Kor 13:5).

0 Kamu Adalah Pelita Untuk Menerangi Ratusan Orang



Oleh: Martin Simamora

Kamu Adalah  Pelita Untuk Menerangi Ratusan Orang





Tahukah anda bahwa  percayanya anda kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat Penebusmu  tidak pernah  menjadi keberakhiran kehidupan iman anda di dunia ini, bahwa anda telah diselamatkan dan menerima berkat-berkat yang dilahirkan oleh Kristus bagimu [bandingkan dengan Filemon 1:25, Efesus 1:11-14,Efesus 2:6-7, Yohanes 1:12, 2Timotius 4:18, Roma 8:17, Roma 5:10, 1 Korintus 6:11, Yohanes 10:28, Yohanes 14:27, Yohanes 15:15-16, Lukas 10:20, Wahyu 21:27) untuk kemudian anda menikmatinya sebagai kebahagian untuk dirimu sendiri. Faktanya anda tidak dibentuk untuk hidup  dalam berkat-berkat yang telah dilahirkan oleh Kristus itu, untuk dirimu sendiri. Sebaliknya, oleh berkat-berkat semacam itu maka hidup anda telah dirancang oleh Tuhan untuk  terekspos bagi dunia ini demi kemuliaan Bapa. Sebagaimana dikatakan Yesus:

Matius 5:16 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Kamu adalah terang, bukan bagi dirimu sendiri dan bukan semata sebuah bukti bahwa anda telah  berpindah dari maut kepada hidup [bacalah Yohanes 5:24], namun bagi  ratusan atau banyak orang. Yesus mengatakan “kamu adalah terang dunia.” Bersama Yesus maka kehidupanmu tidak lagi bisa untuk dirimu sendiri dan menjadi tak peduli dengan keadaan sekitarmu. Kita akan melihat nanti bagaimana Yesus memperingatkan hal ini. Apa yang  penting untuk dicamkan adalah: Yesus sendiri adalah terang dunia ini dan hidupnya terekspos bagi dunia ini:

Yohanes 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Yohanes 3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9