F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label New Year. Show all posts
Showing posts with label New Year. Show all posts

0 Menjelang 2020, Berkat Tuhan Bagi Kita


Apa yang Paling Kita Butuhkan Dalam Perjalanan Hidup Di Bumi Ini?
Oleh: Blogger Martin Simamora

A. Berkat Terbesar Sepanjang Masa Dari Tuhan Bagi Umat-Nya
Dalam kehidupan manusia secara global, kehidupan ini akan diukur dengan dua hal saja: pertama dengan berkat dan kedua dengan kesialan atau kerugian atau malapetaka dan seterusnya. Ini adalah dua hal alami yang senantiasa terjadi di muka bumi dan karenanya dalam segala upaya yang dilakukan manusia akan mengejar yang pertama untuk meluputkan diri dari yang kedua. Dalam kitab Suci bahkan hal ini diungkapkan bahkan dalam cara yang melampaui pengetahuan manusia…manusia tak dapat menyelami apa sebetulnya yang ada dan sedang berlangsung di dunia ini, serta siapakah sumber segala berkat dan sumber segala kuasa atas apapun yang telah, kini dan boleh terjadi di muka bumi ini. Mari kita membaca ini:
           
Ayub 1:5-10 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa. Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."         
Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.

Tidakkah ketika kita membaca teks ini, kita melihat Ayub begitu menyadari semacam bahaya dan resiko-resiko yang tak boleh dianggapnya sepi??Ia melakukan yang terbaik dan dalam penuh hormat bahwa dosa bukanlah hal yang boleh dianggap remeh…ia berpikir dan yakin jika dosa  memiliki korelasi ketat terhadap berkat atau kutuk.  Walau faktanya, ia akan mengalami serangkaian kontradiksi-kontradiksi yang menyakitkan dalam hidupnya berupa semacam ilusi takut akan Tuhan mendatangkan kutuk sehingga isterinya pun mengalami frustrasi sebagai akibat kegilaan situasi hidup yang mengurung kehidupan mereka tanpa sebuah kejelasan:"Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 2:9). Apakah anda sedang berada dalam situasi ini?

0 Tahun Berganti Tahun: Ia Senantiasa Gembala yang Baik


 “Mempunyai Seratus Ekor Domba, dan Jikalau Ia Kehilangan Seekor Di Antaranya…”
Oleh: Blogger Martin Simamora


A.Mazmur 23 Kebaikan dan Kasih Setia Tuhan Yang Maha Agung
Bagaimana Allah dapat digambarkan keagungan kebaikan dan kasih setia-Nya, merupakan hal yang tak mudah untuk dilukiskan, namun dalam Mazmur 23 kita akan sangat dibantu dan dipandu untuk masuk kedalam keagungan-Nya. Marilah kita membacanya:

Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Penggembalaan-Nya adalah pemeliharaan-Nya yang berlangsung dalam kedaulatan pemerintahan-Nya untuk mendatangkan sebuah maksud tertentu bagi setiap gembalaan-Nya. Karena itulah, sebetulnya, setiap kali kita membicarakan kebaikan dan kasih setia Tuhan terhadap anak-anak-Nya, tidak akan pernah menjadi semacam kemanjaan sebagaimana yang akan dibayangkan oleh seorang manusia. Penggembalaan yang luar biasa semacam ini:
-takkan kekurangan aku
-membaringkan aku di padang yang berumput hijau
-membimbing aku ke air yang tenang
-menyegarkan jiwaku

0 Selamat Tahun Baru 2018

Oleh: Martin Simamora


Kita Tidak Berjalan Sendirian, Tuhan Beserta Kita



Selamat  Tahun Baru!
Tahun lalu, 2017 merupakan sebuah perjalanan yang panjang, kompleks dan kadang kala merupakan sebuah kerumitan tersendiri. Ada kebahagiaan yang diperoleh dalam melalui perjalanan panjang yang pekat dengan perjuangan, dedikasi dan persistensi tersebut, namun ada juga kesedihan karena kehilangan yang dikasihinya, atau mungkin hanya karena sebuah kegagalan yang mampu memukul semangat hidup hingga terhempas 5, 10 atau bahkan 100 langkah. Apa yang hendak saya katakan adalah, sementara kita berkata Selamat Tahun Baru, kita tetap hidup di dalam dunia yang sama dengan problematika dan tantangan yang tidak akan sama, tetapi akan semakin menantang dan semakin penuh dengan kejutan demi kejutan. Apakah saya siap, dan  apakah anda memiliki seorang yang siap mendampingi anda? Bagi yang telah berkeluarga, maka suami atau isteri anda, sudah seharusnya menjadi orang yang paling penting dalam perjalanan hidup ini, sebagai teman dalam doa, teman dalam kecemasan, teman dalam  pengharapan, teman dalam berbagi mimpi-mimpi besar yang hendak dicapai. Tetapi satu hal yang penting di sini, jika kita masih dianugerahkan kesehatan, kehidupan dan segenap kecakapan dan kekuatan yang dibutuhkan untuk menjalani tahun baru ini, maka itu adalah sebuah kepastian untuk berkata bahwa “hari esok” ada bagi saya dan anda untuk diarungi dengan semangat-semangat dan pengharapan-pengharapan terbaik. Apa yang terpenting di sini, janganlah menjadi sendirian dan janganlah membiarkan diri tertekan oleh berbagai tantangan hingga anda tidak dapat lagi menarik satu tarikan nafas penuh bagi tubuh anda! Ingatlah, tidak selalu berbahagia dan tidak selalu mengecewakan, jadilah tangguh dan milikilah sahabat-sahabat sejati.

Jadikanlah isteri atau suami sebagai sahabat bagi jiwa ini untuk mengarungi perjalanan hidup ini, dan bukankah suami dan isteri tidak lagi dua tetapi satu, dan merupakan kehidupan yang dipimpin oleh Kristus sehingga tantangan hidup yang bagaimanapun bisa dilalui, dan kebahagian yang begitu besar dapat bernilai mulia dan memuliakan kehidupan itu sendiri!

0 Khotbah Anchor Of Life Memasuki 2018

Oleh: Martin Simamora

Digenggamnya Tanganku, Dipandunya Jiwaku:  Sebuah Dasar untuk Melangkah dalam Kepastian, Menjelajahi  Masa Depan dalam Keyakinan Kokoh


Itu bukan karena manusia begitu tak berdaya dalam perencanaan dan mewujudkannya. Saya tidak sedang membicarakan sebuah keimanan yang begitu meninggikan Tuhan seolah IA terlalu rendah dalam keberadaannya jika tidak ditinggikan sedemikian, dan  begitu merendahkan manusia agar Tuhan terlihat begitu mulia dan begitu berdaulat. Tidak pernah demikian dan tidak pernah manusia tidak memiliki kemampuan untuk merencanakan dan kemampuan untuk mewujudkannya. Apa yang hendak saya katakan terkait judul di atas, adalah ketakberdayaan manusia untuk pada dirinya sendiri untuk membangun kepastian pada masa depannya sebagai sebuah kreasi yang dibangunkan pada saat ini juga. Itu sebabnya Surat Yakobus berkata begini terkait perihal ini:

Yakobus 4:13-16 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",  sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.

Sementara 2018 kedatangannya tidak bisa dicegah dan keberakhirannya segera tiba untuk menjadi sejarah yang terpatri dalam ruang dan waktu tanpa sebuah fluktuasi waktu dan dinamika aktivitas yang bagaimanapun juga, kita dengan segenap keberadaan kita, masih ada di sebuah tempat dan waktu yang kita sebuthari ini.” Pada “hari ini” sekalipun kita masih harus berkata “aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada detik mendatang dan bahkan tidak tahu apapun di sekitarku.” Surat Yakobus terkait ketakberdayaan manusia terhadap kepastian akan masa depan berkata begini “Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.” Sama seperti uap merupakan pernyataan yang lebih dari deskripsi yang dibutuhkan untuk menggambarkan secara tajam  eksistensi manusia di dalam ruang, waktu dalam kematerialannya, sebetulnya memang, benar-benar tak berarti apapun juga, jika saja tidak memiliki Tuhan.

0 Renungan Singkat Bagi Para Suami & Ayah Jelang Tahun Baru:

Oleh: Martin Simamora

Ayah Bimbinglah Anak-Anakmu di Dalam Ajaran & Nasihat Tuhan

Keluarga besar Ompu Natan Simamora

Peran ayah-ayah moderen saat ini bisa jadi akan sangat menyulitkan bagi siapapun untuk melakukan salah satu nasihat yang paling penting bukan saja bagi rumah tangga tetapi bagi generasi penerusnya:

Efesus 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Berumah tangga bukan saja soal  relasi kasih suami dan isteri tetapi lebih dari itu, dan inilah yang harus senantiasa dicamkan. Jika kita membaca “janganlah bangkitkan amarah” terhadap anak-anak kita, ini bukan soal menjadi seorang ayah atau papa yang menyenangkan dan keren bagi anak-anaknya, tetapi pada seorang ayah akan dituntut hal semacam ini: didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Seorang ayah memiliki tanggung jawab lebih dari sekedar mencari nafkah sebaik-baiknya dan seoptimalnya agar bisa memastikan ada keuangan dan perencanaannya yang memadai bagi keluarganya secara keseluruhan, tetapi ia juga harus mendidik mereka didalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Suami, menjadi suami, lebih dari sekedar menjadi kepala keluarga dan lebih dari sekedar sebuah status seorang pria lajang menjadi seorang pria yang menikah. Bahkan pernikahan di dalam Kristen, tidak sekedar sebuah intimasi dalam kebedaan yang akan saling mengasah satu sama lainnya menjadi manusia-manusia dewasa. Pada dasarnya, keluarga lebih besar dari semata sebuah “masyarakat kecil” tetapi merupakan pemerintahan Allah yang hadir di bumi ini yang darinya segala berkat kasih dan pengenalan akan Tuhan yang sejati mengalir. Saya sangat suka dan sangat dipengaruhi oleh nasihat yang sangat menakjubkan ini:

0 Renungan 2017 Menuju 2018



Oleh: Martin Simamora

Tinggal Didalam Kristus, Sebuah Desain Masa Depanmu dalam Pemerintahan Bapa


Yesus berkata begini pada satu kesempatan:

Yohanes 15:4-5 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Pertanyaan tersukar untuk dijawab terkait masa depan, adalah: seproduktif apakah kelak, setinggi apakah kualitasnya, dan setangguh apakah untuk dapat bertahan dalam cuaca-cuaca terburuk sehingga tetap produktif. Tentu saja teks Yohanes 15:4-5 tidak sedang membicarakan sebuah masa depan bisnis atau ekonomi, tetapi masa depan iman dan kehidupan beriman yang produktif.

Ini adalah kehidupan beriman yang diselenggarakan dan didesain dalam sebuah bentang tujuan untuk dicapai: hari ini akan menghasilkan sebuah produktivitas pada sebuah hari di masa depan untuk dipanen oleh pemiliknya. Begini kehidupan beriman itu:

- Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu
- juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku

0 Menyambut Malam Peralihan 2016-2017

Oleh: Martin Simamora

Berjalan Penuh Sukacita Dalam Waktu Demi Waktu Ciptaan-Nya


Bagaimana kita memandang diri ini dalam apa yang kita sebut pergantian tahun, dari yang telah berlalu, yang sedang kita jalani dan menuju yang akan datang, 2017? Sendiriankah, sudah berencanakah, atau sudah menetapkan berbagai resolusi yang hendak ditetapkan untuk dilaksanakan? Apakah sudah dinyatakan didalam doa ataukah  sudah disampaikan sebagai pengharapan kepada Tuhan, didalam hatimu sementara meninjau kehidupan yang telah dilalui dengan segala dinamikanya. Ada kegagalan tetapi juga keberhasilan; ada kekecewaan tetapi juga ada kebahagiaan; ada kepedihan tetapi juga ada penghiburan; ada keletihan tetapi juga ada saat beristirahat untuk pulih sediakala; ada kebencian tetapi juga memahami dan menerimanya; ada kemarahan tetapi juga ada senyuman. Tetapi ada juga kegagalan demi kegagalan; ada juga kekecewaan demi kekecewaan; kepedihan demi kepedihan; keletihan demi keletihan; kebencian demi kebencian, semua semakin menumpuk, membumbung tinggi sehingga dapat menimbulkan kekerasan, permusuhan, penjatuhan, penipuan demi mengobati itu semua, pikir manusia itu. Itulah dinamika dunia ini, dinamika semua manusia baik pada diri kita sendiri atau pada manusia sekitar kita- sekitarmu dan sekitar saya, bahkan pada para pemimpin pemerintahanmu- pemimpin negaramu. 


Lalu, bagaimana aku harus memandang diri ini dan memandang perjalanan-perjalanan hidup yang belum yang sudah ditapaki dan terutama yang juga belum ditapaki?  Daud dalam sebuah mazmurnya memberikan sebuah kebenaran tentang diri manusia dalam perjalanan hidupnya waktu demi waktu:

TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.- Mazmur 139:1-6


Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.- Mazmur 139;7-12

0 Khotbah Menyambut Tahun Baru 2017:

Oleh: Martin Simamora

Masa Depan Bukan Realitas “Impian Dan Kenyataan”

Di setiap hari yang dianugerahkan-Nya, kucoba untuk senantiasa mengucap syukur dan memanjatkan doa, atau bahkan menyampaikan kepada-Nya apakah yang ada di dalam benak pikiran ini. Bisa apa saja. Bisa apa yang menjadi harapan dalam tantangan untuk mewujudkannya, kadang merupakan ungkapan pikiran atas  setiap firman yang membentuk dan menempa diri untuk senatiasa memiliki stamina dan kekuatan untuk tetap hidup dan berenergi di dalam perubahan apapun di dunia ini. Tetapi juga berdoa agar segala pemikiran, rencana dan kemampuan yang bersemayam di diri ini dapat menjadi modal dasar membajak tanah garapan yang dianugerahkan-Nya agar dapat menanam, merawat dan memetik buahnya sehingga sejahtera. Berdoa agar pertumbuhan dari-Nya memberkati setiap perbuatan tangan yang dilakukan berdasarkan pemikiran pikiran yang telah dibasuhkan dalam doa kepada Bapa. Di atas semuanya itu, semua manusia akan menjalani kehidupan ini berdasarkan pengharapan yang dibangunnya agar terwujud sebagaimana hati berharap. Impian dan kenyataan seharusnya tak mengecewakan dan menyedihkan kala tak bersepakat membahagiakan setiap manusia yang menyebut dirinya adalah anak-anak Tuhan.


Apakah yang sudah anda doakan dan usahakan dalam perencanaan dan kerja kerasmu pada 2016 hingga menjelang kesudahan tahun ini? Sudahkah itu memuaskanmu, ataukah mengecewakanmu? Apakah anda berpikir waktu dan keberuntungan tak memihakmu? Tetapi lebih dari itu semua adalah, siapakah Tuhan bagimu disepanjang 2016 ini hingga jelang kesudahan penanggalan 2016 ini?

0 Khotbah Menyambut Tahun Baru 2016: “Masa Depan”

Oleh: Martin Simamora


"Matahari terbit di Hawaii"
Di dunia ini apa yang paling berharga bagi manusia adalah “masa depan.” Orang dapat berkata “tamat sudah masa depanku” atau “habis sudah karirku” atau “aku sudah tidak punya nilai lagi” sekalipun ia bertubuh sehat, tak dijangkiti  penyakit - penyakit tak tersembuhkan.

Problem manusia terkait  masa depan adalah: “tak ada manusia yang tak terkurung oleh ruang dan waktu.” Ini sungguh berbeda dengan  Yesus yang berjalan di dalam ruang dan waktu dan sekaligus di atas ruang dan waktu, dengan kata lain masa depan dalam spektrumnya yang begitu kompleks, berada di dalam genggamannya:

0 Selamat Memasuki Tahun Yang Baru, 2014, Dalam Anugerah TUHAN



Selamat Memasuki Tahun Yang Baru, 2014, Dalam Anugerah TUHAN

 
First Hint of Sunrise From Space

On July 30, 2013, Expedition 36 Flight Engineer Karen L. Nyberg of NASA took this photograph of a sunrise viewed from the International Space Station.- Credit : nasa.gov
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. 1 Petrus 1:3-4

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Korintus 5:17

Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Yehezkiel 36:25-27

Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. Ibrani 12:10-11

Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Mazmur 37:7

tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Yesaya 40:31

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Pengkhotbah 3:11

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. Ratapan 3:22-24


Martin Simamora & Keluarga
Anchor of Life Fellowship

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9