F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Keadilan Allah. Show all posts
Showing posts with label Keadilan Allah. Show all posts

0 Hari Buruh & Pengharapan Terhadap Tuhan

Oleh: Martin Simamora

Ajarkanlah Kami Berdoa  Ya  Kristusku Dalam Menuntut Keadilan Dalam Pengupahan Dan Hidup Layak Di Negeri Sendiri

Jika  ada orang yang meminta anda berdoa  terhadap situasi sukar, ketidakadilan dan penindasan, apakah yang menjadi isi doamu kepada Tuhan? Jika anda seorang Kristen yang adalah seorang buruh pabrik yang esok atau beberapa jam lagi akan ikut melakukan protes atau tuntutan perbaikan/kenaikan upah buruh di Istana Negara, apakah yang menjadi isi doamu malam ini, jika anda berdoa? Pada umumnya doa akan berisikan serangkaian permintaan dan tuntutan agar pemerintah mengeluarkan regulasi yang lebih adil atau lebih berpihak kepada para buruh pada dua aspek: pertama, agar pemerintahan mengeluarkan regulasi yang menghapuskan sistem kerja kontrak  atau outsourcing atau alih daya dalam penyediaaan tenaga kerja; kedua, kenaikan upah buruh berdasarkan hidup layak (bukan pas-pasan atau sekedar berupah untuk bertahan hidup belaka). Setidak-tidaknya itu yang saya tangkap kala saya berbicara dengan anak-anak didik saya dan dengan sejumlah tenaga kerja yang mau berbagi dengan saya -dalam berbagai dialog yang sempat saya lakukan dalam sejumlah kesempatan -keluhan atau kecemasan mereka akan masa depan bukan saja dirinya tetapi keluarganya, sebab saban tahun harus memperbarui kontrak dan lagi harus membayar uang sekian juta rupiah agar diprioritaskan dalam pemberian kontrak-kontrak baru tersebut. Saya  berpendapat bahwa radikalisme dalam setiap kali reli panjang protes-protes dengan tuntutan angka-angka yang fantastik, erat kaitannya bagaimana mereka memandang diri mereka terhadap perusahaaan. Bahwa mereka tak lebih dan tak kurang peralatan-peralatan mesin yang disewa dari rental-rental alat-alat berat atau permesinan kebutuhan pabrik. Saya memotretnya demikian.

Tetapi kembali, apakah  yang menjadi isi doamu? Tentu hanya anda yang tahu. Jika Yesus Sang Mesias yang berdoa dalam situasi yang serba penuh ketakadilan, penindasan dan berbagai kesukaran hidup, apakah yang menjadi isi doa sang Mesias tersebut?

Maukah anda mendengarkan apakah  bunyi doa Sang Mesias itu?

0 “Banyak Kejahatan Yang Dinilai Dunia Bukan Dosa & Banyak Dosa Yang Dinilai Dunia Bukan Kejahatan”



Oleh: Martin Simamora

“Banyak Kejahatan Yang Dinilai Dunia Bukan Dosa & Banyak Dosa Yang Dinilai Dunia Bukan Kejahatan

Di “hariku” ini, saya ingin menuliskan sesuatu yang amat personal namun tidak eksklusif, ini adalah refleksi yang begerak ke luar dari pengalaman-pengalaman pribadiku, yang sayangnya tidak bisa saya utarakan di sini. Namun, apa yang menjadi poin besarnya adalah: semua manusia bahkan orang-orang Kristen sekalipun bisa terjebak di dalam situasi yang digambarkan sebagaimana judul di atas. Saya akan sajikan sebuah situasi yang dihadapi seorang politisi dan birokrat Kerajaan Persia, yang  beriman dan setia kepada Tuhan, di dalam Alkitab, untuk membantu para pembacaku apakah sesungguhnya yang sedang saya bicarakan kali ini. Tentu saya harus berkata bahwa Daniel adalah salah satu subyek paling menarik  bagi saya sejak kala saya mengecap sekolah politik di Universitas Parahyangan, Bandung. Ini adalah sosok seorang politisi yang tak menyayangkan nyawanya, masa depan, atau apapun juga. Daniel, jika dia hidup saat ini, saya pastikan akan digunjingkan oleh publik sebagai seorang politisi yang terlampau idealis. Hal yang amat  janggal untuk dikatakan sekedar idealis sebetulnya sebab bagaimanapun tak ada kebenaran didalam mencuri kecil-kecilan uang atau kekayaan kerajaan. Mari segera kita  melihat Daniel:

0 Janganlah Gentar Terhadap Mereka !



Oleh: Martin Simamora

Janganlah Gentar Terhadap Mereka !




Kita telah melihat Yesaya yang dibangkitkan oleh Allah untuk berdiri tegak menyatakan kebenaran dan penghakiman terhadap pemerintahan dan bangsanya sendiri, karena keadilan dan penegakan hukum lenyap, bahkan para pemimpinya suka menerima suap dan mengejar sogok, pun para hakim yang berpihak kepada keadilan telah disingkirkan. Tuhan memang meminta kita untuk tunduk dan mematuhi pemerintahan yang memimpin kita, anda dapat menemukannnya di dalam Titus 3:1-2, 1 Petrus 2: 13-15 dan Roma 13:1-7, namun demikian, ketika pemerintahan sebuah bangsa atau negara tidak lagi berjalan sesuai dengan kehendak-Nya maka Tuhanlah yang menjadi hakimnya. Dia bahkan dapat membangkitkan sebuah perlawanan yang  teramat keras terhadap pemerintahan yang korup atau jahat. Kita kembali akan melihat bagaimana Tuhan membangkitkan seorang lawan di tengah-tengah bangsa yang sama sekali  sudah terbiasa dengan kejahatan:

Yeremia 1:2,17-18
Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin. Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga belas dari pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada Yeremia....(17)Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! (18) Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.


Untuk sebuah alasan yang sangat kuat (bacalah Yeremia  2:1-35), Tuhan memilih seseorang pada sebuah masa untuk melawan segala kejahatan dan kekejian yang telah tumbuh bagaikan sebuah imperium teramat kokoh, mustahil  untuk dilawan. Melawannya sebagai sebuah misi manusiawi adalah mustahil, sampai Tuhan bangkit dengan kuasanya di tengah-tengah kegelapan pekat sebuah bangsa dan negara. Ini, teks Yeremia 1:2,17-18 akan menjadi kacamata pandang  atas situasi bangsa dan negara kita kini.

0 Ketika Para Pemimpin Negerimu Bersekongkol Dengan Pencuri



Oleh: Martin Simamora

Ketika Para Pemimpin  Negerimu Bersekongkol Dengan Pencuri


Para pemimpinmu adalah pemberontak dan bersekongkol dengan pencuri. Semuanya suka menerima suap dan mengejar sogok. Mereka tidak membela hak anak-anak yatim, dan perkara janda-janda tidak sampai kepada mereka.- Yesaya 1:23


Tentu tidak ada yang mendambakan bahwa pemerintahan baru yang  merupakan hasil pesta demokrasi yang telah kita jalani secara baik segera mengalami rangkaian hambatan-hambatan yang mempengaruhi performa kerja pemerintahan nasional pilihan dan dambaan rakyat, untuk membawa perubahan atau revolusi mental yang akan menghasilkan pembangunan manusia dan ekonomi  yang bermartabat. Apa yang saya maksud di sini tentu kekisruhan di sektor penegakan hukum dan perang melawan korupsi, mulai dari KPK versus Polri hingga Gubernur DKI Jakarta versus DPRD DKI Jakarta. Pada kedua medan masalah, baik yang nasional dan lokal (sebetulnya tidak sepenuhnya lokal sebab Jakarta adalah Ibu kota Republik Indonesia), kita semua belum dapat mengetahui kebenaran sejatinya. Semua masih berproses. Apa yang pasti diketahui adalah: ada masalah teramat serius terkait penegakan hukum dan perang melawan korupsi. Saya tak akan berbicara hal-hal ini, namun pasti saya akan membicarakan realita yang sedang bergejolak ditengah-tengah negeri kita ini melalui “kacamata” serangkai ayat-ayat di dalam Alkitab yang mengisahkan peristiwa-peristiwa yang sama, sebuah keadaan hukum yang rapuh dan korupsi yang membelit baik kota dan negara.


Yesaya 1:23 adalah keadaan yang melanda sebuah kota  yang sangat penting di Timur Tengah: Yerusalem purba. Namun situasi pemerintahannya dapat menjadi teropong yang selaras untuk memandang kota dan bahkan negara kita saat ini.

0 KEMATIAN YANG MENGERIKAN




Oleh: Pdt.Budi Asali

KEMATIAN YANG MENGERIKAN
(16 Mei 2014)



LUKAS 13:1-9
Luk 13:2 Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
Luk 13:3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
Luk 13:4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
Luk 13:5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."
Luk 13:6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
Luk 13:7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Luk 13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
Luk 13:9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"


Pendahuluan:
Kalau kita mendengar berita tentang kematian yang mengerikan yang di alami seseorang, maka kita sering menganggap bahwa orang itu mengalami hal itu sebagai hukuman dari Tuhan, karena ia sangat berdosa di hadapan Tuhan, atau lebih berdosa dibandingkan dengan orang lain.Pandangan seperti ini sudah ada pada jaman dulu.

0 Ketika Tuhan Yang Panjang Sabar Berjalan Dalam Puting Beliung



Oleh: Martin Simamora

Ketika Tuhan Yang Panjang Sabar  Berjalan  Dalam Puting Beliung

TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya. Nahum 1:3





Teks (1:3)bagi renungan kita kali ini adalah bagian yang luar biasa, yang dapat kita jumpai dalam kitab Nahum, yang sedang mengambarkan siapakah TUHAN? Bahwa dalam murkaNya yang meluap-luap, Dia adalah TUHAN yang panjang sabar. Ya! Dalam realita 1:2, Dia adalah TUHAN yang panjang sabar!

TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya.  Nahum 1:2

Tak seperti anda kebanyakan, sebagai orang Kristen, Nahum bahkan pada saat yang sama dapat menggambarkan TUHAN itu panjang sabar bahkan dalam sebuah murka berkualitas kudus  yang tak setitik pun menoleri sebuah pengingkaran atas ketetapan-ketetapanNya yang kudus nan mulia. Nahum berkata, bahwa TUHAN yang sedang murka dahsyat itu adalah TUHAN yang panjang sabar. Jika TUHAN yang panjang sabar itu pada akhirnya tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang  bersalah, bahkan berjalan dalam puting beliung- berjalan dalam kemurkaan yang siap melahap habis setiap kesalahan dihadapannya, maka hanya satu penjelasan atas murkaNya, bahwa Dia adalah Kudus dan tidak pernah dosa adalah masalah yang ringan! Apalagi bila tanpa sebuah solusi, pasti merupakan masalah yang mendatangkan maut  pada akhirnya tanpa ampun dalam level sekecil apapun!

0 Alkitab Pada Problem Kejahatan



Oleh: Dr. John Frame


Alkitab Pada Problem Kejahatan


Roma 3:1-8 (1) Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?(2) Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.(3) Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?(4) Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."(5) Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah--aku berkata sebagai manusia--jika Ia menampakkan murka-Nya?(6) Sekali-kali tidak! Andaikata demikian, bagaimanakah Allah dapat menghakimi dunia?(7) Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?(8) Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya." Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.
Harus juga membaca: Roma 3:21-26, Roma 5:1-5, Roma 8:28-39

Bagi banyak orang dewasa ini dan di sepanjang sejarah, problem kejahatan telah digambarkan sebagai keberatan paling serius  pada iman Kristen. Beberapa filsuf yang sangat brilian telah berpendapat bahwa problem ini secara konklusif/tak terbantahkan menyanggah keyakinan dalam Tuhan Kristen. Namun tak hanya para profesor dan filsuf—orang awam, juga, kerap merasa ini problem yang mendalam. Anda tidak perlu menjadi seorang  filsuf yang canggih untuk meragukan realita Tuhan ketika seorang yang dikasihi sedang  mengalami penderitaan yang mengerikan. Pada saat-saat semacam ini “problem kejahatan” bukanlah semacam argumen yang perlu dipelajari sebab hal itu  pada dasarnya sebuah teriakan hati, “Bagaimana bisa  Tuhan yang kasih mengizinkan hal ini?”

0 Ketika TUHAN Memperingatkan Manusia Melalui Gempa Bumi Dahsyat



Oleh: Samuel  Davies

dikhotbahkan di Hanover  county, Virginia, 19 Juni 1756 atau    delapan bulan setelah gempa dahsyat Portugal


(Catatan : dalam khotbah ini , Davies sedang merujuk pada Gempa  Dahsyat Lisabon yang terjadi pada 1 November 1775, laporan-laporan  kontemporer  menyatakan bahwa gempa yang berlangsung  selama hampir 6 menit , menyebabkan rekahan/retakan raksasa selebar 15 kaki atau sekitar 4,5 meter.  Kira-kira  empat puluh menit setelah  gempa, sebuah tsunami yang sangat besar menelan pelabuhan dan pusat kota. Tsunami ini dilanjutkan dengan dua gelombang tsunami lainya. Pada area-area yang tidak dilanda tsunami, api dengan cepat merebak, dan  api mengamuk selama 5 hari! Tsunami sebagaimana dilaporkan setinggi 66 kaki atau sekitar 20 meteran menyapu pantai timur Afrika Utara, dan menghantam Martinique dan Barbados di   perairan Atlantik.)





Ketika TUHAN Memperingatkan Manusia Melalui   Gempa Bumi Dahsyat
A large earthquake, Modified Mercalli Intensity XI, in Lisbon, Portugal, caused damage to north of Granada, Spain. The earthquake generated a tsunami that affected the coasts of Portugal, Spain, North Africa, and the Caribbean. The tsunami reached Lisbon about 20 minutes after the first destructive shock. It rose to about 6 meters at many points along the Portuguese coast and reached 12 meters in some places. It also affected the coast of Morocco where the streets of Safi were flooded. The tsunami reached Antigua about 9.3 hours after the earthquake. Later waves, with estimated runup heights of 7 meters, were observed at Saba, Netherlands, Antilles. The earthquake and tsunami killed between 60,000 and 100,000 people. - Credit : NOAA



Yesaya 24:18-20
“… bergoncang dasar-dasar bumi. Bumi remuk redam, bumi hancur luluh bumi goncang-gancing. Bumi terhuyung-huyung sama sekali seperti orang mabuk dan goyang seperti gubuk yang ditiup angin; dosa pemberontakannya menimpa dia dengan sangat..”



Sebelum saya melanjutkan  artikel khotbah Samuel Davies (Presiden Princeton ke-4), saya terlebih dahulu akan memaparkan bagaimana kedahsyatan gempa Portugal yang sampai dijuluki  Great Portugal Quake, agar para pembaca dapat memiliki gambarannya. Untuk tujuan ini, saya mengutip paparan Stefan Lovgren,  National Geographic News dalam laporannya yang bertajuk “Great Portugal Quake May Have A Sequel, Study Says,” secara bebas  artinya : “Gempa   Hebat Portugal Mungkin Memiliki Sebuah Kelanjutan, Kata Studi.”

0 Mengapa, Mengapakah Tuhan, Engkau Berpangku Tangan, Berdiam dan Membiarkannya???

Oleh : Matt Slick, M.Div


Mengapa, Mengapakah Tuhan, Engkau Berpangku Tangan, Berdiam dan Membiarkannya???



Penasaran  serta juga kritik-kritik  dari orang-orang Kristen, menanyakan pertanyaan ini. Jika Allah itu maha kuasa dan maha kasih, lantas mengapa Dia  membiarkan kejahatan dan penderitaan dalam dunia ini? Berbagai jawaban telah diberikan namun secara permanen menuntaskan isu ini tidaklah mungkin karena sebanyak jawaban yang kita kemukakan, memunculkan pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut. Namun demikian, lemahnya kemampuan kita untuk menjawab pertanyaan secara sempurna tidaklah bermakna bahwa kita tidak dapat menawarkan solusi-solusi. Tentu saja, saya tidak  hendak menyatakan  dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara definitif, tetapi saya dapat menawarkan solusi-solusi.

0 Keadilan Allah (6- Selesai)

Oleh: Arthur W. Pink


KEADILAN ALLAH (6)



--Bacalah lebih dulu bagian 5
Ketiga, keadilan Allah dimanifestasikan dalam PENEBUSAN

Kita telah melihat bahwa keadilan Allah dalam  pemerintahan-Nya dalam dunia ini dimanifestasikan dalam nurani-nurani  manusia dan dalam alokasi-alokasi  Providence(pelaksanaan rencana Allah). Mari kita melihat bagaimana ini dinyatakan dalam  karya penebusan. Disini adalah dikehendaki  Yang Maha Tinggi untuk  memberikan sebuah tanda  demonstrasi kebenaran-Nya berdasarkan pada ketentuan-ketentuan Hukum yang telah Dia  kerangkakan. Tidak dimanapun juga prinsip-prinsip pemerintahan Ilahi diperlihatkan sedemikian gamblang seperti di sini—namun tidak dimanapun juga, kita dapat tambahkan, sedemikian krusial/pentingnya bagi kita untuk selengkapnya tunduk pada kitab suci jika pikiran-pikiran kita padanya untuk  menghormati Tuhan Allah.



Jika pekerjaan-pekerjaan penciptaan mengandung misteri-misteri yang melampaui kekuatan-kekuatan kita untuk memecahkannya, dan jika alokasi-alokasi  Providence kerap sangat  membingungkan, maka terlebih lagi kemegahan  pekerjaan penebusan—karya agung Allah—pasti dipenuhi dengan  takjub hormat pada  mereka yang  berupaya untuk merenungkan metoda dan makna penebusan. Hanya ketika kita menginterpretasikan dengan terang  tulisan kudus Kitab suci,  anomali atau ketaklaziman menakjubkan  penderitaan  Adil bagi yang tidak adil akan dijauhkan dari kesalahan-kesalahan yang paling menakutkan.

0 Keadilan Allah (5)

Oleh: Arthur W. Pink



KEADILAN ALLAH (5)



Bacalah lebih dulu bagian 4





Kedua,  alokasi-alokasi  PROVIDENCE (pelaksanaan Renaca Allah) cenderung  mengkonfirmasi sebuah perintah  yang harus dipatuhi hati nurani,



dan memanifestasikan  keadilan-Nya yang adalah Tuhan atas semua. Providence  meyakini sesuai dengan fakta-fakta preservasi/pemeliharaan  dan pemerintahan  atas  ciptaan-ciptaan, berdasarkan pada naturnya masing-masing.  Adakah, kemudian, indikasi-indikasi apapun akan sebuah pemerintahan moral atas orang-orang?  Baik pengalaman dan pengamatan memberitahukan kita bahwa kebaikan dan kejahatan telah diadakan  untuk sebuah tujuan khusus, dan poin yang sekarang kita cuatkan adalahapakah hal-hal ini muncul  untuk  diberikan kepada orang-orang dalam setiap derajat berdasarkan pada perilaku mereka,  yang dipertimbangkan sebagai baik atau jahat secara moral?

Memang benar ini bukan pertanyaan yang gampang dijawab untuk memuaskan banyak  orang, secara khusus jika mereka dalam suasana hati yang muram; namun demikian, Kitab suci mencatat begitu banyak contoh  keadilan Allah dalam menghukum dosa dan memberikan imbalan pada  kebenaran-kebenaran, dimana  orang saleh tidak dapat meragukan realita prinsip ini.

0 Keadilan Allah (4)

Oleh :  Arthur W. Pink


KEADILAN ALLAH (4)


credit : Institut des Sciences Cognitives

Bacalah lebih dulu bagian 3


MANIFESTASI          Keadilan  Allah


Mari kita pastikan tidak ada kesalahan mengenai hal ini sejak semula, bahwa itu adalah manifestasi keadilan Allah  dibawah penyelenggaraan atau pengadaan yang Dia telah lembagakan, yang akan kita ulas. Hal ini tidak dapat dikemukakan secara terlampau kuat, bahwa ada sebuah perbedaan  luas antara keadilan Allah ketika itu dipandang secara absolut,dan ketika dipandang secara relatif—sebuah perbedaan senyata dan sebesar seperti yang ada antara independensi esensialnya, dan   pembatasan-pembatasan yang Dia telah lakukan secara sukarela. Keadilan Allah  dipandang  secara absolut, terdiri dari  hak-hak Ilahinya sendiri untuk melakukan apa saja yang Dia maui. Keadilan Allah dipandang secara  relatif, terdiri dari rute atau alur tindakan  dalam hubungan dengan mahluk-mahluk yang Dia telah tempatkan dalam sebuah konstitusi moral, dimana disitu Dia telah  mengikrarkan diri-Nya sendiri kepada sebuah urutan/tatanan  prosedur tertentu.

Perbedaan tajam ini jauh lebih daripada  sekedar sebuah kepresesian yang  filosopis: itu adalah sebuah fakta dasar. Allah yang akbar adalah secara absolut  bebas untuk menciptakan atau tidak menciptakan, tepat sebagaimana Dia telah memandangnya telah memenuhi maksud-Nya. Tidak ada desakan—baik dari dalam atau dari luar—bagi Dia untuk  membawa mahluk-mahluk kedalam eksistensi. Dia telah memutuskan untuk meneruskan menjadi tindakan-tindakan penciptaan, semata-mata demi atau untuk kemuliaan-Nya sendiri.

Aye-aye atau
Daubentonia madagascariensis


Dalam  cara seperti ini, Allah secara keseluruhan bebas untuk menciptakan mahluk-mahluk jenis apapun yang Dia maui—itu adalah semata-mata baginya untuk menentukan apakah mereka harus menjadi entitas-entitas rasional atau tidak. Sehingga demikian juga, adalah pada-Nya untuk memutuskan apakah ya atau tidak kejahatan harus masuk kedalam dunia-Nya dan dosa merusak
pekerjaan-pekerjaan tangan-Nya.

0 KEADILAN ALLAH (3)

Oleh:  Arthur W. Pink


KEADILAN ALLAH (3)

Roma 9:14,20-21
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?



Bacalah lebih dahulu bagian 2

2.Aturan  Keadilan Allah


Adil  pada  mahkluk-mahkluk mengacu pada beberapa hukum, yang mana hukum itu  adalah aturan keadilan, dan yang kepadanya mahluk-mahkluk itu  diselaraskan. Hukum moral Allah, yang  adalah kudus, adil, dan baik—adalah  aturan  kebenaran atau  melakukan yang benar. Tetapi Allah yang  maha Tinggi tidak memiliki  hukum di luar diri-Nya sendiri: Dia adalah sebuah hukum bagi diri-Nya sendiri. Natur-Nya dan kehendak-Nya adalah hukum dan aturan kebenaran bagi Dia. Ini adalah atribut umum bagi tiga pribadi dalam  Allah Tritunggal : selalu demikian, karena mereka (Bapa, Anak, Roh Kudus) mengambil bagian yang sama esensi atau hakikat yang tak terbagikan (tidak terbagi-bagi). Karena itu kita mendapatkan Pribadi pertama mengindikasikan atau menunjuk “ Bapa yang adil” (Yohanes 17:25), Anak disebut “Yesus Kristus yang adil” (1 Yohanes 2:1), dan itu tepat bagi Roh Kudus yang nyata dari fakta bahwa Dia disini untuk  meyakinkan dunia “akan kebenaran” (Yohanes 16:8). Sebagai aspek yang menjadi subyek kita saat ini, adalah sangat penting, kita harus berupaya  untuk memberikan perhatian kita yang terbaik.

0 Kasih Pada Allah Yang Tiada Toleransi

Oleh: Melissa Kruger


Kasih Pada Allah Yang Tiada Toleransi

Credit: Brent Staples- The New York Times
Toleransi. Budaya elit memuji moralitas baik ini di setiap lingkungan sekolah, saluran-saluran media, dan workshop pelatihan kerja.  Tampaknya tak ada  jalan yang  lebih benar untuk mengasihi orang lain daripada sepenuhnya menerima setiap  hal  tentang mereka. Orang-orang Kristen kerap telah bergabung dalan  gelombang besar nilai arus utama ini dan kerap lama dikenal karena penerimaan  opini-opini dan gaya –daya hidup  orang lain. Pada permukaan ini  terlihat menjadi kebaikan moral yang positif, satu yang menjadi contoh sangat baik  mengenai hidup orang-orang Kristen.


Tetapi pernahkan kamu mempertimbangkan bahwa tolerasi tidak pernah didorong dalam Alkitab? Buah Roh memasukan kasih dan kebaikan, tetapi hilang dari daftar tersebut adalah toleransi. Faktanya, orang-orang Kristen tidak dipanggil untuk bertoleransi, karena kita melayani Allah  yang intoleran.

0 Keadilan Allah (2)

Oleh :Arthur W. Pink



KEADILAN ALLAH (2)
 
"ilustrasi"
Facing 25 ft waves: USCG photo by Christopher Enoksen T-dailyboater.com
sebelumnya bacalah bagian 1

1.NATUR Keadilan  Tuhan

Sebuah pemerintahan sekular ditempatkan pada sebuah tempat khusus untuk kebaikan subyek-subyeknya, hal ini menjadi  tujuan prinsipil dari penegakan pemerintah sekular. Rakyat tidak dibentuk bagi pemerintah—tetapi pemerintah bagi  rakyat, oleh karena itu  penyelenggaraan keadilan adalah sebuah  hak bersama /umum  dan publik, dimana melaluinya pemerintah dipercaya  sebagai  penguasa tertinggi atas mereka. Pernyataan terbuka atas fakta yang jelas terlihat ini  segera saja memadai untuk  memperlihatkan jarak  tak terbatas yang memisahkan Raja diatas raja-raja dan pemerintahan-Nya—dan penguasa  sekular manapun dan   pemerintahannya. Tuhan tidak eksis atau ada  bagi  kesejahteraan ciptaan-ciptaan-Nya—tetapi independen dan  otonomi: dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan (Wahyu 4:11).

0 Keadilan Allah (1)

Oleh :Arthur W. Pink


KEADILAN ALLAH (1)

"Penggalian Kota Kuno Pompeii, yang terkubur oleh letusan dahsyat gunung Vesuvius-
Credit :historynotes.info
Hampir sama sekali  tidak mengagetkan  bahwa ada jauh lebih sedikit dituliskan tentang Keadilan Allah daripada kesempurnaan-kesempurnaan  Allah lainnya. Kita terbiasa untuk mengarahkan pikiran-pikiran kita pada obyek-obyek dan subyek-subyek yang  mampu menyediakan bagi kita  hal yang  paling menyenangkan, dan menghindari hal-hal yang  membuat kita menjadi susah. Tetapi tiada hamba Tuhan harus menjadi bersalah dalam mempertimbangkan pada kecenderungan seperti ini. Sebaliknya dia harus berupaya dengan segenap kekuatannya untuk mendeklarasikan “semua maksud Allah” dan memotret karakter Ilahi tepat seperti  hal itu disajikan dalam Kitab suci. Dia tidak boleh menutupi  satupun sifat dari karakter Ilahi, tidak peduli betapa menginspirasinya  sifat itu atau  betapa  resistennya hal itu bagi ciptaan yang telah jatuh kedalam dosa.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9