F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Justifikasi. Show all posts
Showing posts with label Justifikasi. Show all posts

0 Justifikasi dan Dilahirkan Kembali (2)



Oleh: Henry Clarence Thiessen


Bacalah lebih dulu bagian 1

II.Doktrin Dilahirkan Kembali
A.Makna Dilahirkan Kembali
Justifikasi atau pembenaran dilakukan dengan sebuah tujuan agar hidup memerintah, dan karenanya dikatakan sebagai “pembenaran hidup” (Roma 5:18). Dari sisi ilahi, perubahan hati disebut dilahirkan kembali, lahir baru; dari sisi manusia, ini disebut pertobatan beriman, ini adalah dilahirkan kembali aktif, dapat didefinisikan sebagai komunikasi hidup ilahi kepada jiwa (Yohanes 3:5; 10:10,28; 1Yohanes 5:11dst), sebagai impartasi sebuah hakikat baru (2 Petrus 1:4) atau hati baru (Yeremia 24:7; Yehezkiel 11:19-36:26), dan dihasilkannya sebuah ciptaan baru (2Kor 5:17;Efesus 2:10;4:24). Hidup rohani baru ini memberi dampak pada intelektual orang percaya (1 Kor 2:14;Efe 1:18; Kolose 3:10), kehendak orang percaya (Filipi 2:13; 2 Tesalonika 3:15; Ibrani 13:21), dan emosi-emosi orang percaya (Matius 5:4; 1Petrus 1:8).

B.Perlunya Dilahirkan Kembali
Kitab suci berulang kali mendeklarasikan bahwa seorang manusia harus dilahirkan kembali sebelum dia dapat melihat Allah. Klaim-klaim  Firman Tuhan ini didukung oleh pikiran dan hati nurani.

Kekudusan adalah kondisi yang mutlak diperlukan bagi penerimaan masuk ke dalam persekutuan dengan Allah. Kitab suci memerintahkan, “kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan” (Ibrani 12:14). Tetapi semua  kemanusiaan secara hakikat rusak, dan ketika menyentuh kesadaran moral, menjadi bersalah atas pelanggaran-pelanggaran aktual. Dalam kondisi alami manusia yang sedemikian, karena itu, umat manusia tidak dapat memiliki persekutuan dengan Alah. Sekarang,  moral ini berubah di dalam diri manusia,  hanya dapat berlangsung oleh sebuah tindakan Roh Kudus. 

0 Justifikasi dan Dilahirkan Kembali (1)



Oleh: Henry Clarence Thiessen               


Bacalah lebih dulu : “Pertobatan  Beriman

Doktrin selanjutnya yang akan ditinjau adalah pembenaran/justifikasi dan dilahirkan kembali.


I.Doktrin Pembenaran/Justifikasi
Pertobatan beriman diikuti oleh pembenaran. Sementara kitab suci memberikan penekanan yang luar biasa pada doktrin pembenaran, namun dalam perjalanan sejarah, doktrin ini secara luar biasa telah dilencengkan dan dalam praktiknya telah diabaikan sama sekali. Pada kejayaan Reformasi Protestan, doktrin ini telah dipulihkan, diletakan kembali pada tempat dimana seharusnya berada. Kita sedikit banyak kecewa ketika kita mencari doktrin-doktrin dilahirkan kembali dan pengudusan pada para Reformer; doktrin ini tidak mendapatkan penekanan yang memadai hingga pada hari-hari  Kebangunan Rohani Wesleyan. Tetapi kita dapat bersuka cita bahwa Reformasi  telah benar-benar mengembalikan kepada gereja doktrin terdasar, pembenaran/justifikasi. Beberapa aspek dari doktrin ini harus ditinjau seksama.


A.Definisi Pembenaran atau Justifikasi
Secara natur, manusia tidak hanya seorang anak kejahatan, tetapi juga seorang pelanggar dan seorang kriminal (Roma 3:23; 5:6-10; Efesus 2:1-3; Kolose 1:21; Titus 3:3). Dalam dilahirkan kembali, manusia menerima sebuah hidup baru dan sebuah natur baru; dalam pembenaran/justifikasi, sebuah  manusia baru  tampil. Pembenaran dapat didefinisikan sebagai tindakan Allah dimana dalam tindakan-Nya itu Dia mendeklarasikan manusia yang percaya kepada Kristus itu benar. Ladd terkait ini berkata, ”Akar gagasan dalam pembenaran adalah deklarasi Tuhan, hakim yang benar, bahwa manusia yang percaya kepada Kristus, walau memang berdosa, dia menjadi benar, dia benar—dipandang sebagai mahluk benar, karena di dalam Kristus, dia telah masuk ke dalam sebuah hubungan benar dengan Allah.”[1].

Pembenaran atau justifikasi adalah sebuah tindakan yang bersifat deklarasi. Pembenaran bukan sebuah tindakan apapun yang ditempakan secara langsung pada diri manusia, tetapi sebuah tindakan Allah yang telah mendeklarasikan manusia tersebut. Tindakan justifikasi dengan demikian tidak serta merta meluruskan kebengkokan-kebengkokan yang masih  bekerja dalam diri manusia itu, tetapi dalam keadaan yang demikianlah manusia yang percaya kepada Kristus dideklarasikan benar. Beberapa hal yang terlibat dalam pembenaran atau justifikasi:

0 Karena Kuasa IlahiNya Telah Menganugerahkan (2)



Oleh: Martin Simamora


Karena Kuasa IlahiNya Telah Menganugerahkan (2)



Bacalah lebih dulu bagian 1

Sementara Petrus sangat menekankan kemegahan dan kemuliaan kasih karunia dan kebergantungan total  setiap orang percaya kepada kasih karunia, tak berarti dia memandang persoalan  pertumbuhan  atau kedewasaan orang percaya untuk merefleksikan kebenaran kasih karunia  yang bekerja di dalam diri orang percaya sebagai sebuah persoalan yang selesai dengan sendirinya atau dengan kata lain: sama sekali Petrus tidak pernah mengatakan bahwa kasih karunia membuat seorang Kristen tidak akan lagi mengalami masalah-masalah kedagingan yang masih mendera setiap diri orang percaya dimana orang percaya sekalipun telah mengambil bagian dalam kodrat ilahi tetap harus berjuang menaklukan masalah yang masih tersisa itu. Pada titik inilah kerap dipersengketakan: (1)apakah orang percaya itu melakukan perjuangan olehnya sendiri? dan (2)apakah efektifitas dan konsistensi perjuangannya turut menentukan efektifitas, kepastian dan bahkan kelanggengan keselamatannya hingga ke sorga? Dengan kata lain  grafik gagal sukses perjuangan melawan kedagingan mencerminkan fluktuasi kepastian keselamatanmu sendiri, telah menjadi pandangan  yang menggugat kemuliaan dan kekuatan kasih karunia keselamatan yang datang dari Tuhan. 


Kita, pada bagian ini, dalam cara yang pokok, akan melihat bahwa  kebergantungan total pada kasih karunia justru membuat setiap orang percaya memiliki 2 hal yang sekaligus menyanggah 2 pandangan diatas tadi, yaitu pada faktanya: (1)sumber daya atau kekuatan orang percaya bersumber dari Tuhan dan dengan demikian andal, dan (2) karena itu memberikan penjaminan yang kokoh, andal dan ilahi baginya untuk penuh keyakinan menaklukan kedagingan-kedagingannya  waktu demi waktu, hari demi hari dan dalam setiap momen tanpa perlu berputus asa atau frustrasi akan kegagalan-kegagalan dalam kehidupan di dunia  yang penuh dengan tantangan, kesukaran dan godaan sekaligus di dalam keterbatasan orang percaya di dalam tubuh dagingnya (bandingkan dengan 1 Korintus 10:13, 2 Petrus 2:9). 


Dan Petrus menyatakan  hal ini dalam sebuah statement yang teramat kokoh:

0 Karena Kuasa IlahiNya Telah Menganugerahkan (1)



Oleh: Martin Simamora


Karena Kuasa IlahiNya Telah Menganugerahkan (1)



Bacalah lebih dulu : "Tak Terkatakan"

Pengajaran-pengajaran yang melencengkan makna mulia dan penuh kuasa dari kasih karunia Allah yang begitu besar(Yohanes 3:16), nampak nyata semakin benderang sekaligus memperdaya, dan tanpa malu-malu tak memedulikan bagaimana sebetulnya kasih karunia Allah yang begitu besar tersebut diberitakan oleh para rasul yang sungguh setia kepada kebenaran sejati. Saya kuatir pendeta atau pengajar atau gembala atau penginjil tersebut sudah tidak lagi mengerti,  apa makna kasih karunia Allah yang begitu besar; kelihatannya bagi  mereka kasih karunia Allah tidaklah begitu besar. Dan yang paling mengerikan adalah ketakpercayaan pada kuasa Roh Kudus untuk menjadi sentral atau sumber tak terputus kekuatan, kebenaran,pengharapan dan kasih Tuhan (bacalah: Yohanes 14:16-17, Yohanes 14:26, Yohanes 16:7-15, Kisah Para Rasul 2:1-47, Roma 5:3-5, Roma 8:26, 1 Kor 3:16-17,1 Kor 6:19, 2 Kor 3:6 Yohanes 14:15-17, Yohanes 16:12-15, 1 Kor 2:13, Roma 15:13, Efesus 1:13, Roma 5:5, Roma 8:9, Efesus 4:30, 2 Korintus 5:5) di dalam  diri setiap orang percaya  sebagai orang-orang yang telah dikuduskan oleh darah Yesus (Ibrani 9:12, 9:14, 10:10,13:12, 1 Korintus 1:2, 1:30, 6:11), di dunia yang jahat dan beranak-pinakan dosa.Sungguh, para pengkhotbah yang menekankan sentralitas perjuangan daging untuk memastikan atau menyegel keselamatan itu, berbeda dengan kesaksian para rasul dalam epistel-epistel yang mereka tuliskan kepada jemaat-jemaat, seperti Petrus:

2 Petrus 1:3
Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.

0 “Tak Terkatakan”



Oleh: Martin Simamora

“Tak Terkatakan”


Tahukah anda, sangatlah sukar bagi manusia untuk pada akhirnya mengatakan “Tak terkatakan!” Terhadap kasih karunia. Ini adalah sebuah ekspresi yang hendak menunjukan sesuatu yang begitu agung atau terlampau megah sehingga sangat dikuatirkan kekayaan bahasa manusia gagal untuk sanggup memotret  kemegahan kasih karunia yang bekerja total dalam diri manusia milik Kristus. Maka memang ketika berjumpa dengan hal yang tak terselami oleh pikiran dan tak dapat diraba keluasannya dan kemegahannya maka ekspresi tak terkatakan  memiliki sebuah bobot jiwa bahasa yang seharusnya membuat  para pembaca untuk berhenti dan mengamati keindahan atau kemegahan apakah yang sedang diekspersikannya:

2Korintus 9:15 Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!
Alkitab Batak: 2Korint  9:15 Alai mauliate ma tu Debata  ala ni silehonlehonma, na so tarhatahon i!

NIV: Thanks be to God for his indescribable gift! 
 
Jika saja anda mau membaca lebih utuh  ayat-ayat sebelumnya maka dapat dipastikan bahwa ini adalah ungkapan yang sedang memuji-mujikan, sedang memulia-muliakan Tuhan dalam sebuah cara  terpuncak kemampuan manusia untuk menyatakan kemegahan yang terlampau agung: “tak terkatakan.” Sebab memang hanya bisa dinikmati, dialami dan dihidupi sehingga melahirkan sebuah pengalaman atau kesaksian yang tak kuasa untuk berlebar panjang diutarakan selain sebuah kagum, tertegun, terpana dan semua kata-kata termegah dan terpuitis pun kadang sudah tak kuasa untuk menguap dihadapan  tindakan Tuhan yang tak terkatakan itu. Tetapi saya kuatir bagi sebagian orang Kristen ini seperti omong kosong sebab kini  cukup banyak  orang Kristen melihat dirinya sebagai sumber  pemenuhan diri dalam segenap aspeknya dan bukan Tuhan. Bahkan manusia menjadi tuhan bagi dirinya sendiri sehingga tak lagi keluar pujian bagi kasih karunia Tuhan yang  menjangkau realita sorga.

0 Aku Akan Menjadi Tuhanmu dan Kamu Akan Menjadi Umatku



Oleh : Pastor Dr.Kim Riddlebarger


Aku Akan Menjadi Tuhanmu dan Kamu Akan Menjadi Umatku
Teks  acuan: Hakim-Hakim  8:4-35; 1 Timotis 6:2-16



Seperti banyak darimu, saya teringat akan khotbah-khotbah yang tak terhitung banyaknya di sepanjang tahun-tahun yang pada dasarnya merupakah studi-studi karakter orang-orang kudus hebat dari sejarah penebusan. Salah satu orang kudus itu adalah Gideon. Andai semua anda telah  membaca Hakim-Hakim 6-7 dan Ibrani11, maka kamu dapat menyimpulkan secara kokoh bahwa Gideon adalah orang hebat kepunyaan Tuhan, yang telah Tuhan gunakan untuk menyelamatkan Israel pada salah satu  era tergelap bangsa ini. Itu sebabnya Gideon Society memilih namanya ketika memulai pelayanan mereka sedunia dalam mendistribusikan alkitab-alkitab. Faktanya, the Gideons memberitahukan pada kita bahwa “Gideon adalah seorang yang ingin melakukan secara tepat apa yang Tuhan inginkan dia lakukan, terlepas dari pemikirannya sendiri terkait rencana-rencana dan hasil-hasil. Kerendahan hati, iman, dan kepatuhan merupakan elemen-elemen hebat karekater. “Tetapi ketika anda membaca seterusnya kisah Gideon – Hakim-Hakim 8:4-35-menjadi  sangat jelas bahwa Gideon adalah seorang berdosa yang telah menggunakan kuasanya untuk melakukan tindakan balas dendam atas musuh-musuhnya. Adalah Gideon yang membuat sebuah efod (sebuah pakaian imam) yang kemudian menjadi  sebuah batu sandungan bagi umat Israel (Hakim-Hakim 8:27). Karena itu, karakter Gideon seharusnya dipelajari oleh semua kita. Mengapa? Apakah dia sebuah model teladan? Bukan. Kita mempelajarinya karena kita tepat seperti dirinya. Kita juga berdosa dari kepala hingga ujung kaki, dan satu-satunya hal-hal baik yang kita lakukan mengalir keluar dari fakta bahwa Tuhan mengerjakannya di dalam kita melalui kuasa Roh Kudus. Kala kita menyandarkannya pada diri kita sendiri, kita akan melakukan tepat seperti yang telah Gideon lakukan—kita akan menggunakan pemberian-pemberian baik yang Tuhan telah berikan kepada kita untuk keuntungan dan manfaat diri kita sendiri.

0 Apa Yang Harus Kuperbuat Untuk Memperoleh Hidup Kekal?

Oleh : Martin Simamora


Apa Yang Harus Kuperbuat Untuk Memperoleh Hidup Kekal?

Ilustrasi : Kejahatan jalanan- dailymail.co.uk

Lukas 10:25-29 “ (25) Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (26) Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" (27) Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (28) Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." (29) Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"

Teks diatas memberikan sejumlah informasi penting yang harus diperhatikan keberadaannya. Pertama, Lukas memberitahu kepada kita bahwa MOTIF UTAMA ahli  Taurat dalam dialog yang dibangunnya adalah untuk MENCOBAI Yesus. Kedua,  jawaban ahli taurat atas pertanyaan Yesus secara jitu memperlihatkan kegagalan ahli taurat UNTUK MEMPEROLEH hidup kekal. Terakhir, ahli Taurat  bersiasat untuk membenarkan dirinya dengan kebenarannya sendiri namun tetap gagal secara telak.


Satu hal  teramat penting dan tidak  terbantahkan adalah: “apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup kekal,” adalah kebutuhan pokok manusia. Dalam derajat yang sangat  fanapun pertanyaan ini akan dimaknai bagaimana agar saya dapat hidup selama-lamanya tidak mengalami kematian; demikian juga bagi si ahli Taurat dalam pandangannya. Aksi mencobai Yesus dengan demikian dapat dikatakan sebagai memiliki nilai strategis bagi dirinya pribadi, setidaknya dia ingin memperlihatkan kepada Yesus bahwa dirinya sudah melakukan apa yang seharusnya DILAKUKAN sebagaimana dituntut oleh Hukum Taurat. Kelihatannya Yesus memiliki nilai penting bagi dia, tentu kita tidak akan berupaya menebak isi benaknya sebab itu bukan poin pentingnya.

0 Dibenarkan Karena Berkhianat

Oleh : Martin Simamora


Dibenarkan Karena Berkhianat
 
Ilustrasi- credit : wallz.moon.pk
Yakobus 2:24-25 “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?”

Pertama-tama saya wajib untuk mengatakan bahwa artikel ini SAMA SEKALI  tidak sedang menganjurkan baik pada diri saya sendiri maupun para  pembaca sekalian  untuk melakukan PENGKHIANATAN terhadap NEGARA dan bahwa itu seolah sebuah perbuatan baik, luhur apalagi sebuah tindakan yang patriotik. Judul diatas SEMATA-MATA adalah sebuah frasa sederhana untuk menunjukan apa yang sebenarnya dimaksud denganmanusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman,” dalam apa yang terjadi pada Rahab. Kedua, memang benar dalam kasus Rahab, apa yang dimaksud dengan dibenarkan karena  perbuatan-perbuatan dan  bukan hanya karena iman adalah tindakan menyembunyikan 2 mata-mata Israel; seorang Kanaan dengan ini menjadi bagian dalam sebuah operasi mata-mata oleh  bangsa asing melawan negara dimana dia adalah warga negaranya. Ketiga atau  yang  terakhir, judul diatas pada puncaknya memiliki tujuan strategis  bahwa pada saat Yakobus 2: 24  yang menyatakan “manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatandalam maksudnya yang hakiki pada akhirnya sama sekali tidak melawan apalagi menghantammanusia dibenarkan hanya oleh iman,” seperti tersurat misalnya dalam Galatia 2:16  tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.”   Mari kita melihat tindakan  seperti apakah yang sesungguhnya dilakukan oleh Rahab  yang  membuat dia dibenarkan.

0 Aksi Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati

Oleh; Martin Simamora



Aksi  Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati
Ilustrasi. Auro Boeralis- Credit: NASA


Satu hal yang telah kita pelajari adalah bahwa oleh karena pelanggaran atas ketetapan Allah berupa sebuah larangan bagi Adam dan Hawa di taman Eden, maka keduanya, seketika mereka melanggarnya, mereka PASTI MATI  (Baca Kejadian 2:16-17), tanpa dapat ditunda, dikoreksi, dibatalkan. Dengan kata lain, tidak ada  ruang toleransi  atas  pelanggaran ketetapan  TUHAN, berupa larangan. Ya, dalam derajat tertentu, ini semacam larangan yang sama sekali tidak membutuhkan verifikasi terlebih dahulu, sebelum konsekuensi pelanggaran (MATI) terjadi, sebab larangan ini  pada dasarnya berkata MELANGGAR = MATI. Dalam hal ini, sebuah fakta penting yang paling mendasar  adalah:  MANUSIA TELAH MATI SEKETIKA dan DIUSIR DARI TAMAN EDEN  (Baca Kejadian 3:23:24), sebagai akibat pelanggaran ketetapan TUHAN. 


Dua  hal ini, dua  fakta inimerupakan fakta yang amat mematikan, sebab dapat dikatakan  kedua manusia ini walau masih  bernafas, walau masih memiliki “trio”  andalan mereka (perihal  “trio” ini dapat anda temukan dalam artikel ini ) sebenarnya tidak bisa  berharap dan melakukan apapun juga untuk  memiliki sebuah probabilitas yang rasional dan yang mungkin untuk dilakukan  bagi mereka, untuk memulihkan situasi mematikan ini. Dengan  kata lain, apa yang rasional dan mungkin untuk dilakukan oleh manusia agar dapat HIDUP KEMBALI atau BANGKIT DARI KEMATIAN  ini?

0 Seserius Apakah Semua Manusia Tanpa Kecuali, Memerlukan Juru Selamat?

Oleh : Martin Simamora



Seserius Apakah  Semua Manusia Tanpa Kecuali, Memerlukan Juru Selamat?

Tahun yang baru, adalah tahun  yang tak terelakan didahului oleh  kelahiran sang Juru selamat kedalam dunia, Allah yang turun kedalam dunia – Yesus telah lahir, sudah masuk dalam sejarah manusia. Kelahirannya  melalui perawan Maria disebabkan oleh Roh Kudus, oleh Allah sendiri! Perawan, oleh Roh Kudus- sebuah konsepsi  janin yang tidak lazim sebab diakibatkan  oleh Roh Kudus, datang dari Allah! Sebuah tahun dikatakan baru, pada dasarnya, bukan sekedar perubahan angka dari 2013-2014. Adanya tahun yang baru, pada dasarnya, diakibatkan oleh kunjungan Allah kepada manusia sebagai Juru selamat, sebuah Era Baru telah terjadi. Ini adalah sebuah peristiwa megah, kudus dan  ajaib bagi dunia (Ibrani 1:1-6) : kini ada pengharapan yang pasti akan keselamatan.  Kalau malaikat-malaikat HARUS menyembah dia yang lahir di Betlehem, maka pasti ada sebuah peristiwa megah dan sekaligus mendebarkan bagi semua manusia. Bukan karena kedatangan-Nya maka manusia kini dimungkinkan untuk melakukan upaya-upaya untuk selamat secara mandiri,  sebab jika demikian adanya maka tidak ada yang dapat dikatakan megah dan ajaib, apalagi sampai perlu Yesus mati di kayu salib, cukuplah dia datang saja sebagai seorang Guru atau Nabi.  Dalam hal ini, Allah telah memastikan sebuah keselamatan  dalam sebuah cara yang mutlak dan pasti. Tetapi, menurut anda, apakah semua manusia tanpa kecuali, memerlukan  Juru selamat?

0 Martin Luther dan Justifikasi Hanya Oleh Iman

Oleh : Budi Asali, M.Div

Dalam Diet of Worms itu, pada waktu ia diminta untuk menarik kembali buku-bukunya / ajarannya, ia berkata:

“Unless I am refuted and convicted by testimonies of the Scriptures or by clear arguments (since I believe neither the Pope nor the councils alone; it being evident that they have often erred and contradicted themselves), I am conquered by the Holy Scriptures quoted by me, and my conscience is bound in the word of God: I can not and will not recant any thing, since it is unsafe and dangerous to do any thing against the conscience”




I) Kelahiran dan masa muda Luther:

Martin Luther dilahirkan pada tanggal 10 Nopember 1483, di Eisleben, di propinsi Saxony, Prussia / Jerman (dimana ia nantinya mati pada tanggal 18 Februari 1546), dan keesokan harinya ia dibaptiskan. Ia adalah anak pertama dan ia mempunyai 3 saudara laki-laki dan 3 saudara perempuan. 6 bulan setelah kelahirannya, keluarganya pindah dan menetap di Mansfield. Keluarganya adalah orang-orang kelas bawah yang amat miskin, tetapi jujur, rajin, dan saleh. Luther tidak pernah merasa malu terhadap asal usulnya yang rendah itu.

Luther mengalami masa kecil yang keras, tanpa kenangan manis, dan ia dibesarkan dibawah disiplin yang sangat keras. Ibunya pernah menghajarnya sehingga mengeluarkan darah hanya karena ia mencuri kacang, dan ayahnya pernah mencambuknya dengan begitu hebat sehingga menyebab-kan ia lalu lari meninggalkan rumahnya, tetapi ia mengerti akan maksud baik mereka.

0 Matinya Kematian Dalam Kematian Kristus (1): Tujuan Kematian Kristus Menurut Kitab Suci

Oleh : John Owen


Tuhan telah ada didalam dia merekonsiliasi dunia kepada dirinya sendiri, bukan menimpakan pelanggaran-pelanggaran mereka kepada mereka,”  2 Korintus 5:19; ya, dia telah “merekonsiliasikan kita kepada dirinya sendiri oleh Yesus Kristus,” ayat 18. Dan jika anda ingin mengetahui bagaimana rekonsiliasi ini telah memberikan pengaruh, rasul ini akan memberitahukan kepada anda bahwa “ dia telah melenyapkan dalam tubuhnya permusuhan itu......


Dengan  menuliskan Tujuan  kematian Kristus, kami  maksudkan secara umum, baik itu,--pertama, yang dimaksudkan Bapanya dan dirinya sendiri  didalam kematian tersebut; dan, yang kedua, yang  telah dipenuhi  secara efektif dan telah diselesaikan  oleh Roh Kudus:--


I. Untuk yang pertama. Maukah anda mengetahui apa yang  mendasari tujuan tersebut, dan  niat yang menyertainya,  yaitu Kristus telah datang kedalam dunia? Mari kita  tanyakan pada dirinya (yang mengetahui pikirannya sendiri, serta juga semua rahasia-rahasia yang ada dalam sanubari Bapa), dan dia akan mengatakan kepada kita bahwa “Anak manusia telah datang untuk menyelamatkan yang  hilang, “ Matius 18:11, - untuk memulihkan dan menyelamatkan orang-orang berdosa yang hilang lagi malang; itulah maksud dan rancangannya, seperti  kembali telah dinyatakan  Lukas 19:10.



Tanyakan juga rasul-rasulnya, siapakah yang mengetahui pikirannya, dan mereka akan mengatakan yang sama.  Demikian juga Paulus, 1 Timotius 1:15, “Ini adalah sebuah perkataan yang setia, dan layak untuk diterima sepenuhnya, bahwa Kristus Yesus telah datang kedalam dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa.”

0 Yesus : Satu-Satunya Juru Selamat

Oleh : DR. R.C Sproul

Saya tidak dapat membayangkan ada sebuah afirmasi  yang dapat menimbulkan   resistensi yang lebih besar dari orang-orang  Barat masa kini dibandingkan dengan  afirmasi yang Paulus buat dalam 1 Timotius 2:5 :” Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.” Deklarasi ini sempit dan  benar-benar  bukan lazimnya pandangan orang Amerika.  Kita telah demikian dibanjiri dengan  sudut pandang bahwa ada banyak  jalan yang menuju ke surga, dan Tuhan itu tidaklah sesempit itu sehingga Dia mensyaratkan kesetiaan hanya pada satu jalan keselamatan. Jika ada yang menyerang pada akar pohon pluralisme  dan relativisme, inilah klaim  eksklusifitas terhadap agama manapun. Sebuah pernyataan seperti yang telah  dibuat  Paulus dalam suratnya yang pertama kepada Timotius dipandang sebagai  fanatik  dan penuh kebencian.

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9