F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Inkarnasi. Show all posts
Showing posts with label Inkarnasi. Show all posts

0 Datangnya Raja Damai Kedalam Dunia Yang Gemar Berperang

Oleh : Dr. Allen Ross


Datangnya Raja Damai Kedalam Dunia  Yang Gemar Berperang
War is normally measured by its final outcome, but many individual heroes gave up their lives for the Arab side during the 1967 Six-Day War. (Image courtesy AP)

Pengantar Editor
Kalau saya mengatakan  Dunia  Yang Gemar Berperang, tidak hendak mengatakan seolah  perang adalah sebuah  kegemaran populis layaknya sebuah hal yang menyehatkan apalagi menyejukan hati dan pikiran. Ada satu pepatah  latin  kuno yang berbunyi  Si vis pacem, para bellum  yang  artinya ‘If you want peace, prepare for war’ atau ‘jika anda ingin damai, bersiaplah untuk perang’, tak kecuali bagi  negara kita melalui mantan Panglima  Republik Indonesia TNI Djoko Santoso, dalam sebuah  kesempatan strategis terpaksa mengumandangkannya. Sederhananya, perang adalah instrumen  vital, strategis dan lekat dengan nilai patriotisme bela negara.  [ si vis pacem para  bellum ini dikaitkan dengan  Flavius Vegetius Renatus, yang menulis  "De re militari" (390 B.C.E.) : "Qui desiderat pacem, bellum praeparat; nemo provocare ne offendere audet quem intelliget superiorem esse pugnaturem , dalam bahasa Inggris  berarti : "Whosoever desires peace prepares for war; no one provokes, nor dares to offend, those who they know know to be superior in battle]

Bahkan dalam perkembangannya di era  perang moderen dengan instrumentasi elektronik yang memampukan persenjataan-persenjataan menjadi cerdas, perang telah dimungkinkan menjadi intrumen utama yang kadang mengabaikan diplomasi dalam politik internasional, saat diplomasi dianggap tidak manjur. Ya… perang kini telah berubah menjadi alat “diplomasi berdarah atau diplomasi non damai” atau dikenal sebagai “pre-emptive strike” atau sebuah serangan yang terukur pada target-target spesifik dan strategis, dilakukan untuk merespon atau menetralisir ancaman  sebelum menjadi kenyataan! Untuk melumpuhkan kapabilitas sebuah negara untuk menjalankan niatnya yang dinilai membahayakan keamanan sebuah kawasan atau sekutu dari negara-negara kuat. Itulah mengapa judul yang saya munculkan berbunyi demikian. Tentu   perang bukanlah indikator minimal dalam mengukur derajat damai, sebab pertama-tama tentulah konflik adalah sebuah hal minimal yang mendahului sebuah kondisi menuju (potensi) perang.
***

0 Kebencian Tanpa Sebab - 4



Oleh:  Charles H Spurgeon


Catatan Editor Anchor of Life : Kebencian   terhadap Yesus dengan segala macam manifestasinya saat  Dia pertama kali datang ke bumi (peristiwa Natal) tidak lagi terjadi di era  saat  Dia TELAH KEMBALI  ke Surga. Tetapi bukan berarti kebencian terhadap diri-Nya berakhir. Memang Dia tidak lagi bisa diludahi, ditinju, disesah, atau setidaknya dilempari dengan batu.


Namun jelas kebencian dalam wujud lain tetap ada dan nyata dalam ragam bentuk/cara,  Sebab kebencian terhadap pengikut Kristus memang akan terjadi (Perhatikanlah peringatan Yesus sendiri: Matius 5:11-12, Matius 10:18,Matius 10:22, Matius 10:39, Matius 24:9, Lukas 6:22-23;Yohanes 15:18-21, Yohanes 16:33 bandingkan dengan Kisah Para Rasul 9:1, 2 Tim 2:12)


Tentu Kekristenan masa kini jauh lebih baik, lebih dihargai dibandingkan dengan era-era lampau, namun ini bukan sebuah keadaan  abadi atau bebas sama sekali dari hal-hal tersebut, terlebih dalam  dunia yang telah jatuh kedalam dosa.



Kebencian Tanpa Sebab



"The Magi in the House of Herod, by James Tissot"
Matius 2:1-18
Bacalah lebih dulu bagian3

Ada lagi jenis orang   lainnya   yang kamu tak bisa hindari   membencinya. Mereka adalah orang-orang egois. Kini kita tahu  beberapa orang yang sangat  luar biasa  bagus dalam tempramen, yang luar biasa jujur dan lurus—tetapi mereka sangat egois! Kala kamu  bersama dengan mereka, kamu merasa bahwa mereka hanyalah  teman-teman karena apa yang dapat mereka peroleh darimu. Dan ketika kamu telah melayani keperluan mereka, mereka mengabaikanmu dan  berupaya mencari  teman-teman lain. Dalam upayanyaberbuat baik, perbuatan-perbuatan baik mereka memiliki maksud-maksud tersembunyi, tetapi,bagaimanapun juga, mereka selalu mendapatkan! Dan tidak ada seorang di dunia ini yang mendapatkan bagian kebencian  (akibat tindakannya) yang lebih besar daripada orang yang hidup dalam sebuah  kehidupan egois. Diantara orang-orang yang paling  malang di di dunia ini, ditendang  dunia ini seperti sebuah sepak bola, adalah seorang egois kikir! Tetapi didalam Kristus tidak ada egois.

0 Kebencian Tanpa Sebab - 3

Oleh:  Charles H Spurgeon



Kebencian Tanpa Sebab


Mereka membenci Aku tanpa alasan.” – Yohanes 15:25




 Bacalah lebih dulu bagian2


Beberapa orang membuat kebencian-kebencian lainnya karena mereka angkuh. Saya mengenal beberapa orang  yang dapat saya sukai sangat baik jika kekakuan semacam ini sudah tidak ada lagi pada diri mereka. Saya dapat benar-benar bersimpati dengan mereka dan mengagumi mereka andaikan mereka setidak-tidaknya tidak  memandang dirinya berharga untuk dihormati—tetapi mereka terlihat berjalan di dunia ini dengan lagak  yang angkuh! Mereka mungkin tidak angkuh—sepertinya memang sangat tidak angkuh—tetapi, seperti pepatah tua lama berkata, “ Ketika kita melihat  ekor seekor rubah terjulur keluar dari sebuah lubang, kita secara alami mengharap rubah ada disana.” Dan entah bagaimana, pikiran manusia tidak  dapat tahan dengan keangkuhan. Kita selalu  menyepak keangkuhan keluar dari benak kita. Tetapi tidak ada sama sekali hal keangkuhan dalam  Juru selamat kita. Betapa  Dia rendah hati! Mengapa Dia merendahkan diri-Nya pada apa saja! Dia mau membasuh  kaki murid-murid-Nya (Yohanes 13:5).

0 Kebencian Tanpa Sebab - 2

Oleh: Charles H Spurgeon




Kebencian Tanpa Sebab



"Pembantaian anak-anak oleh Herodes"
Credit : www.outsetministry.org 


 Bacalah terlebih dulu bagian1
Semua kelas manusia telah membenci Dia. Kebanyakan  orang telah menjumpai Dia dengan sejumlah penentangan. Tetapi kemudian penentangan ini  kerap menjadi sebuah penentangan kelas dan dan ada kelas- kelas lain yang   memandang mereka dengan hormat.  Pemimpin hebat, yang dikagumi oleh orang miskin, harus   berharap untuk dipandang  hina oleh orang kaya. Dan dia yang berjerih lelah untuk kerajaan Allah yang mulia,  menjumpai penghinaan oleh banyak orang. Tetapi di sini  seorang Manusia telah berjalan diantara  orang banyak, dia yang mengasihi mereka, yang telah berbicara  kepada  orang yang miskin dan orang yang kaya seolah mereka (memang mereka, miskin dan kaya, sama) pada satu level dalam pandangan-Nya yang terberkati dan lagi pula semua  kelompok  masyarakat telah berkonspirasi membenci Dia!

0 Kebencian Tanpa Sebab - 1

Oleh : Charles H Spurgeon



Kebencian Tanpa Sebab



Mereka membenci Aku tanpa alasan.” – Yohanes 15:25



Kata ini biasanya dipahami sebagai  kutipan yang dikatakan Juru selamat kita  yang  merujuk pada apa yang ditemukan dalam Mazmur 35 ayat 19, dimana Daud berkata, mengisahkan tentang dirinya sendiri, dan seketika  itu juga, tentang Juru selamat, secara profetik, “Janganlah sekali-kali bersukacita atas aku orang-orang yang memusuhi aku tanpa sebab, atau mengedip-ngedipkan mata orang-orang yang membenci aku tanpa alasan.” Juru selamat kita sedang merujuk pada bagian ini bahwa perihal tersebut dapat diterapkan pada diri-Nya sendiri, sehingga Dia sedang   berkata pada kita,  dampaknya, bahwa banyak  Mazmur  merupakan mazmur  Mesianik, atau merujuk  pada Mesias!
Tidak ada manusia  yang pernah jauh lebih dikasihi daripada sang Juru selamat. Itu akan terlihat paling mustahil  untuk tidak memiliki perasaan sayang bagi Dia. Tentu saja, pada pandangan pertama, itu akan terlihat terlampau sukar untuk membenci Dia daripada mengasihi Dia.

0 Matinya Kematian Dalam Kematian Kristus (1): Tujuan Kematian Kristus Menurut Kitab Suci

Oleh : John Owen


Tuhan telah ada didalam dia merekonsiliasi dunia kepada dirinya sendiri, bukan menimpakan pelanggaran-pelanggaran mereka kepada mereka,”  2 Korintus 5:19; ya, dia telah “merekonsiliasikan kita kepada dirinya sendiri oleh Yesus Kristus,” ayat 18. Dan jika anda ingin mengetahui bagaimana rekonsiliasi ini telah memberikan pengaruh, rasul ini akan memberitahukan kepada anda bahwa “ dia telah melenyapkan dalam tubuhnya permusuhan itu......


Dengan  menuliskan Tujuan  kematian Kristus, kami  maksudkan secara umum, baik itu,--pertama, yang dimaksudkan Bapanya dan dirinya sendiri  didalam kematian tersebut; dan, yang kedua, yang  telah dipenuhi  secara efektif dan telah diselesaikan  oleh Roh Kudus:--


I. Untuk yang pertama. Maukah anda mengetahui apa yang  mendasari tujuan tersebut, dan  niat yang menyertainya,  yaitu Kristus telah datang kedalam dunia? Mari kita  tanyakan pada dirinya (yang mengetahui pikirannya sendiri, serta juga semua rahasia-rahasia yang ada dalam sanubari Bapa), dan dia akan mengatakan kepada kita bahwa “Anak manusia telah datang untuk menyelamatkan yang  hilang, “ Matius 18:11, - untuk memulihkan dan menyelamatkan orang-orang berdosa yang hilang lagi malang; itulah maksud dan rancangannya, seperti  kembali telah dinyatakan  Lukas 19:10.



Tanyakan juga rasul-rasulnya, siapakah yang mengetahui pikirannya, dan mereka akan mengatakan yang sama.  Demikian juga Paulus, 1 Timotius 1:15, “Ini adalah sebuah perkataan yang setia, dan layak untuk diterima sepenuhnya, bahwa Kristus Yesus telah datang kedalam dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa.”
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9