F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Berjumpa dengan Kristus. Show all posts
Showing posts with label Berjumpa dengan Kristus. Show all posts

0 Ketika Manusia Merasa Terhina oleh Kedaulatan Allah



Oleh: Martin Simamora

Pengenalan & Perjumpaan dengan Tuhan Bukan Soal Seberapa Besar Perjuangan  Seorang Untuk Mengejar-Nya, Tetapi Karena Bapa Menganugerahkannya Melalui Anak dan Roh Kudus dalam Pembacaan Firman Tertulis

Ini adalah problem yang dahsyat karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berpikir, memiliki hati nurani dan mampu mengembangkan nilai-nilai luhur dan spiritualitas terhadap Tuhan. Jika dikatakan bahwa tidak ada satupun yang dapat pada dirinya sendiri mengejar pengenalan dan perjumpaan dengan Tuhan, maka reaksi pertama manusia adalah: tidak percaya, mengada-ada dan berarti meniadakan peran-peran  manusia yang semestinya. Mari kita perhatikan  interaksi Yesus Kristus berikut ini:

Yohanes 5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,

Perkataan Yesus ini menegaskan bahwa mustahil bagi manusia dapat mengejar pengenalan akan Tuhan dan menemukannya pada usaha atau kerja kerasnya sendiri, oleh sebab satu hal yang tak mungkin, yaitu: 

Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya
rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat

Ini bukan sebuah asumsi bahkan interpretasi, karena Sang Mesias selanjutnya menunjukan hal-hal praktis yang merupakan praktik sehari-hari manusia yang berupaya semaksimalnya melakukan pengejaran untuk mencapai Tuhan dan memiliki pengenalan atau perjumpaan dengan Tuhan. Perhatikan peringatan-peringatan Yesus berikut ini:

0 Peristiwa-Peristiwa Mulia Ketika Sang Mesias Telah Bangkit:

Oleh: Martin Simamora

“Aku” Diantara Kemuliaan  Sorga & Kegelapan Dunia,
Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?

Kisah Mulia Keempat Di Hari Itu
[Refleksi]


Bacalah lebih dulu: Kisah Mulia Ketiga Di Hari Itu

Bukan sekedar kedukaan karena ditinggal pergi oleh seseorang yang begitu dikasihi dan begitu berharganya untuk hilang lenyap begitu saja apalagi diremukan dan dibinasakan dalam sebuah cara yang begitu kusam, begitu memburamkan kemilau harapan didalam batin ini, bukan sekedar itu. Tetapi juga betapa keburaman itu kian menjadi sebuah kejahatan dihadapan penguasa  bila berita sukacita itu ditampilkan secara terbuka, sebab sudah kita ketahui bahwa sebuah peristiwa yang dirancang untuk membungkam kebenaran ini dengan kekuatan kekuasaan dan politik dengan efek samping mematikan, yaitu: para murid  telah mengalami kriminalisasi yang akan membuat mereka di sepanjang hidup mereka dan di sepanjang sejarah akan juga dipandang sebagai penipu: “Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu  dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini” - Mat 28:11-15.

Di sepanjang hari pertama minggu itu, Yesus Sang Mesias yang telah bangkit dari kematian mengunjungi, menjumpai dan mendapati  para muridnya dalam situasi yang teramat sukar. Kita telah melihat bahwa Yesus memulihkan hal terpenting yang  termustahil untuk terjadi  begitu saja: mengenalinya kembali sementara jiwa mereka dipenjara oleh ketakberdayaan untuk menerima kebangkitannya pada hari pertama minggu itu.


Inilah kisah di malam hari pada hari pertama minggu itu, sebuah kisah yang menyingkapkan bagaimana Sang Terang Manusia menghampiri kekasihnya sementara masih berada di dalam cengkraman kegelapan, tak sanggup mendatangi Dia yang telah bangkit dari kematian itu, sebuah kisah yang semenjak itu menjadi dasar tunggal kehidupan dan praktik iman para pengikut Sang Kristus yang hidup itu:

0 Peristiwa-Peristiwa Mulia Ketika Sang Mesias Telah Bangkit:

Oleh: Martin Simamora

“Aku” Diantara Kemuliaan          Sorga & Kegelapan Dunia, Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?
Kisah Mulia Ketiga Di Hari Itu
[Refleksi]



Bacalah lebih dulu: Kisah Mulia Kedua Di  Hari Itu

Dan demikianlah Yesus meninggalkan mereka begitu saja tanpa dapat diikuti oleh mata kemana perginya: “tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka-Lukas 24:31,” hanya saja kepergian Yesus dari tengah-tengah mereka tidak lagi meninggalkan kemuraman dan kegusaran yang bagaimanapun, sebab kini mereka dipenuhi oleh sebuah sukacita kala tiba di Yerusalem dan berjumpa dengan 11 murid utama Kristus: “Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti- Lukas 24:33-35.” Kini mereka melupakan:“Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi”- ayat 21, kematian iman semacam ini telah diakhiri oleh Yesus dengan menampakan dirinya kepada beberapa murid. Tak hanya 2 murid itu saja, tetapi 11 murid itu memiliki cerita yang sama  berdasarkan apa yang dialami Petrus seorang diri, peristiwa yang jelas terjadi setelah apa yang dialami oleh para perempuan, namun bukan saat Petrus pergi ke kubur untuk membuktikan kabar gembira para perempuan, namun pasti telah dialami oleh Petrus, sebelum ketibaan 2 murid tersebut. Sehingga memang hingga saat itu, masih merupakan peristiwa yang  dialami secara sporadis.  Kelompok 2 murid ini, tak meneruskan perjalanan ke kampung Emaus, namun kembali ke Yerusalem, untuk menceritakan kabar sukacita itu, dan di Yerusalem mereka disambut juga dengan kabar sukacita!


Pertama,di sini untuk pertama kalinya dalam derajat tertentu, sebagian murid mengalami percaya karena melihat tanpa senantiasa bersama-sama dengannya, dan pada sebagian lagi bahkan percaya bukan karena telah melihat secara langsung, namun percaya karena mendengarkan pemberitaan kabar baik itu. Inilah untuk pertama kali percaya walau tak melihat mulai menjadi karakteristik yang melingkupi kehidupan para murid. Kedua, yang sama pentingnya, sangat jelas bahwa fondasi kabar baik ini adalah Yesus yang bangkit dari antara orang mati, dan penampakan dirinya kepada para murid dengan sebuah berita tunggal saja: aku telah bangkit! 

0 Peristiwa-Peristiwa Mulia Ketika Sang Mesias Telah Bangkit:

Oleh: Martin Simamora

“Aku” Diantara Kemuliaan Sorga & Kegelapan Dunia, Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?
Kisah Mulia Kedua Di Hari Itu
[Refleksi]



Bacalah lebih dulu: Kisah Mulia Pertama Di Hari Itu

Para perempuan itu pada akhirnya memberitahukan kepada para murid-Nya sebagaimana yang diperintahkan oleh malaikat dan juga Yesus Kristus yang telah bangkit, namun sebagaimana para perempuan itu sebelumnya yang datang dengan membawa rempah-rempah untuk merempahi mayat Yesus, datang dalam kepupusan iman hingga tak berdaya, pun demikian respon mereka pada kabar  yang seharusnya menyukakan itu sebab, jika mereka ingat dan mereka memahaminya pada saat itu, mereka niscaya mengantisipasi janji Sang Mesias bahwa ia akan bangkit pada  hari ketiga. Maka beginilah situasinya:

Lukas 24:9,11 Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu.


Tidak tersimpan sama sekali di dalam benak mereka, pengajaran Yesus bahwa ia pada akhirnya akan bangkit pada hari yang ketiga (Matius 20:17-19;Markus 10:32-34; Lukas 18:31-34). Apapun juga dan bagaimanapun juga, pengajaran ini bahkan ketika disampaikan oleh Yesus sendiri bukanlah sebuah konsumsi yang dapat dimakan penuh kenikmatan oleh kekuatan jiwa-jiwa manusia, dan inilah yang terjadi sekalipun diajarkan: Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan- Lukas 18:34. Sehingga bagi mereka, kabar suka dari para perempuan itu seakan-akan omong kosong, mereka  tak percaya kepada perempuan-perempuan itu, sebab memang fakta kebangkitan Yesus adalah sebuah peristiwa tersembunyi bagi jiwa mereka. Walau demikian, kabar itu tetaplah magnet yang begitu besar bagi Petrus dan bergegas pergi ke kubur Yesus untuk membuktikan kebenarannya, dan  yang dilihatnya hanya kain kapan saja. Ia kemudian meninggalkan kubur dalam kebingungan. Tak ada malaikat yang menampakan diri dan tak ada Yesus yang menampakan diri kepadanya, dan tak juga ia tahu kemanakah harus mencari Yesus, sebab memang Yesus setelah kebangkitannya tak segera bersama-sama dengan mereka seperti sebelumnya. Hingga  pada malam di hari itu, yang akan kita lihat setelah kisah mulia kedua ini:   

0 Peristiwa-Peristiwa Mulia Ketika Sang Mesias Telah Bangkit:

Oleh: Martin Simamora


“Aku” Diantara Kemuliaan Sorga & Kegelapan Dunia, Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?
Kisah Mulia Pertama Di Hari Itu
[Refleksi]


Para murid tak dapat melihat kemuliaan sorga  yang sedang berlangsung di dunia, tepatnya di kuburan. Sebuah  kemuliaan Allah yang begitu sukar dan begitu janggal untuk menjadi kebahagiaan sebab begitu dekat dengan kematian yang  begitu mencemaskan para murid-Nya:

Lukas 24:22-23 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup.


Para perempuan itu mendatangi kubur bukan karena percaya bahwa ia akan bangkit sebagaimana pernah diajarkannya, misalkan saja seperti yang pernah diajarkan olehnya kala masih hidup: “Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan-Matius 20:17-19." Tidak sama sekali, sebab inilah sebenarnya yang hendak dilakukan oleh para perempuan tersebut: “tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka- Lukas 24:1.” Rempah-rempah itu dimaksudkan untuk  mayat Yesus, untuk meminyaki mayat Yesus, itulah sesungguhnya motif Maria Magdalena, Maria  ibu Yakobus dan Salome pada kunjungan yang dilakukan pagi-pagi pada hari pertama minggu itu [Markus 16:1-2]. Sangat jelas betapa kerasnya peristiwa penangkapan, penghinaan, penyiksaan,penyaliban dan kesengsaraan yang menyelimutinya, hingga kematiannya telah benar-benar secara sempurna menghancurkan pada jiwa mereka iman kepada Yesus. Tak kuasa untuk mempertahankannya, selain menerima fakta bahwa kematiannya adalah final seorang tokoh besar yang pernah ada.

Tetapi iman mereka yang telah pupus sirna tak bersisa itu, memang bukanlah domain atau wilayah kekuasaan mereka untuk mempertahankannya apalagi dalam menghadapi realita maut di dalam kedaulatan Allah. Sehingga, Allah sendirilah yang akan memulihkannya tepat dijantung kubur itu, tepat dimana mayat Yesus terletak dan hendak dirempahi:
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9