F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3B)



“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”

Oleh: Martin Simamora                     



Bacalah lebih dulu bagian 3A

Pendeta Dr. Erastus Sabdono, juga merekayasa “ siapakah  yang disebut orang Kristen itu dan apakah Kristen itu” sehingga  ia membangun “Kristen” yang asing. Saya menyatakan bahwa   yang dibangunnya adalah Kristen yang asing, sebab pada dasarnya gagasan semacam ini: “Dengan memahami secara benar apa yang dimaksud dengan menerima Yesus maka dapatlah ditemukan ketetapan pengertian mengenai keselamatan orang percaya dan mereka yang bukan Kristen, tak pernah diajarkan di dalam Alkitab.” Apakah Alkitab mengidentifikasikan orang Kristen/percaya kepada Kristus, dan yang tidak percaya kepada Kristus/bukan Kristen sebagai sama-sama memiliki ketetapan keselamatan, pada bagian-bagiannya tersendiri?

Siapakah Orang Kristen itu dan  apakah  yang menjadi fondasi imannya? Pada mulanya, mereka tidak dikenali sebagai apa yang kita kenal sebagai orang Kristen. Pada mulanya, mereka dikenali sebagai kelompok yang diburu dan diingini kematiannya:
Kisah Para Rasul 9:1-2 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

Mereka ini, disebut atau dikenali oleh penulis Kisah Para Rasul, sebagai murid-murid Tuhan yang ‘agamanya’ disebut Jalan Tuhan. Darimanakah mereka ini berasal?
Kisah Para Rasul 2:1-12 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. (7) Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"

Mereka berasal dari peristiwa Pentakosta, sebuah peristiwa yang terjadi berdasarkan perintah ketetapan Yesus Kristus, sebelum Ia naik ke seorga, bagi para murid-muridnya untuk dipatuhi:

Kisah Para Rasul 1:2-5 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."

Jika mempertanyakan asal-usul  jemaat yang pada mulanya tak beridentitas ditengah-tengah masyarakat setempat kala itu, maka Kisah Para Rasul 1:2-5, pada dasarnya berbicara lebih  besar daripada  sekedar menunjukan akar jemaat yang kemudian disebut sebagai orang-orang Kristen. Perhatikan, bahwa para rasul yang pada mulanya dikenali sebagai sekelompok orang yang berasal dari sebuah daerah tertentu [dengan demikian tak ada yang istimewa dalam pandangan masyarakat kala itu], mengalami sebuah penyiapan yang begitu istimewa oleh Yesus sendiri. Yesus yang telah bangkit! Perhatikan ini:

-Kepada mereka, Ia MENUNJUKKAN dirinya setelah penderitaan-Nya selesai
-Kepada mereka, Ia MEMBUKTIKAN bahwa Ia hidup
-Kepada mereka, Ia  selama 40 hari:
-berulang-ulang menampakan diri
-berulang-ulang berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah

Mereka menerima pengajaran dari Yesus, sebagaimana sebelum penderitaan dan kematian-Nya, namun, kali ini, apa yang dialami oleh para rasul Kristus, sungguh istimewa dan sangat mendebarkan karena juga merupakan keberpisahan dari Yesus Kristus di bumi, untuk menantikan Dia yang telah dijanjikan oleh Yesus, sebelumnya. Bahkan tak akan pernah meninggalkan mereka sedikitpun:
Yohanes 14:16- Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.

Yesus, tak hanya memberikan pengajaran Kerajaan Allah, selama 40 hari; tak hanya berulang-berulang menunjukan diri-Nya kepada mereka, selama 40 hari; tak hanya Ia membuktikan bahwa Ia hidup, selama 40 hari, sebelum pada akhirnya Ia meninggalkan para murid-Nya, untuk terakhir kalinya. Bukan untuk selama-lamanya Ia meninggalkan mereka, dan  tak ditinggalkan mereka sendirian di dunia ini dan sendirian menjalani kehidupan ini sendirian. Sebaliknya Ia  memastikan apa yang telah dijanjikan-Nya kepada mereka : akan meminta kepada Bapa untuk memberikan seorang Penolong yang lain, tergenapi secara pasti! 


Yesus harus pergi meninggalkan mereka, dan menurut Yesus, memang itu baik untuk terjadi:
Yohanes 16:7-11 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Yesus yang saat itu belum mengalami penderitaan dan kematian, telah mempersiapkan 12 murid-Nya; sekarang, Yesus yang telah selesai mengalami penderitaan dan telah bangkit dari kematian, kembali untuk kali terakhirnya, mempersiapkan mereka. Bahkan, dengan satu hal yang tak pernah dilakukan sebelumnya: “berbicara mengenai Kerajaan Allah, paska penderitaan-Nya.” Itu pasti sungguh istimewa dan sungguh penting sehingga Yesus mengajarkan mereka dalam rentang waktu 40 hari tersebut.  Coba, perhatikan hal ini:

Yohanes 16:12-13 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Ada pengajaran Yesus Kristus, yang tak mungkin diajarkan tanpa kehadiran Roh Kudus [Yohanes 14:16-17,26  Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu…tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. … Yohanes 16:13-15 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."]; Ada pengajaran Yesus Kristus yang hanya akan diberikan kepada para rasul utama itu, kala Roh Kudus telah datang kepada mereka [misalkan: pemberitaan injil kepada bangsa-bangsa non Yahudi: Roma 15:16; Yesus mati bagi segala dosa kita: 1Petrus 3:18-22; Yesus adalah Dia yang telah diberitakan oleh para nabi-nabi kudus Allah sebagai pembawa kasih karunia Allah di dalam diri dan karya-Nya : 1 Petrus 1:10-12; kematian dan kebangkitan Kristus adalah hal yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Allah: Kisah Para Rasul 17:31, Kisah Para Rasul 17:18, Kisah Para Rasul 2:24]. Sehingga, betapa pentingnya Roh Kudus, melampaui apa yang  dibayangkan oleh kebanyakan orang. Kehadiran terpenting atau tertingginya, bukan untuk menyatakan tanda-tanda ajaib yang menyertai para rasul, sekalipun memang penting. Apa yang terpenting adalah; kehadiran Roh Kudus yang tinggal didalam diri para rasul adalah untuk membuat mereka sebagai rasul-rasul dengan pengajaran yang utuh sebagaimana kehendak Bapa: Roh Kebenaran  itu akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran. Roh Kebenaran bahkan tidak  mengatakan dari dirinya sendiri, tetapi dari apa yang didengarkannya. Tidakkah ini adalah pola yang sama sebagaimana Kristus kala mengajar di bumi? Perhatikan:

Yohanes 5:30-31  Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

Roh Kudus, penting bagi para rasul, sebab, hanya oleh Roh Kudus saja mereka sanggup menanggung [menerimanya sebagai kebenaran Ilahi] segala pengajaran yang tak dapat ditanggung mereka, kala Roh Kudus belum datang.


Roh Kebenaran ini jugalah, yang membuat pelayanan dan pemberitaan Injil atau kabar baik menjadi sangat global atau bagi segenap dunia atau segala suku bangsa:
Yohanes 16:7-11 “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku”

Yesus Kristus, sekalipun diri-Nya pengajaran-Nya bagi dunia, pada kenyataan-Nya Ia hanya berada pada sebuah bidang geografis yang begitu terbatas. Namun, Roh Kudus, tidak, sebab Ia tak dibatasi oleh tubuh jasmaniah sebagaimana yang dimiliki oleh Kristus. Roh Kudus datang ke  dunia ini dalam kepenuhannya yang ilahi dan dalam kemuliaan-Nya yang penuh; berbeda dengan Yesus saat datang kedunia, telah membatasi diri-Nya sendiri pada kehendak Bapa, agar Ia datang ke dunia ini sebagai yang dibatasi oleh tubuh jasmaniahnya. Globalisasi berita global yang  kala Yesus disampaikan dalam dunia local, kini akan segera memiliki momentum globalnya, sehingga Yesus dapat memberikan perintah yang bersifat global kepada 11 muridnya:

Kisah Para Rasul 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Kuasa apakah yang dibawakan  Roh Kudus bagi mereka? Pertama dan yang terutama dari semuanya, adalah KUASA menjadi SAKSI bagi Yesus. Tahukah anda bahwa ini adalah sebuah kemegahan yang baru bisa terjadi setelah Yesus bangkit dan naik dan Roh Kudus datang. Sebelumnya, bagi Yesus, hanya ada 4 yang dapat bersaksi mengenai dirinya:
1. Bapa-Nya yang di sorga [ Yohanes 5:37]
2. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus sendiri [Yohanes 5:36]
3. Kitab-Kitab Suci [ Yohanes 5:39-40,46; Lukas 24.27,44]
4. Yesus sendiri [ Yohanes 8:17-18], sebagai salah satu dari 2 saksi bagi dirinya sendiri
Sebelum penderitaan, kebangkitannya, dan kedatangan Roh Kudus, maka kesaksian manusia tak sama sekali diperhitungkan oleh Yesus, sekalipun kesaksian itu benar:
Yohanes 5:32-34 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia. [Lukas 3:15-18]

Inilah akar peristiwa Pentakosta  yang begitu megah itu, sebagaimana telah kita saksikan dalam  Kisah Para Rasul 2:1-12. Apakah yang luar biasa dalam peristiwa itu? Bahwa segala orang dari segala bangsa dengan segala lidah MENDENGARKAN para rasul itu berkata-kata mengenai Perbuatan Besar Yang Dilakukan Oleh Allah. Apa yang terjadi pada peristiwa Pentakosta adalah para rasul mengajarkan kebenaran “perbuatan besar” kepada semua orang dari segala bangsa dan segala bahasa.

Apakah perbuatan besar yang diajarkan oleh  rasul-rasul Kristus itu? Petrus tampil berdiri bersama dengan para rasul lainnya, dihadapan orang banyak dari segala bangsa dan bahasa:

Kisah Para Rasul 2:14-36 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.(23) Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.(24) Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.(25) Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.(26) Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,(27) sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.(28) Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.(29) Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini.(30) Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.(31) Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.(32) Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.(33) Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.(34) Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (35) Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.(36) Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Bagaimana bisa, Petrus berdiri dan mengajarkan kebenaran semacam ini? Ia menafsirkan Kitab Yoel sebagai penunjuk peristiwa hari  tersebut? Ia menunjukan Daud sebagai Ia yang telah lebih dahulu melihat  Mesias yang sedang Ia beritakan saat ini.

Bagaimana bisa, Petrus dapat berkata-kata mengajarkan mengenai kematian Yesus sebagai: Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya atau dengan kata lain merupakan kehendak dan ketetapan Allah yang  harus terjadi, sementara dahulu dialah yang menentang keras Yesus?
Matius 16: 21-22 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."

Jika Roh Kudus datang, maka Ia akan mengatakan segala sesuatu tentang  Yesus:
Yohanes 16:13- Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."

Roh Kudus yang membawa Petrus kepada seluruh kebenaran, yang selama ini tak terpahami olehnya. Begitu keras untuk dapat dipahami oleh dirinya: Yesus menghendaki kematiannya sebagai hal yang dikehendaki Allah? Dahulu ia menegur Kristus sebagai hal yang sangat terlarang untuk dipikirkan, kini, Ia mengajarkan bahwa peristiwa penderitaan dan kematian Kristus yang begitu keji dan tragis, tak lain dan tak bukan adalah MAKSUD dan RENCANA Allah.

Peristiwa Pentakosta adalah datangnya Dia yang akan menyertai segenap orang percaya sepanjang masa, tak  peduli di manapun dan apapun bahasa mereka, tak menjadi masalah. Roh Kudus, dengan kedatangan-Nya, telah menyingkapkan sebuah realita yang menakjubkan bahwa “JALAN TUHAN” bukanlah sebuah pengajaran yang datang dari Timur Tengah, seolah merupakan  produk budaya spiritualitas tertentu sehingga asing bagi budaya lainnya dan dikatakan dapat mengalami perbenturan dengan spiritualitas setempat. Tidak sama sekali. Ia memang benar ada di dunia Timur Tengah dan menggunakan atau memilih sebuah titik geografi tertentu di bumi ini, dan memilih manusia-manusia  tertentu Timur Tengah, namun hal ini bukan kebenarannya, persis tak bedanya dengan: Ia masuk ke dunia ini [Yohanes 1:1,14] dengan menggunakan tubuh jasmani sebagaimana manusia umumnya, bertulang dan berdaging:
Lukas 24:39-40 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.
Tak sama sekali menunjukan kebenaran Yesus adalah kebenaran yang etnisitas, lokalitas, dan memiliki kekinian yang terbatas pada era dan dinamika setempat. Mengapa? Sebab Yesus berkata bahwa Ia:
Yohanes 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.

Yohanes 17:14, 16 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

Yesus pun menyatakan bahwa pengajarannya bukan sama sekali bersumber dari spiritualitas tertentu yang ada di dunia ini:

Yohanes 5:19 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

Yohanes 5:20 Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.

Yohanes 5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

Yohanes 7:15-16 Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!" Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.

Yesus, bukan sebagai seorang  Yahudi dan  berbudaya spiritualitas Yahudi, sebaliknya Ia datang dari ATAS dan mengajar berdasarkan apa yang Bapa  tunjukan baginya.
Yohanes 3:13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.

Yesus dan pengajarannya, bukan merupakan produk  spiritualitas lokal  pada era  tertentu sehingga dapat mengalami kekunoan, dan keterbatasan atau memiliki kesempitan kebenaran. Tidak sama sekali. Sebab Ia datang dari sorga dan pengajarannya bersumber dari Bapa di sorga, dari kekekalan, pengajaran-Nya itu telah datang.

Kedatangan  Roh Kudus  telah mengotentikan kebenaran tunggal pada diri Kristus, sebagai kebenaran yang berlaku global dan  yang merupakan peristiwa global. Kebenaran yang memberikan berkat dan menuntut penghukuman maut bagi yang menolaknya secara global. Perhatikan, bagaimana kebenaran Kristus telah menjadi kebenaran yang membelenggu segenap bola bumi beserta isinya:

Kisah Para Rasul 3:17-26  Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini. Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."

Kisah Para Rasul 4:1-3 Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.

Pengajaran Petrus dalam kuasa Roh Kudus, adalah pemberitaan Injil yang penuh kuasa, sebab sekalipun Petrus dan Yohanes ditangkap dan dipenjarakan, jumlah yang bertobat melampaui apa yang dapat dilakukan oleh dua orang manusia:

KIsah Para Rasul 4:4 Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Dan di dalam persidang Negara kala itu, Petrus dan  Yohanes, kembali memperkatakan ajaran itu:

Kisah Para Rasul 4:7-14 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya.

Penuh dengan Roh Kudus, maka Petrus sanggup berbicara dan mengajar kebenaran itu, bahkan dalam sebuah persidangangan sekalipun. KEGLOBALAN  dan KEABSOLUTAN kebenaran keselamatan itu pun tampak dalam perkataan  Petrus yang penuh dengan Roh Kudus:
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan
Dibawah kolong langit, ini adalah wilayah kerja Roh Kudus! Dan, dalam wilayah kerja yang tak terbatas atau dibatasi oleh batasan-batasan apapun, Petrus oleh Roh Kudus menyatakan bahwa Yesus adalah kebenaran absolut yang membelenggu dunia beserta isinya. Tak ada keselamatan di luar nama ini, di luar nama ini dan tak percaya kepada nama ini, maka kebinasaan adalah sebuah kemutlakan:

Kisah Para Rasul 3:23 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.

Kisah Para Rasul 3:25 Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.
Pemberitaan kabar baik bagi Israel, bukanlah  tujuan. Apa yang menjadi tujuannya adalah  agar melalui sebuah bangsa sebagaimana melalui Sang Firman yang masuk ke dunia ini dalam wujud manusia, maka kebenaran ini sampai kepada seluruh bumi. Dalam hal ini hanya ada satu kebenaran:
KESELAMATAN TIDAK ADA DI DALAM SIAPAPUN JUGA SELAIN DI DALAM DIA
Para murid beserta para pengikutnya, pengikut Yesus Kristus,  jemaat, kemudian dikenal sebagai orang Kristen:
Kisah Para Rasul 11:25,26 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
Mereka yang dikenal sebagai  orang-orang  Galilea, pada mulanya. Dikenal sebagai pengikut Yesus Kristus, kemudian  akhirnya disebut oleh orang-orang lain sebagai orang-orang Kristen. Orang-orang Kristen adalah orang-orang yang  mendapatkan penentangan keras dalam pemberitaan Injil. Para rasulnya ada yang harus mengalami penjara dan bahaya-bahaya besar. Pengajaran mereka bersumber dari Yesus Kristus dan Roh Kudus yang tinggal di dalam mereka. Pengajaran yang memuliakan Kristus, meninggikan karya salib  Kristus  sebagai mulia, bahwa hanya didalam Kristus, ada keselamatan. Siapa yang tidak percaya kepada Kristus, dinyatakan pasti binasa.

Apa yang diajarkan oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono terkait ketetapan keselamatan bagi orang-orang bukan Kristen [sebuah sebutan bagi pengikut Yesus Kristus atau yang mengikuti Jalan Tuhan], sungguh tak berdasar dan sama sekali tak mengandung kebenaran dihadapan Alkitab.

Bersambung ke “Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3C):“Tidak Ada Keselamatan Di Luar Kristen Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Kristen”


                                                              
AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada TUHAN

***

The cross
transforms present criteria of relevance: present criteria of relevance do not transform
the cross

[oleh seorang teolog yang  namanya tidak saya ingat]

Bacalah Juga:



No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9