F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Pencarian Juru Selamat Sekuler yang Sia-Sia


Ilustrasi dari hadiono.wordpress.com

Pepatah  lama berkata “ jangan pernah diskusikan agama atau politik” dengan cepat menjadi sebuah  pernyataan yang  mubazir sebab bagi banyak orang politik telah menjadi agama mereka. Meskipun mereka yang tidak percaya  kepada Tuhan menunjukan tanda-tanda bahwa Amerika dan negara-negara lain sedang  menjadi Negara-negara yang kurang religius, kebenarannya adalah : bahwa agama sedang berkembang dimana-mana—hanya saja bukan jenis agama  seperti kebanyakan orang pikirkan kala istilah ini digunakan[1].


Kebenaran absolutnya adalah :  ketika anda mengadakan pemakaman Tuhan seseorang akan selalu menggantikan posisi-Nya. Orang ini setiap waktu akan   berupaya untuk berkuasa dengan janji-janji pembebasan bagi audiensnya dari berbagai ketakutan-ketakutana dan masalah-masalah yang sedang menjangkiti masyarakat. Mereka akan selalu menghadirkan diri mereka sendiri sebagai seorang  juru selamat  bagi   masyarakat yang sedang membutuhkan dan mencarinya  dalam keadaan putus asa.
 
Apa yang sedang  berlangsung dalam cuaca politik saat ini dimana dunia  mencari penuh gelisah untuk mendapatkan juru selamat sekularnya, sementara menyangkal satu-satunya Juru selamat sejati (Yesus), merupakan kesaksian hidup bagi  perkataan Salomo bahwa tidak ada yang baru dibawah matahari ( Pengkhotbah 1:9). Pencarianmereka hari ini  sama malangnya  dengan masa-masa sebelumnya.



Sebuah Tinjauan pada Kaca Spion Belakang

Dalam karyanya berjudul , Religions of the Hellenistic Roman Age, Antonia Tripolitis menggambarkan bahwa masyarakat    yang hidup pada lebih dari 2000 tahun lampau adalah sebagai berikut :



The Hellenistic-Roman world had witnessed a succession of barbarian invasions, bloody civil wars, various recurring plagues, famines, and economic crisis. Moreover, confidence in the traditional cults and their gods that served as the basis of the political, social, and intellectual life was waning. The general populace no longer placed its hope or faith on the ancient gods, whom they believed could not alleviate their daily encounters with the vicissitudes of Hellenistic life.... This was a period of general material and moral insecurity. The unsettling conditions of the time led people to long and search for soteria, salvation, a release from the burdens of finitude, the misery and failure of human life. People everywhere were keenly awake to every new message of hope and eagerly prospecting for a personal savior, someone who would bring salvation, i.e., deliverance or protection from the vicissitudes of this life and the perils of the afterlife. [2]


[Dunia Roma yang Helenistik telah menyaksikan sebuah suksesi dari invasi-invasi orang-orang barbar, perang saudara   berdarah, beragam wabah penyakit yang berulang-ulang, kelaparan, dan krisis ekonomi. Lebih  lanjut, keyakinan dalam kultus-kultus tradisional dan dewa-dewa mereka yang berperan sebagai basis bagi kehidupan politik, sosial dan intelektual mereka telah memudar. Masyarakat umum tidak  lagi meletakan  pengharapan atau imannya pada dewa-dewa kuno, yang telah mereka yakini tidak dapat meringankan perjumpaan-perjumpaan harian mereka dengan kemalangan-kemalangan dari kehidupan Helenistik… Ini  adalah sebuah periode ketidakamanan moral dan material yang umum. Kondisi-kondisi   yang tak terselesaikan  membawa  orang untuk merindukan dan mencari soteria, keselamatan, sebuah kelepasan dari beban-beban  keterbatasan, penderitaan dan kegagalan hidup manusia. Orang dimana-mana secara tajam tersadarkan dengan setiap pesan baru tentang pengharapan dan secara bersemangat melakukan pencarian untuk mendapatkan seorang juru selamat pribadi, seseorang  yang dapat membawa keselamatan, yaitu kelepasan atau proteksi dari kemalangan-kemalangan hidup ini dan  bahaya-bahaya setelah kehidupan.]

“Sebuah  periode ketidakamanan moral dan material yang umum.” “ Kondisi-kondisi   yang tak terselesaikan .Hal-hal semacam ini menggambarkan keadaan dihampir setiap Negara dalam dunia ini pada hari ini, tidakah memang demikian?


Juru selamat-juru selamat baru yang digambarkan Tripolitis masuk kedalam pentas dan secara berani mengambil keuntungan dari situasi tersebut. Hal  menarik yang terjadi, walaupun, politik dengan cepat dicampurkan dengan agama, dengan hasil ahir menjadi para pemimpin yang dielu-elukan sebagai sesuatu  yang lebih besar daripada mereka yang sesungguhnya.


Hal-hal semacam ini  bukan tidak pernah terdengar sebelumnya. Di Timur, raja-raja telah dianggap sebagai  anak-anak  para dewa dan dipuja seperti ini sejak  masa lampau. Di  Mesir, Firaun adalah anak dewa  matahari, dan dengan demikian dia ditinggikan diatas subyek-subyeknya dimana subyek-subyeknya didorong untuk bersumpah patuh sepenuhnya kepada dia.


Melalui penaklukan-penaklukannya, Alexander yang Agung  mengalami persentuhan dengan  konsep oriental mengenai  martabat raja yang ilahi. Setelah kematiannya, dia dikuburkan di Aleksandria dimana imam  disematkan baginya sebagai pendiri kota itu dan putera Ammon. Orang-orang Yunani dahulu terbiasa dengan ide bahwa dewa-dewa dapat  muncul di bumi dan bahwa manusia-manusia ilahi dapat melakukan hal-hal  ajaib, tetapi hingga titik ini mereka tidak pernah menunduklan tubuh mereka dihadapan seorang penguasa sebagai epifani- penampakan dari seorang yang ilahi.


Lalu  datang Anthiochius IV Epiphanes yang melekatkan  julukan-julukan ilahi selagi masih hidup, yang tidak ada satupun raja Helenistik pernah melakukannya pada titik seperti ini,  Theos Epiphanes (“Tuhan Bermanifestasi’).



Setelah ini  tibalah penyembahan para  kaisar Roma, yang dimulai di Efesus pada  tahun 29 SM ketika sebuah kuil dibangun untuk menuhankan Julius Caesar. Peraturan-peraturannya dan kaisar-kaisar lainnya membawa stabilitas dan kemakmuran terhadap situasi yang tidak stabil sebagaimana digambarkan oleh Tripolitis,dan demikianlah mereka dihargai dengan  hormat dan kagum.


Para Kaisar seperti Augustus tidak  hanya dikenal sebagai para pemimpin politik, tetapi juga dengan cepat dihormati  sebagai soter atau juru selamat Negara dan  euergetes atau  dermawan. Sejumlah penguasa seperti Vespian tidak menganggap pengagungan publik  secara serius, meskipun yang lainnya seperti  yang telah dilakukan Caligula dan Domitian ( yang menuntut disebut sebagai Dominius et Deus—“Tuan dan Tuhan”).



Tetapi  pelajaran  penting yang luar biasa dari  tinjauan yang sangat cepat atas sejarah purba yang ditulis oleh professor William Barclay dari Glasgow University yang menuliskan:” The extraordinary fact is that emperor worship was not imposed on the Roman Empire from above; it grew from below" (my emphasis). [3] (Fakta yang luar biasa adalah bahwa penyembahan kaisar tidaklah diadakan pada Kekaisaran Roma dari atas; hal ini tumbuh dari bawah” (penekanan oleh penulis))


Sebuah Contoh Lagi


"An evil exists that threatens every man, woman and child of this great nation. We must take steps to ensure our domestic security and protect our homeland."

“Suatu kejahatan ada, yang mengancam setiap pria, wanita dan anak dari bangsa besar ini. Kita harus  mengambil langkah-langkah untuk menjamin keamanan domestik  dan melindungi tanah air kita.”

Sebuah pernyataan favorit  dari para skeptik  yang tidak jelas siapa mereka adalah : bahwa Hitler adalah seorang Kristen, ketika kebenarannya adalah bahwa dia memperlihatkan dirinya menjadi tidak ateis dan tidak  juga Kristen tetapi lebih kepada sebuah neo pagan.  Ada  debat yang lumayan diantara para sejarahwan bahwa dia adalah seorang penganut Nietzsche (yang memangdang hina pada Kekristenan) dan seorang pemercaya yang teguh terhadap mentalitas evolusi  yang terkuatlah yang bertahan hidup dimana kemanusiaan  merupakan  hal yang diperhatikan.


Menyedihkan untuk mencatat bagaimana banyak pengaku Kristen pada tahun 1930-an telah membantu memilih Hitler untuk duduk di tampuk kekuasaan, dengan kebanyakan mereka telah diperdaya oleh retorika si Fuhrer seperti  diatas  dan janji-janji untuk mendatangkan  damai, keamanan, dan kemakmuran bagi  orang yang letih dan penuh ketakutan. Tidak memerlukan waktu yang lama bagi Hitler untuk menjadi  terseret kedalam arus peran juru selamat sekular Jerman, menggantikan Tuhan dalam prosesnya sebagaimana lagu Malam Kudus-Silent Night yang ditulis ulang memperlihatkannya :


Silent night! Holy night!
All is calm. All is bright.
Only the Chancellor steadfast in fight
Watches o'er Germany by day and by night
Always caring for us.
Silent night! Holy night!
All is calm. All is bright.
Adolf Hitler is Germany's wealth,
Brings us greatness, favor and health.
Oh, give us Germans all power!



Pemandangan Hari Ini


Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! ( 1 Korintus 10:12)

Rakyat Amerika masih merasakan sakit yang  hebat dari sebuah sengatan resesi, dimakan oleh hutang, kecemasan atas  sebuah senjata nuklir Iran, berenang didalam kebusukan moral, dan penolakan terhadap Tuhan secara  tegas{sebagaimana  tertuang dalam platform asli Partai Demokrat 2012), sangat ingin untuk menuhankan juru selamat  manapun  yang dapat menarik mereka keluar dari kekacauan negeri yang dibuatnya sendiri.

Pada tahun 2008, membicarakan Obama,  pembawa berita senior  MSNBC, Chris Matthews berkata:”Ini lebih besar daripada Kennedy[Obama]  yang  datang ini, dan dia kelihatannya memiliki  jawaban-jawaban. Ini adalah Perjanjian Baru.”[5]

Oprah mendeklarasikan bahwa Presiden Obama memiliki “ sebuah lidah  yang telah dicelupkan kedalam kebenaran yang sesungguhnya.”[6]

Pada tahun 2009 seorang guru  sekolah dasar menggelar pertunjukan kelasnya dengan menyanyikan sebuah lagu mengenai Presiden tersebut  yang  mengandung baris:”Mmmm,mmm.mmm!Barack Husein Obama. Dia berkata merah, kuning, hitam atau putih semuanya sama dalam pandangannya.”[7]{Bukankah sebuah lagu mengenai Yesus yang mengatakan hal yang sama?}

Ibu Negara Michelle Obama berkata pada sebuah  acara kampanye :”Kita memiliki sebuah kisah menakjubkan untuk diceritakan. Presiden ini telah membawa kita keluar dari gelap dan masuk kedalam terang.”[8] (bandingkan dengan 1 Petrus 2:9  pada Tuhan melakukan hal itu)

Jangan membuat kekeliruan—baik partai  Demokratik atau Republikan tidak berupaya untuk adanya gerakan  bagi Yesus. Hal diatas tidak dimaksudkan untuk merendahkan Presiden Obama, tetapi lebih kepada memperlihatkan bahwa kini di Amerika, orang ingin  menyanjung, memberi tepuk tangan dan menyematkan sebuah status yang jauh  lebih tinggi daripada yang layak untuk pemimpin manusia manapun yang menjanjikan untuk  menebus mereka dari keadaan-keadaan yang menkhawatirkan yang  mereka dapatkan didalam diri mereka.

Dalam pengertian yang paling nyata, kita telah berada pada keadaan yang tidak  jauh beda dengan orang-orang Yunai dan Roma pada 2000 tahun lampau.

Puncak Juru Selamat Palsu

Sejarah  memperlihatkan bahwa semua juru selamat manusia pada puncaknya jatuh dan gagal dan sehingga pencarian  untuk mendapatkan juru selamat secular akan terus berlanjut. Seiring penolakan terhadap Tuhan meluas, dan masalah-masalah hari ini terus bertumbuh dan  bersenyawa, pencarian akan semakin meningkat sampai datangnya pembebas manusia   terakhir yang palsu.

Sejarahwan Arnold Toynbee berkata :” By forcing on mankind more and more lethal weapons, and at the same time making the world more and more interdependent economically, technology has brought mankind to such a degree of distress that we are ripe for the deifying of any new Caesar who might succeed in giving the world unity and peace." [9]”



{Dengan  lebih memberi  tekanan pada umat manusia  dan semakin banyak senjata-senjata mematikan, dan pada saat yang sama membuat dunia lebih dan semakin saling berketergantungan secara ekonomi,  teknologi telah membawa umat manusia ke sebuah derajat  kesulitan tertentu sehingga kita siap menuhankan kaisar baru siapapun juga yang   mungkin berhasil memberikan dunia kesatuan dan damai}

Alkitab tanpa kekeliruan menunjukan pada sebuah masa di masa depan ketika Kaisar itu akan dimahkotai oleh  sebuah penduduk seluruh dunia yang putus asa untuk memiliki damai dan kemakmuran yang diyakini telah  menyelinap pergi. Seperti Chris Matthews berkata tentang Obama, fuehrer baru ini akan terlihat memiliki semua jawaban, dan akan  muncul dari kekacauan bangsa-bangsa{bandingkan dengan Wahyu 13}, tetapi setelah dia melepaskan sebuah  damai yang semu, Kitab suci berkata bahwa dia kemudian akan,” Dan oleh karena akalnya, penipuan yang dilakukannya akan berhasil; ia akan membesarkan dirinya dalam hatinya, dan dengan tak disangka-sangka banyak orang akan dibinasakannya; juga ia akan bangkit melawan Raja segala raja. “{Daniel 8:25}.

Mahkota-mahkota pengagungannya akan dilupakan, peringatan diberikan oleh Hamlet yang berkata,” The spirit that I have seen may be a devil; and the devil hath power to assume a pleasing shape."[=Roh yang  telah aku lihat berangkai adalah sebuah iblis; dan iblis memilki kekuatan untuk  mengambil bentuk yang  menyenangkan]

Penyelamatan dari juru selamat terakhir yang palsu hanya akan datang dari Tuhan yang sejati seperti yang dikatakan oleh nabi Daniel pada ayat 25 :” Tetapi tanpa perbuatan tangan manusia, ia akan dihancurkan.”(Daniel 8). Kejatuhan antikristus akan menjadi puncak teratas dari kegagalan semua kristus-kristus palsu yang telah datang sebelum dia.

Nanti dan hanya setelah itu  kesia-siaan manusia mencari seorang juru selamat sekuler berakhir, dengan mempelajari semua kebenaran dari apa yang Tuhan katakana dalam Yesaya :” Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.” (Yesaya 43:11).

Jika anda belum melakukannya, letakanlah percayamu kepada Dia hari ini.



====
[1] IRS 7.25.3.6.5 (02-23-1999) Religious Belief Defined: religious beliefs include many beliefs (for example, Taoism, Buddhism, and Secular Humanism) that do not posit the existence of a Supreme Being in the conventional sense.
[2] Antonia Tripolitis, Religions of the Hellenistic Roman Age, (Grand Rapids: Eerdmans, 2002), pg. 2.
[3] William Barclay, The Revelation of John Volume I (Saint Andrews Press, 1965), pg. 126.
[4] There is little debate that Hitler looked to stamp out Christianity as well as the Jews, regardless over his rhetoric that was designed to initially win over the masses. See "Nazi Trial Documents Made Public." BBC New, January 11, 2002.
[5] http://goo.gl/uNl2L
[6] http://goo.gl/vxeD1
[7] http://goo.gl/Jsc3b
[8] http://goo.gl/Ar2BT
[9] http://goo.gl/oKtna



The Futile Search for a Secular Savior| diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

 


No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9