F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Penyesatan Dalam Pengharapan (3 selesai) : Penyesatan Dalam Pengharapan Melencengkan Kabar Injil Sejati !

Pengharapan dan Penolakan Yang Tiba-Tiba Terhadap Yesus Sebagai Messias Yang Dijanjikan di Yerusalem


Pengaharapan-pengharapan   pada orang banyak di Yerusalem telah mencapai titik tertinggi pada saat Yesus disambut  dengan gilang gemilang saat memasuki Yerusalem.

21:6 Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. 21:7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya. 21:8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.  21:9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" 21:10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?" 21:11 Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea." (Matius 21:6-11)

Dalam beberapa hari saja, gelombang akan berbalik melawan Yesus, dan orang banyak yang sama ini akan  memiliki perasaan yang sangat berbeda terhadap Yesus :

Sebelumnya bacalah ini terlebih dahulu:
26:47 Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.  (Matius 26 :47)

27:20  Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati. 27:21 Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka: "Barabas." 27:22 Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan!" 27:23 Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!" 27 :24 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" 27:25 Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" (Matius 27:20-250)

27:39  Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, 27:40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!" ( Matius 27 :39-40)

Bagaimana kita menjelaskan perubahan emosi dan perilaku yang dramatis terhadap Yesus, sebuah perubahan yang terjadi dalam kurun waktu satu minggu? Saya akan menyampaikan beberapa hal yang patut dicamkan dalam benak anda.

Pertama, mari camkan dalam benak kita   bahwa penolakan terhadap Yesus, penyalibannya, penguburanya, dan kebangkitannya telah ada didalam rencana kekal Tuhan.

2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. 2:23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. 2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.(Kisah Para Rasul 2:22-24)

Tuhan telah  menetapkan adanya  penolakan itu dan penyaliban Yesus, demikian juga halnya dengan kebangkitan dan kenaikannya. Yesus telah mengatakan hal ini dalam berbagai kesempatan [ sebagai contoh lihat; Matius 16:21; 17:22-23; 20:18-19; Yohanes 2:18-22; 3:14-15; 10:14-18]. Sementara itu  para murid telah melupakan perkataan-perkataan Yesus ini untuk beberapa saat [Lukas 24 :1-24], mereka yang telah menyalibkan Dia tidak melupakan perkataan Yesus mengenai  hal ini [Matius 27:62-66].

Kedua, kita telah dipersiapkan akan perubahan sedramatis ini dengan contoh-contoh yang lebih awal seperti orang-orang yang secara tiba-tiba berbalik melawan Yesus didalam Injil-injil. Yohanes Pembaptis tidak berbalik melawan Yesus, tetapi berbagai situasi telah membuat Yohanes untuk mengubah perasaan/keyakinannya, sehingga dia harus memastikan kebenaran keyakinannnya yang terdahulu bahwa Yesus adalah Messias yang telah dijanjikan itu [Matius 11:2-6]. Mereka yang ada di Nazaret  pada awalnya sangat bergairah dan antusias karena apa yang telah dikatakan oleh Yesus Kristus, tetapi mereka segera berbalik melawannya,  berupaya untuk membunuhnya, kala Dia berbicara mengenai keselamatan  bagi orang-orang non Yahudi, sebagaimana  bagi orang Yahudi [Lukas 4:16-30]. Orang  yang telah disembuhkan oleh Yesus di kolam Bethesda dengan segera berbalik  melawannya, bergabung dengan mereka yang ingin membunuh Yesus [Yohanes 5:1-18]. Mereka yang sebelumnya ingin memakssa Yesus menjadi raja mereka (karena mereka telah diberi makan oleh Yesus)  dengan cepatnya meninggalkan Dia ketika Dia secara simbolis berkata tentang kematian pengorbanannya [Yohanes 6:1-65]. Belum lagi ditambah dengan perumpamaan yang disampaikan Yesus tentang empat keadaan tanah yang  merujuk  mereka dalam 2 keadaan tanah yaitu yang dengan cepat merespon Yesus secara positif, dan kemudian meninggalkan Yesus dengan segera [Lihat Matius 13:1-23; Markus 4:1-20]

Ketiga, diseluruh pelayanan Yesus di muka Bumi dan bahkan dalam popularitasnya  yang melambung tinggi, ada pebedaan-perbedaan pandangan terkait siapakah Yesus ini.


7:12 Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: "Ia orang baik." Ada pula yang berkata: "Tidak, Ia menyesatkan rakyat." (Yohanes 7:12)

7:25 Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? 7:26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 7:27 Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya."[ Yohanes 7:25-27]

7:31 Tetapi di antara orang banyak itu ada banyak yang percaya kepada-Nya dan mereka berkata: "Apabila Kristus datang, mungkinkah Ia akan mengadakan lebih banyak mujizat dari pada yang telah diadakan oleh Dia ini?" [Yohanes 7:31]

7:40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." 7:41 Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! [Yohanes 7:40-41]


16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" 16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."[Matius 16:13-14]

21:10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?" 21:11 Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea." [Matius 21:10-11]

Memang benar bahwa beberapa memandang Yesus sebagai Messias, tetapi banyak yang lainnya tidak ingin memandang dia sejauh itu, dan banyak yang memandang Yesus sebagai seorang penyesat. Jadi, kita tidak seharusnya berpikir bahwa penyambutan Yesus yang gilang gemilang  saat masuk ke Yerusalem sebagai sebuah deklarasi bulat akan identitasnya sebagai Messias.

Keempat, Saya percaya bahwa perubahan  sentimen yang mendadak terhadap Yesus di Yerusalem   dapat dijelaskan dengan sangat baik dari sudut pandang tak terpenuhinya harapan-harapan bangsa Israel. Sebagaimana penulis Amsal menyatakannya,

13:12 Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan. [Amsal 13:12]

Pada dasarnya setiap orang Israel memiliki pengharapan yang keliru ketika pengaharapan itu mengacu kepada harapan-harapan  mereka sehubungan dengan siapakah Yesus itu atau apa yang harus Dia  genapi. Ada banyak orang baik yang memandang Yesus sebagai penyesat/penipu; yang lainya menyimpulkan bahwa Dia adalah Messias yang dijanjikan. Tetapi tidak seseorangpun (nampaknya) berharap Yesus menyikapi secara damai ketika pihak-pihak berwenang berupaya menangkapnya, tak seorangpun yang berharap Yesus akan berdiam saja ketika didakwa, dan tak seorangpun yang percaya bahwa Yesus akan disalibkan di sebuah kayu salib orang Roma diluar pintu-pintu  gerbang Yerusalem.

Saya percaya bahwa Petrus dan rekan-rekannya bersikap tulus ketika mereka meyakin Yesus akan kesetiaan mereka, bahkan sampai mati :

26:33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."26:34 Yesus berkata kepadanya: /"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." 26:35 Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.{Matius 26:33-35}


22:33  Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!" [Lukas 22:33]

Para murid tidak mengabaikan  fakta bahwa penentangan dari para  pemimpin-pemimpin agama Yahudi terhadap Yesus adalah kuat, tetapi mereka setidaknya berharap Yesus akan mengadakan  sebuah perlawanan yang baik. Mereka telah rela untuk mati bersama Dia—turut melakukan perlawanan—jika diperlukan, walaupun saya percaya bahwa mereka telah merasakan bahwa jika sebuah pertarungan yang sesungguhnya telah dimulai, Yesus sekali lagi akan memperlihatkan kuasanya dan menaklukan musuh-musuhnya, baik orang-orang Yahudi dan Romawi.  Titik balik bagi Petrus dan rekan-rekan sesama murid (dan tak lama kemudian  juga orang banyak) adalah kala mereka melihat Yesus secara sukarela, tanpa perbantahan,dan cenderung pasif menyerahkan dirinya kepada mereka yang akan membunuh Dia.

Orang-orang Yerusalem dan para murid Yesus memiliki “pengharapan-pengharapan yang tinggi” tetapi ketika mereka  menyadari bahwa  pengharapan-pengharapan itu tidak terpenuhi, mereka terguncang. Orang-orang tak percaya meneriakan kematian untuk Yesus dan  dengan cara yang sama meminta pembebasa Barabbas :

18:39 Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?"  18:40
Mereka berteriak pula: "Jangan Dia, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun {Sekarang  Barabas menjadi seorang Revolusioner-  pada Alkitab versi ESV, NASB, KJV dan NKJV disebut “perampok”; Alkitab Versi NET,CSB, NIV, dan NLT menyebut dia sebagai seorang revolusioner)( Yohanes 18:39-40)

15:7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. [Markus 15:7]

23:18  Tetapi mereka berteriak bersama-sama: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!" 23:19 Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. (Lukas 23:18-19)

Orang-orang Yahudi  marah/kesal atas ketakadilan pendudukan Roma dan penguasaan atas mereka, dan berbalik menyangkali keadaan ini (Yohanes 8:31-33). Mereka menyimpan pengharapan bahwa Yesus akan membebaskan mereka dari penjajahan Roma, tetapi sebaliknya Yesus malah menyerahkan diri kepada mereka yang menentang dirinya dan pada ahirnya akan berujung pada kematian di tangan orang-orang Yahudi dan para pemimpin Roma. Yesus tidak akan  melenyapkan belenggu-belenggu politik dan menegakan  sebuah tatanan baru. Barabas, disisi lain, adalah seorang pria yang telah menumpahkan darah dalam upaya-upayanya untuk menggulingkan pemerintah. Jika Yesus tidak memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan, Barabas  lebih dari sekedar mau untuk menggulingkan pemerintahan. Dan demikianlah orang banyak lantas berpihak pada Barabas, sebab Barabas lebih sejalan dengan pengharapan-pengharapan mereka ketimbang Yesus.

Permasalahannya  bukan pada Yesus;  permasalahannya adalah dengan  harapan-harapan (pengharapan-pengharapan) yang tidak realistik dan biblikal ( tidak bertautan dengan  nubuat Perjanjian Lama dan dengan pengajaran Yesus Kristus). Karena Yesus telah menolak untuk memenuhi keinginan-keinginan para pemimpin agama Yahudi, maka mereka menolak Yesus. Hal yang sama juga demikian, karena Yesus telah untuk memenuhi keinginan-keinginan orang banyak, maka mereka  menolak Yesus juga. Dan sekalipun demikian, rencana-rencana, tujuan-tujuan, dan janji-janji Tuhan telah digenapi secara sempurna sehingga  Yesus telah mati sebagai korban yang sempurna, menanggung penghukuman  untuk kesalahan orang-orang berdosa.

Kesimpulan

Jadi, saya  percaya kita dapat melihat bahwa ada banyak “pengharapan” yang disajikan oleh Injil-Injil, tetapi kebanyak pengharapan yang ditemukan adalah jenis pengharapan yang diusung manusia-manusia, termasuk oleh murid-murid Yesus. Pengharapan-pengharapan semacam inilah yang tidak dipenuhi sehingga membuat banyak orang berpaling meninggalkan Yesus, ketimbang melekat kepadanya dalam iman. Sekarang, saya harus segera mengatakan bahwa pengharapan-pengharapan yang dimiliki  orang banyak sedang diperbaiki dan dipulihkan, terimakasih kepada  kebangkitan Yesus Kristus dan kedatangan Roh Kudus (yang diperlihatkan sedemikian rupa dalam Kisah Para Rasul). Tetapi kita akan menyimpanya untuk pelajaran lainnya, pelajaran kita selanjutnya.

Pertanyaan bagi kita adalah ini, “Apa yang seharusnya kita pelajari tentang perngharapan  dari Injil-Injil?” Hal pertama yang semestinya kita lihat adalah ini : Pengharapan-pengharapan yang tidak  berdasarkan pada fakta dan kebenaran tidak akan diwujudkan. Hanya pengharapan-pengharapan yang sejati, yang didasarkan pada pribadi Yesus, karya dan janji-janji Tuhan sebagaimana ditemukan dalam Kitab Suci, yang akan digenapi. Semua pria dan wanita memiliki pengharapan-pengharapan; pertanyaannya adalah apakah pengharapan-pengharapan itu memiliki dasar yang benar.

10:28 Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia. (Amsal 10:28)

11:17 Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri. (Amsal 11:17)

11:23  Keinginan orang benar mendatangkan bahagia semata-mata, harapan orang fasik mendatangkan murka. (Amsal 11 :23)

5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. (Yohanes 5:45)

4:13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.( 1 Tesalonika 4:13)

6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.( 1 Timotius 6:17)

Pengharapan sejati adalah yang ditemukan didalam injil, pengharapan yang berdasarkan pada karya keselamatan Yesus Kristus di  kayu salib Kalvari.



1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. 1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati. 1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi, [2 Korintus 1:8-10, penekanan oleh penulis]


1:3 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, 1:4  karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, 1:5 oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, (Kolose 1:3-5, penekanan oleh penulis)

1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! (Kolose 1:27, penekanan oleh penulis)


1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita (1 Timotius 1:1, penekanan oleh penulis)


1:1 Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita, 1:2 dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta,  (Titus 1:1-2, penekanan oleh penulis)



6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, [Ibrani 6:19, penekanan oleh penulis)


1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan 1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. 1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. ( 1 Petrus 1:3-5)


Jalan keselamatan Tuhan menginginkan anda untuk menyingkirkan semua pengharapan terhadap apapun atau siapapun, selain pada Yesus Kristus. Anda harus menanggalkan pengharapan apapun  sehingga anda dapat menyenangkan Tuhan  melalui tindakan anda sendiri didalam Kristus. Anda harus menanggalkan pengharapan apapun pada siapapun selain pada Yesus. Yesus adalah Tuhan itu sendiri dan satu-satunya yang memberikan pengampunan dosa-dosamu dan jaminan kehidupan kekal. Yesus Kristus telah menanggung penghukuman atas dosa manusia, dan hal yang anda  harus lakukan adalah menerimanya sebagai sebuah  karunia. Yesus telah mati terhadap kuasa dan penghukuman dosa, dan semua otrang yang percaya  kepadanya juga  akan dibebaskan dari kutuk dosa. Yesus telah bangkit dari kematian untuk hidup selamanya, dan semua yang percaya kepada Dia akan hidup dengan Dia dalam kekekalan. Mereka yang menolak penawaran keselamatan Tuhan melalui pribadi  dan karya Yesus tidak  memiliki pengharapan. Sudahkah anda percaya kepada Yesus? Apakah anda memiliki pengharapan hidup kekal ini? Terimalah hari ini dengan menjadikan Yesus sebagai pengharapanmu melalui percaya kepada Dia.

Pelajaran ini mengandung begitu banyak perintah untuk mereka yang telah percaya kepada Yesus. Kita  harus sangat berhati-hati menyampaikan pengharapan palsu kepada mereka yang terhilang. Saya tidak tahu ada berapa banyak  pemakaman yang telah saya saksikan dimana pengkhotbah membaca atau merujuk kepada  teks-teks “surga” dengan pikiran bahwa mereka/para pengkhotbah ini harus berkenan kepada semua yang hadir. Surga bukan untuk semua orang, tanpa pengecualian. Surga adalah untuk mereka yang telah percaya kepada Yesus Kristus untuk keselamatan. Neraka adalah  takdir yang mengerikan bagi semua orang  yang menolak keselamatan dalam Yesus. Mari jangan berikan kepada mereka yang tidak memercayai Yesus dengan  pengharapan keselamatan yang palsu, dan  Karena itu mereka harus percaya kepada Yesus sebagai  satu-satunya pengharapan mereka.

Mari jangan mencoba  untuk membujuk mereka yang belum memercayai Yesus sebagai Keselamatan dengan menawarkan  pengaharapan palsu kepada mereka, dengan mengumpani mereka dengan janji-janji yang  tidak benar. Apa yang dapat kita janjikan dengan ketepatan dan keyakinan yang absolut  adalah percaya kepada  Yesus adalah satu-satunya yang dibutuhkan untuk memiliki keselamatan. Percaya kepada Yesus untuk keselamatan menjamin orang berdosa bahwa dosa-dosa mereka akan diampuni dan mereka akan  berada dalam kekekalan di surga dalam hadirat Tuhan. Percaya kepada Yesus tidak menjanjikan satupun kemudahan duniawi, kesehatan dan kemakmuran dan popularitas.  Tentu saja,  nas-nas dalam kitab suci berbicara secara jelas mengenai hal ini, menjami semua orang bahwa mereka akan mengalami penolakan, penganiayan, dan kesulitan-kesulitan dunia [ Lihat sebagai contoh Matius 10:16-39; 24:3-31; Yohanes 15:17-25; Kisah Para Rasul 14:21-22; Roma 8:18-39; 1 Tesalonika 3:1-4; 1 Petrus 4:1-19].   Merka yang menerima injil karena kita telah menawarkan pengharapan-pengharapan palsu tidak akan  dipersiapkan untuk menghadapi berbagai kesulitan yang akan dating dalam perjalanan hidup mereka sebagai orang-orang Kristen. Mereka yang memiliki pengharapan sejati akan diberi kuasa untuk bertahan dan bertekun ditengah-tengan pencobaan-pencobaan dan  kesusahan-kesusahan besar.

Ahirnya, kita yang  sudah memiliki pengharapan dalam  Kristus harus berhati-hati menjaga fokus kita pada Tuhan, pada keselamatan yang  sudah Dia selesaikan bagi kita dalam Kristus, dan pada berkat-berkat yang sekarang ini belum datang dalam kekekalan. Injil Kesehatan dan kemakmuran dapat  menarik minat orang-orang Kristen, tetapi kita harus menolaknya sebagai pengharapan palsu. Kita dapat tergoda untuk meletakan pengharapan kita pada hal-hal yang duniawi seperti uang [ lihat 1 Timotius 6:17-19], tetapi inipun adalah pengharapan palsu. Kita, seperti Demas, dapat beralih  “mencintai zaman ini” dan lantas menanggalkan imannya untuk “hidup yang baik [lihat 2 Timotius 4:9-11].”

Kabar baiknya adalah : saat pengaharapan-pengharapan kita adlah pengharapan-pengharapan kekal, pengharapan-pengharapan yang dilandaskan pada pribadi dan karya Yesus Tuhan kita, maka pengharapan-pengharapan itu  bahkan menjadi lebih baik daripada segala hal yang dapat kita bayangkan :

2:9  Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." ( 1 Korintus 2:9)

Oleh karena itu marilah kita  perbaiki pengharapan-pengharapan itu pada Yesus, dan keselamatan yang Dia selesaikan untuk segala kekekalan :

1:13 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. ( 1 Petrus 1:13)


3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. 3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. ( 1 Yohanes 3:2-3)

Selesai


Hope in the Gospels (Matthew 4:18—5:16) Study By: Bob Deffinbaugh  | Martin Simamora

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9