F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Yohanes Bukan Terang Itu, Tetapi Saksi Bagi Terang Itu

Sekarang kita kembali pada Yohanes 1:6-8 yang kita lewatkan pada pembahasan sebelumnya. Ayat-ayat ini sungguh mengejutkan karena kemunculannya yang sekonyong-konyong dalam alur teks. Ayat-ayat ini  seolah muncul tiba-tiba dan janggal. Jika anda mengeluarkan ayat-ayat ini,maka teks ini akan mengalir sangat manis dari ayat 5 ke ayat 9. Ayat 5 berkata,"Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya." Dan kemudian ayat 9 melanjutkannya,"Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia." Ini nampak seperti sebuah alur yang alami.

Di antara kedua pernyataan-pernyataan mengenai Yesus, yang adalah terang yang datang kedalam dunia, Yohanes menyisip kan ayat-ayat 6-8 tentang Yohanes Pembaptis. Tetapi didalam injil ini, ia tidak pernah menyebutnya Yohanes Pembaptis tetapi Yohanes saja. Jika  ada label yang mungkin dilekatkan kepada Yohanes dalam injil ini, maka labelnya adalah  " Yohanes  sang Saksi."



Yohanes Menginterupsi Alurnya

Perhatikan ayat 6-7 :"Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya."  Faktanya, empat belas kali dalam Injil Yohanes kata saksui(martureo, martus, martureia) dihubungkan dengan Yohanes. [1]

Dan hal yang sama terjadi pada ayat 15. Yohanes si penulis nampaknya kembali menginterupsi kembali untuk mengatakan sesuatu tentang Yohanes Saksi. Pada Alkitab versi ESV interupsinya lebih terasa kuat dengan adanya tanda kurung pada ayat 15. Ayat 14 berkata :"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran." Ayat 16 melanjutkannya dengan sangat mulus, "Karena dari kepenuhan-Nya [kepenuhannya merujuk ayat 14] kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia." Tetapi ayat 15 memutusnya dan berkata,"Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."

Perlakukan Para Penulis...

Jadi ayat 6-8 dan ayat 15 dipampatkan kedalam  alur bagian pembukaan ini dalam sebuah cara dimana hampir siapapun  yang membaca akan merasakannya janggal. Jadi saya mengasumsikan bahwa Yohanes si penulis merasakan hal yang sama juga. Dan saya mengasumsikan bahwa ia mengetahui apa yang sedang ia lakukan. Dan saya mengasumsikan ia memiliki alasan-alasan. (anda dapat menyebutnya Golden Rule dalam Hermeneutika : Perlakukan Para Penulis sebagaimana anda mengharapkan perlakuan yang sama terhadap diri anda sendiri.)


Tugas kita  tidak untuk membuktikan  seni sastra Yohanes dengan mengatakan dia seharusnya menuliskannya secara lebih mulus. Tugas kita adalah untuk menembus tujuan-tujuan sastranya--dan dengan melakukannya, menembus kedalam tujuan-tujuan teologikal dan tujuan-tujuan rohaninya dan tujuan-tujuan evangelistiknya--dan tujuan-tujuan lainnya yang ia miliki oleh inspirasi Tuhan, sehingga dengan mendengarkan dan memahaminya, kita dapat percaya kepada Yesus, Anak Allah, dan memiliki hidup dalam namanya. Kita tidak sedang memainkan permainan sastra. Keselamatan dan Penghukuman terletak pada apakah kita mendengarkan apa yang seseungguhnya menginpirasi si penulis untuk dikatakan.

"tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya" (Yohanes 20:31).


Membuat Kristus Besar dan Sedikit Tentang Diri Kita Sendiri

Apa yang saya temukan dalam memikirkan ayat 6-8 dan 15 dan konteksnya yang lebih luas memiliki relevansi yang mengagumkan dengan  hari ini. Saya menemukannya sebagai yang sangat serius  bagi pelayanan saya sendiri, dan saya pikir anda pun menemukannya juga bagi dirimu sendiri. Ini erat berkaitan dengan  cara para pastor/pendeta dan para penginjil dan para pemimpin agama dan para pengkhotbat TV dan para pembicara konferensi dan para musisi Kristen--dan banyak lagi orang-orang Kristen yang menggambarkan Kristus--berbicara mengenai Kristus dan cara mereka merepresentasikan diri mereka sendiri. Dan ini adalah hal kedua yang membuat saya terhenyak--cara kita menjadi saksi-saksi  publik, merepresentasikan diri kita sendiri.

Jika anda menjadi  terganggu oleh kecenderungan melayani diri sendiri, menoleransi diri sendiri, melindungi diri sendiri, kata-kata yang meninggikan  tokoh-tokoh Kristen publik, anda pasti melakukan hal semacam ini, dan anda akan lebih  terganggu lagi saat kita selesai melakukannya. Saya harap ini salah satu efek yang timbul dari teks ini, yaitu memberikan efek agar rendah hati bagi saya pertama-tama, dan kemudian bagi anda dan bagi yang lain, siapapun yang mendengarkannya, sehingga kita yang dipanggil menjadi saksi-saksi Kritsu (yaitu kita semua) akan melihat bahwa ini tidak hanya berarti membuat Kristus besar, tetapi juga berarti membuat diri kita sendiri kecil.

Untuk membantu anda mengingat apa yang saya katakan saat ini, saya akan menggantungkan semua yang saya kata pada 2 poin besar : "Kesaksian kita adalah sebuah keharusan yang besar." Dan yang lainnya adalah :"Kesaksian kita bukan hal yang besar. "Saya tahu ini belumlah terlihat jelas. Tetapi akan menjadi jelas. Dan ketakjelasannya justru membantu anda untuk mengingatnya. Kesaksian kita adalah sebuah keharusan yang besar sekaligus bukan hal besar.




1) Kesaksian kita adalah sebuah keharusan yang besar

Kita akan membahas "keharusan" terlebih dahulu dan dimulai dengan ayat-ayat 6-8. "Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.

Perhatikan beberapa hal : Pertama, Yohanes adalah seorang manusia, artinya, ia seorang manusia. Ini adalah hal penting karena hingga sekarang Firman, Yesus Kristus, sudah disebut sebagai  Tuhan sang Pencipta segala sesuatu. Didalam dia ada hidup, dan terang itu adalah terang manusia. Sehingga terlihat seolah-olah cara Firman dan Hidup dan Terang akan menyebar keseluruh   dunia oleh kedaulatan dan kuasa dan terangnya sendiri. Tetapi Yohanes tahu bukan ini soalnya. Firmandan Hidup dan Terang akan menyebarluaskan saksi-saksi yaitu manusia--dan tidak ada cara lain.

"Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya" (Yohanes 20:31). Siapakah yang menuliskannya? Seorang manusia yang diutus Tuhan  bernama Yohanes. Dan ketika Yesus berdoa bagi kita dalam Yohanes 17:20, bagaimana ia melihat jauh kedepan bahwa kita akan datang kepada iman dan keselamatan? "Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka." Manusia yang  menyampaikan kesaksian tentang Kristus dengan kata-kata akan menjadi sarana-sarana bagi setiap orang yang datang kepada iman dan seluruh dunia.
Jutaan Terang bagi Terang itu

Itulah renacananya. Firman itu dan Hidup dan Terang datang kedalam dunia. Tetapi mereka tidak akan menaklukan kegelapan ini dengan ledakan pertir terang-benderang di malam hari. Mereka akan menaklukannya dengan jutaan kilat yang berasal dari obor manusia yang mati dan dingin secara rohani dengan injil sebagai oksigennya dan pembakaran spontanitas yang mengakibatkan lahir baru. Dan injil akan datang melalui kesaksian-kesaksian manusia.

Ayat 6 :"Ada seorang manusia." Ada seorang pribadi. Akan selalu ada seorang pribadia. Seseorang seperti anda. Yohanes sedang menekankan kedalam Injilnya dari sejak semula, kebenaran bahwa kesaksian-kesaksian manusia tetang Kristus  selalu  menjadi hal keharusan. Kesaksian Kita adalah keharusan yang besar. Ini poin pertama saya. Kesaksian kita adalah sebuah keharusan besar.

Masih di ayat 6: :"Ada seorang manusia diutus Tuhan." Poin ayat ini adalah bahwa  keharusan akan kesaksian manusia tidak berarti Tuhan bergantung pada inisiatif kehendak manusia. Tuhan telh terlibat, tidak hanya mengutus Yesus; dia dilibatkan dalam mengutus kesaksian-kesaksian bagi Yesus. Yesus berkata dalam Matius 9:38,"Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Tuhan melihatnya bahwa kita berdoa. Dan ia melihatnya sehingga ia menjawab dan mengutus. Ia berkata kepada murid-muridnya  dalam Yohanes 20:21, "Sebagaimana Bapa telah mengutus aku, demikian juga aku mengutus kamu." Dan Tuhan berkata kepada Paulus dalam Kisah Para Rasul 22:21,"Pergilah, karena Aku akan mengutus engkau untuk pergi kepada bangsa-bangsa lain." Tuhan membuat kesaksian-kesaksian manusia diperlukan, tetapi ia tidak membiarkan misinya kepada inisiatif manusia. Ia mengutus.

Tuhan yang Menyelamatkan--Dan Mengutus

Kita melayani Tuhan yang menyelamatkan dan mengutus. Ia menyediakan fondasi bagi keselamatan kita didalam Yesus Kristus, dan Ia menyediakan sarana-sarana bagi keselamatan didalam mereka yang ia utus. Biarkanlah hal ini memiliki sebuah efek yang menghidupkan padamu. Tuhan kini sedang bekerja--hari ini--menggerakan saksi-saksinya keseluruh dunia, membuat mereka menjadi sarana-sarana karya keselamatannya. Saya berharap ini membuat anda ingin melihat wajah Yesus terpampang di hadapan anda dan berkata bersama Yesaya ,"Ini aku ! Utuslah aku" (Yesaya 6:8).Lihat kembali pada ayat 7 :"ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya." Sekarang ada identitas utama Yohanes dalam injil ini. Ia datang sebagai seoran saksi.

Dia diperkenalkan disini, sedemikian tiba-tiba dan sedemikian janggalnya, sebagai seorang saksi. Dia hanyalah seorang manusia. Dia diutus oleh Tuhan. Dan misinya adalah untuk memberikan kesaksian mengenai terang itu.

Percaya Datang Melalui Seorang Saksi

Dan sekarang Yohanes membuatnya eksplisit menagapa saksi ini demikian perlu. Ayat 7:"...supaya oleh dia semua orang menjadi percaya." Percaya kepada terang itu terjadi melalui seorang saksi bagi terang itu. Tidak ada cara lain.

"Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17).

Ini adalah rujukan pertama untuk percaya kepada Injil Yohanes. Referensi semacam ini ada lebih dari 97 kali. Inilah tujuan besar injil Yohanes :"...supaya kamu percaya, memperoleh hidup dalam nama-Nya" (Yohanes 20:31).Percaya ini  datang melalui kesaksian seorang  kesaksian manusia bagi terang. Dan kesaksian ini adalah sebuah keharusan besar.

Ini poin pertama saya, untuk menyatakan kesaksian mengenai terang, sehingga semua boleh percaya melalui kesaksiannya."Melaluinya.Melalui kesaksiannya. Itulah  betapa harusnya kesaksian itu. Percaya hanya terjadi melalui melalui seorang saksi.

Sehingga kesaksian kita bagi kristus adalah sebuah keharusan besar. Itulah poin besar pertama dimana saya menggantungkan pikiran-pikiran saya.

2)Kesaksian kita bukan Sebuah hal Besar

Poin besar kedua : Kesaksian kita bukan sebuah hal besar.

Ayat 8:"a bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu." Sekarang ayat ini  terlihat  berlebih-lebihan. Apa yang ditambahkanya bagi ayat 7? "Ia telah datang sebagai seorang saksi, untuk menyampaikan kesaksian mengenai Terang". Kamu telah mengatakannya Yohanes. Kamu telah mengatakan bahwa dia adalah seorang saksi. Sekarang kamu katakan kembali di ayat 8, "Ia bukan terang itu, tetapi telah datang untuk memberikan kesaksian tentang terang itu." Mengapa? Mengapa mengatakan hal yang sudah jelas? Mengapa mengatakan,"Yohanes bukan terang itu"?

Saya tidak akan berbuat apapun mengenai hal ini, kecuali ini terjadi berulang-ulang dan berulang-ulang--setidaknya 4 kali. Perhatikan ayat 19-20,"Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." Inilah kesaksian Yohanes yang tidak besar/hebat. Tidak hanya ia bukan Kristus, tetapi ia berkata ia bukan Kristus/Messias itu. Ini adalah bagian dari kesaksiannya. " Ini adalah testimoni Yohanes..."Aku bukan Messias itu."
Hal "Tidak" dalam Kesaksian Yohanes

Faktanya , penulis injil Yohanes sangat bertekad untuk memastikan bahwa kita merasakan hal yang bukan dalam kesaksian Yohanes sehingga ia menumpukan bentuk negatf/bukan/tidak dalam ayat-ayat 19-20 :"Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia:

"Siapakah engkau?"Ia telah mengakui, dan tidak menyangkal, tetapi mengakui..."Tidak menyangkal apa? Dia tidak menyangkal,"Aku bukan Messias itu." Ia memastikan aku bukan Kristus itu. Dan lantas ia menyangkal bahwa ia adalah Kristus. Apakah anda melihat mengapa saya berpikir kita berada diatas sesuatu disini? Anda hanya akan menuliskan seperti ini jika anda sedang mencoba untuk memperlihatkan sesuatu .

Tetapi ia belum selesai dalam menyampaikan maksudnya. Ayat 21 :"Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" Tentu saja ia Elia dalam sebuah makna. Ia telah datang " dalam roh dan kuasa Elia" (Lukas 1:17), tetapi ia bukan Elia sesungguhnya secara jasmaniah yang telah pergi naik ke surga dalam kereta kuda berapi tanpa mengalami kematian.

Yohanes masih belum selesai. Ayat 26-27 :"Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."

"Dia Harus Semakin Besar; Aku Harus Semakin Kecil"

Ini adalah "Tidak" Yang besar dalam kesaksian kita tentang Kristus. Aku bukan terang itu (ayat 8). Aku bukan Messias itu (ayat 20). Aku bukan Elia (ayat 21). Aku bukan nabi itu (ayat 21). Aku tidak pantas untuk melepaskan alas kakinya (ayat 27). Dan jika anda menginginkan pernyataan yang cantik akan prinsip ini dalam kesaksian kita tentan Kristus, dengarkan Yohanes 3:28-30 :
"Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil."

Saya bukan penganti pria. Saya hanya seorang sahabat. Dan ketika pengantin perempuan datang dan bersatu dengan pengantin pria, dan semua orang mengalihkan pandangannya daripadaku kepada dia, sukacitaku menjadi penuh. Ini adalah "tidak" yang besar dalam kesaksian kita : Kita tidak akan mengomel kala semua perhatian tertuju kepada Kristus dan kita terabaikan.

Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!  (Mazmur 115:1)Ini adalah tidak yang besar dalam kesaksian kita. Kita harus semakin kecil; dia harus semakin besar. Kita harus banyak menyatakan hal-hal mengenai dia; kita tidak boleh menyatakan banyak hal tentang diri kita sendiri. Sedemikian juga yang dikatakan oleh Paulus :"Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan" ( 1 Korintus 3:6-7)."Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus"(2 Korintus 4:5).


Lantas Siapakah Yohanes?

Lantas siapakah Yohanes? Dia adalah Yohanes si Saksi. Saksi yang diperlukan yang bukan Kristus. Bagaimana ia menggambarkan dirinya sendiri? Ayat 22-23 :"
Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan!" Aku hanyalah sebuah suara.

Sebuah suara, seorang saksi. Dan didalam mulutnya tidak terlontar kata-kata pengagungan diri, tetapi kata-kata pengagungan Kristus. Yohanes 1:15 :""Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Yohanes 1:34 :"Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." Yohanes 1:29 :"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.".
Pelajaran Bagi Kita

Inilah pelajaran bagi kita. Kita harus menjadi saksinya. Ini merupakan keharusan besar. Iman datang melalui pendengaran sebuah kesaksian. Tetapi kita tidak boleh berkata terlalu banyak tentang diri kita sendiri. Waspadalah terhadap saksi yang terlalu membutuhkan perhatian akan dirinya sendiri. Waspadalah terhadap pengkhotbah yang  yang secara konstan menempatkan dirinya dalam sorotan yang benderang dan kembali lagi demikian dan kembali lagi pada pelayanannya dan capaian-capaiannya. Waspadalah terhadap pengkhotbah yang secara samar membesarkan dirinya sendiri bahkan kala ia membicarakan kesalahan-kesalahannya sendiri. Waspadalah terhadap kecenderunganmu untuk mencintai orang-orang yang dipuji.


Pastor John Piper,John Was Not the Light, but a Witness to the Light | Martin Simamora














No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9