F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Kenapa harus Yesus?

MengapaYesus, oleh para pengikut-Nya yang disebut Kristen dinyatakan sebagai satu-satunya jalan keselamatan? Apakah kekristenan hanyalah sebuah pilihan yang dilakukan oleh seseorang ketika memilih sebuah agama yang hendak dianut, layaknya memilih sebuah mobil atau rumah? Bagaimana seseorang dapat memilih sebuah agama bagi dirinya?

Ada banyak agama di dunia ini, kenapa seseorang memilih untuk menjadi bagian dari sebuah agama? Kenapa seseorang tak cukup hanya menjadi seseorang yang memiliki etika baik, melakukan hal yang baik, tanpa perlu memiliki sebuah agama? Misalnya seseorang  dapat percaya berdasarkan pada ilmu pengetahuan, bahwa Tuhan tak ada, dapatkah seseorang hanya sekedar menjadi baik, menolong sesama, apa yang salah dengan tak memiliki agama? Mengapa seseorang butuh menyatakan dirinya bahwa saya adalah seorang Budha, Muslim, Mormon, Kristen dan lain-lain?

Tujuan Agama dan Ilmu Pengetahuan

Hal terutama, tujuan agama adalah sebuah usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai kehidupan. Siapakah saya? Dari manakah saya berasal? Adakah kehidupan setelah kematian? Apakah Tuhan ada? Siapalah Tuhan, jika Ia ada? Dari manakah Tuhan berasal? Siapa atau Apa yang menjadikan alam semesta? Apakah saya perlu melakukan sesuatu? Agama berupaya  menjawab pertanyaan-pertanyaan semacamini dan lebih dalam lagi, memerintahkan penganutnya apa yang harus dan tak boleh dilakukan. Kata agama berasal dari kata religare, yang berarti menahan,mengikat kembali. Agama tidak sendirian dalam upaya mencari arti dan kebenaran.

Ilmu pengetahuan juga  melakukan pencarian atas pertanyaan-pertanyaan pelik diatas. Bagaimana alam semesta tercipta? Bagaimana kehidupan terbentuk? Adakah sesuatu setelah kehidupan di dunia ini? Jika para iluwan merasa tak ada desainer intelijen (Tuhan) yang menciptakan alam semesta, lalu apa gunanya beragama?

Ilmu pengetahuan dan agama-keduanya- berupaya mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sama, dengan dasar yang berbeda  tentunya. Ilmu pengetahuan mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan  mengenai kehidupan  dari aspek alam, sementara agama dari aspek super natural. Pertanyaan-pertanyaan ini, baik agama dan ilmu pengetahuan berupaya mendapatkan jawabannya, dan pertanyaan-pertanyaan itu dapat dirangkum sebagai berikut;

1. Siapakah kita?
2. Dari mana kita berasal?
3. Kemanakah kita akan pergi/berakhir?

Pencarian kebenaran

Ilmu pengetahuan dan kebenaran keduanya mengklaim mencari KEBENARAN. Kebenaran artinya apa yang sebenarnya, apa yang sesungguhnya berlawanan dengan apa yang tidak nayata atau faktual. Logika menentukan bagaimana kebutuhan akan Kebenaran ada . Misal, eksistensi manusia dan kehidupan hewan adalah fakta. Bagaimana kehidupannya dapat menjadi eksis? Baik agama dan ilmu pengetahuan berupaya untuk menjawab  penjelasan  "Kebenaran" hidup.

Ambil contoh, kelompok evolusionis-Darwinist meyakini bahwa kehidupan menjadi eksis melalui serangkaian mutasi-mutasi acak tanpa pertolongan atau campur tangan  kepintaran /intelijen super natural (Tuhan). Sementara kekristenan percaya bahwa kehidupan diciptakan oleh Tuhan, keduanya dipandang bukan sebagai kebenaran, karena keduanya saling bertentangan satu sama lain. Ini adalah contoh  logika, bahwa posisi yang saling bertentangan tidak dapat dijadikan sebagai kebenaran. Tuhan tidak dapat  sekaligus  ADA dan TIDAK ADA, karena masing-masing pandangan saling menagasi.

Penganut Budha percaya bahwa Budha adalah Pencerah, mereka yakin Budha telah menerima informasi yang dipandang sebagai "Benar" atau nyata. Seorang Muslim percaya bahwa Nabi Muhammad telah menerima kebenaran dari Tuhan dan pewahyuannya telah dituliskan dalam Quran. Penganut Kristen percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, yang telah mati bagi dosa-dosa manusia. Penganut Atheis percaya Tuhan tidak ada, benda dan hidup menjadi eksis bukan dari Tuhan.

Masing-masing merasa memiliki "Kebenaran". Karena semua agama ini saling bertentangan satu sama lain, mereka semua  tidak mungkin "Kebenaran".

Karena setiap orang tidak mungkin benar, adakah sebuah cara untuk mencari tahu siapakah yang memiliki Kebenaran? Dapatkah kita memeriksa  fakta-fakta dan menentukan, apakah Kebenaran itu?

Apakah Kebenaran Penting?

Adakah kehidupan setelah kematian? Apakah Tuhan ada? Apakah hidup ini berarti? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan penting, dan didasarkan pada apa yang kita yakini sebagai jawaban-jawaban (Kebenaran), kita membuat pilihan.

Misal, bila seseorang percaya, bahwa kebenaran itu "Tuhan tidak ada" dan "Kehidupan itu adalah apa yang sekarang dihidupi" maka pemeluknya kemungkinan akan menginvestasikan kehidupannya pada apa  yang ditawarkan oleh dunia, dan tak khawatir pada kehidupan setelah kematian. Misionaris Kristen yang yakin kehidupan saat ini bersifat sementara dan kekekalan ada di Surga, akan rela mati  di negeri lain yang memusuhinya, untuk mengabarkan tentang Yesus karena dia percaya bahwa kehidupannya ada di surga. Kita semua bertindak berdasarkan pada apa yang kita percayai, apa yang kita pikirkan adalah Benar.

Jika seseorang tidak percaya, untuk mengetahui apakah mengetahui apa yang terjadi setelah kematian adalah penting, maka mereka tidak akan tertarik untuk mencari tahu soal ini. Disinilah terletak masalahnya, Bagaimana kita dapat mengetahui apa yang terjadi setelah kematian? Kita harus memeriksa bukti "Kebenaran" jika ada bukti yang dapat menunjukannya. Jika bukti menunjukan: apa yang terjadi setelah kematian tidaklah penting maka untuk apa  menjadi khawatir? TETAPI jika  bukti menunjukan ada kehidupan setelah kematian, dan berbagai peristiwa di sepanjang kehidupan yang kita jalani menentukan kekekalan kita kelak, maka kita harus memburu Kebenaran, sehingga kita tahu apa yang harus kita lakukan.

Seseorang yang berpikir bahwa kematian bukanlah hal yang penting mungkin berpikir " jika anda tak akan pergi kemanapun, lalu buat apa menjadi khawatir kemanakah hidupmu akan berlabuh? Akan tetapi bila hidupmu  akan berakhir di suatu tempat (surga atau neraka), maka anda patut khawatir tentang kematian dan apa yang akan terjadi setelahnya. Anda mungkin akan mencari sebuah peta, sebab peta akan mengatakan kepada anda pilihan apa yang harus anda buat selam perjalanan, agar anda tiba di tujuan. Peta dalam banyak hal adalah Kebenaran, jika anda memiliki kebenaran, anda akan mengetahui jalannya. Sehingga, bila Surga dan Neraka adalah tempat yang nyata-bukan imajiner, maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana dapat sampai ke surga dan tidak ke neraka. Pertanyaanya : "Haruskah kita khawatir terhadap apa yang terjadi setelah kematian?"

Yesus mengatakan : anda harus khawatir, Yesus membuat pernyataan terkait pentingnya mengetahui kemana jiwa-jiwa akan berakhir. Ia menyatakan  nilai jiwa setiap orang lebih besar dari apa yang diperoleh di dunia ini.

Matius 16:26
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

~bersambung~

(truthnet | Alih Bahasa : Martin Simamora)

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9