F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 YESUS DAN PERNYATAAN-PERNYATAANNYA

Sesungguhnya, kita dapat mengenal seseorang dari apa yang dikatakannya, dari kedalaman pernyataan-pernyataannya. Itulah sebabnya, siapapun dia, jika mau dengan hati terbuka membaca pernyataan-pernyataan Tuhan Yesus di dalam Injil Sinoptik (Mat-Luk), khususnya Injil Yohanes, pasti memiliki kesan tertentu tentang pribadi Yesus. Bukan hanya kesan, tetapi pembaca akan ditantang kepada sebuah pengakuan bahwa Yesus bukanlah manusia biasa, juga bukan seorang nabi.

Mengapa? Karena siapakah manusia atau nabi yang dapat dan pernah memberikan pernyataan-pernyataan sebagaimana telah dinyatakan Yesus di dalam Injil? Marilah kita lihat beberapa di antaranya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup..." (14:6); "Tidak seorangpun mengambil nyawaKu dari padaKu..."(Yoh.10:17-18); "Sebelum Abraham jadi (was) Aku sudah ada (I AM)" (Yoh.8:58); "Langit dan bumi berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu..."(Mat.24:35; Mat.5:17-18); "Aku menyertaimu sampai akhir zaman " (Mat.28:20); "Dosa mu sudah diampuni " (Mat.9:2); "Engkau akan bersama Aku di Firdaus" (Luk.23:43), dan banyak pernyataan lain yang sejenis itu.


www.milnrow.org
Sesungguhnya, jika kita merenungkan dan menghayati sabda Yesus tersebut di atas secara mendalam, maka kita akan sangat kagum. Tidak ada seorang manusia atau nabi yang pernah mengatakan kalimat seperti itu. Siapakah di antara nabi dapat mengatakan "dosamu sudah diampuni", sementara dirinya sendiri bergumul dengan dosanya? Siapakah di antara nabi yang dapat mengatakan dapat memberi dan mengambil nyawanya kembali? Siapa pula nabi yang dapat memastikan bahwa seseorang dapat masuk ke Firdaus, apalagi jika ternyata orang itu adalah penjahat besar, sebagaimana ditulis di dalam Injil? Mengapa Yesus berani memastikan keselamatan seorang penjahat besar yang disalibkan bersama dengan Dia? Siapakah orang atau nabi yang mampu dan pernah mengatakan bahwa dia akan menyertai umatnya hingga akhir zaman, sementara dia sendiri sudah berhenti sebelum zaman itu berakhir? Apakah kita pernah membaca pernyataan seorang nabi menjamin perkataannya tidak akan lenyap, sekalipun langit dan bumi lenyap?

Selanjutnya, mari kita renungkan kenyataan ini: Siapakah Yesus sehingga Dia berani mengatakan, "Before Abraham was, I AM"? Dari waktu (tense) yang digunakan, maka Abraham berada pada waktu yang sudah berlalu (past tense) sementara diriNya sendiri tetap dalam present tense. Dengan perkataan lain, Abraham sudah digeser oleh waktu, tapi diriNya sendiri tidak pernah digeser oleh waktu. Dan lagi, secara manusia, bukankah umur Yesus ketika itu -seperti kalimat tantangan orang-orang  Yahudi- "belum sampai lima puluh tahun"? (Yoh.8:58). Lalu, bagaimana kita memahami pernyataan seperti itu? Jika kita membandingkan gaya bahasa Yesus yang khas dalam Injil Yohanes tersebut dengan Perjanjian Lama, maka kita setuju dengan Raymond Brown (seorang ahli Yohanes tingkat dunia) yang mengatakan: "It has had a solemn and sacral use in the Old Testament". Prof. Bultmann juga mengacu kepada Allah yang memperkenalkan diriNya dengan: "I AM El Shaddai". Memang, ketika Musa bertanya tentang siapa namaNya, maka Allah menjawab dengan "I AM" (Kel.3:14).

Apakah wajar jika kita mensejajarkan Yesus dengan nabi-nabi lain, apalagi membuat Yesus lebih kecil dari mereka? Adakah seorang nabi yang pernah mengatakan kalimat dan pernyataan-pernyataan sedahsyat itu? Sekiranya ada -kenyataannya tidak ada- maka mari kita perhatikan kebenaran pernyataan tersebut dan kenyataan yang sesungguhnya. Lalu kita bandingkan. Tetapi karena tidak ada, maka tidak ada perbandingan. "No comparison".

Secara jujur saya mengatakan bahwa ruang tidak cukup untuk menulis dan menjelaskan kalimat-kalimat Yesus tersebut di atas. Sesungguhnya, kita dapat menulis beberapa jilid buku untuk menjelaskan kalimat-kalimat  tersebut. Dalam kenyataanya, itulah yang telah dilakukan oleh banyak ahli theologia. Mengakhiri artikel ini, satu hal ingin saya tegaskan dalam ruang yang terbatas ini, bahwa semua pernyataan di atas hanya dapat dijelaskan jika kita tiba pada kesimpulan bahwa yang memberi pernyataan itu adalah Allah sendiri.-

(www.mangapulsagala.com)

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9